Our Life

Tuesday, November 26, 2013

Pengajian Islam: Bedah Buku Ibunda Para Ulama - Ustadz Sufyan Fuad baswe...

Tanya Jawab Islam - Hukum Memajang Foto di Facebook - Syaikh Ahmad Al-Ja...

Bacaan untuk anak-anakku....

Memajang patung, gambar makhluk bernyawa dan foto-foto...
Bismillah...ibu sembunyikan semua foto-foto makhluk bernyawa dalam wall atau timeline fesbuk.
Semoga ibu bisa meluruskan niat sarana ini hanya untuk komunikasi, menyambung tali silaturahim dengan saudara-saudara, sahabat dan teman dan berbagi (selain juga mencari) hal-hal yang bermanfaat seperti menyambung dakwah ulama tentang ilmu agama...semoga bisa menjadi ilmu bermanfaat yang ibu sebarkan dan menjadi pahala yang terus mengalir meskipun ibu sudah meninggal...aamiin. Selain doa anak-anak ibu yang shaliha/shalih. Ya Allah jadikanlah anak-anak kami anak-anak yang shaliha/shalih dan bisa menjadi syafaat bagi kami, kedua orangtuanya...aamiin...

Monday, November 25, 2013

Ceramah Singkat: Dunia Hanya Sementara - Ustadz Abuz Zubair Hawaary, Lc....

Kapan Rasulullah Berhutang - Ust Erwandi Tarmizi, MA

Cengkraman riba di sekeliling ummat islam - Ustadz DR. Erwandi Tarmizi, MA

Sunday, November 24, 2013

Hutang Dan Riba

Zaman sekarang ada orang-orang yang berlomba-lomba dalam gaya hidup dan kemewahan. Mereka berharap dengan penampilannya, dengan hartanya maka bisa diterima dalam lingkungan tertentu, lebih dihargai dan dipandang. Dan demi semua harapannya itu, mereka tidak memperhatikan halal dan haram lagi, pokoknya mereka mendapatkan uang untuk dibelanjakan atau dipergunakan. Belanja dengan kartu kredit atau cara pembayaran kredit dengan bunga pun tidak masalah. Sampai akhirnya hutang menumpuk, tidak mampu membayar hutang maka ada yang meminjam uang dari rentenir, gali lubang dan tutup lubang. Namun hutang tidak kunjung lunas...hidup terlilit hutang, terbebani riba. Ada juga wanita yang menjual diri demi membayar hutang na'uudzu billahi min dzalik, menambah satu dosa dengan dosa lain yaitu dosa zina.
Bagi orang yang tidak mampu mengatasi masalah hutangnya, jadi depresi dan gila...
Ada lagi, yang kabur, meninggalkan anak dan istri atau suami dan anak karena tidak sanggup menanggung tekanan tagihan hutang dan riba, entah pergi kemana...bahkan ada yang menghabisi nyawanya sendiri dengan bunuh diri...na'uudzu billahi min dzalik. Menambah dosa dengan dosa lain, bunuh diri ini haram. Setelah mati masalah juga  tidak selesai malah bertambah, mendzolimi keluarga yang ditinggalkan/ahli waris. Dalam kubur pun ada adzab yang pedih...na'uudzu billahi min dzalik.

Yaa Allah kalau orang terpaksa berhutang karena beratnya kesulitan hidup, kemiskinan hingga tidak bisa makan, sekolah misalnya...sementara tidak ada saudaranya atau saudara seimannya yang membantu kesulitannya atau memberi pinjaman tanpa riba sebagaimana yang disyariatkan Islam,  orang ini memang jelas-jelas terdzholimi.  Sedangkan orang yang berhutang dan terlibat riba demi gaya hidup dan kemewahan...yaa Allah...orang ini mendzholimi dirinya sendiri...bertaubatlah saudaraku, kembalilah ke jalan yang diridhoi Allah Ta'ala, jangan menjadi pengikut syeitan.  Riba dilarang demi kebaikan kita sendiri. Semoga Allah Ta'ala memberi taufik dan hidayah bagi mereka untuk kembali ke jalan yang benar. Semoga Allah Ta'ala memberikan taufik dan hidayah bagi orang-orang yang diberi kelapangan harta untuk membantu kesulitan saudaranya, memberi pinjaman tanpa memungut riba atau bersedekah. Dan orang-orang miskin yang terpaksa berhutang pun berhak mendapat zakat agar mereka mampu melunasi hutangnya.

Bukanlah dalam Al Qur'an surahAli Imron:130 Allah Ta'ala berfirman,"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan."
Dan "Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharakan riba," QS Al Baqarah:275
Subhanallah ini solusi Allah bagi orang yang ingin belanja sesuatu, berjualanlah atau juallah sebagian assetnya lalu beli sesuatu yang lain darinya hingga terhindar belanja dengan pembayaran kredit dan riba.

Dari Jabir bin Abdillah beliau berkata,
"Rasulullah saw melaknat pemakan riba (rentenir), orang yang menyerahkan riba (nasabah), pencatat riba (sekretaris) dan dua orang saksinya," Beliau mengatakan,"Mereka semua sama." (HR Muslim:1598)

Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda,
"Jauhilah tujuh dosa besar yang menjerumuskan pelakunya dalam neraka." Para sahabat bertanya,
"Wahai Rasulullah saw, apa saja dosa-dosa tersebut? Beliau mengatakan, 1. Menyekutukan Allah 2. Sihir, 3. Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dgn alasan yang dibenarkan, 4. Memakan harta anak yatim, 5. Memakan riba, 6. Melarikan diri dari medan perang, 7. Menuduh wanita yang menjaga kehormatannya lagi (bahwa ia dituduh berzina) (HR Bukhari dan Muslim)

Dosa riba itu lebih besar dari dosa berzina 36x dan dosa yang paling ringan yaitu seperti menzinai ibu kandungnya sendiri...

Bagi saudaraku yang menjadi korban riba, janganlah putus asa dari rahmah Allah, kembalilah ke jalan Allah yang benar, bertaubat dan beramal shalih lah...tinggalkan perbuatan yang diharamkan Allah...selain berusaha bekerja lebih keras demi membayar hutang (Pekerjaan yang halal dan thoyyib) banyak istighfar, shalat tahajud, menyambung tali silaturahim, mencari ilmu agama agar tidak terjerumus kesalahan, dosa riba lagi dan berdoa...

Salah satu doa ketika dililit hutang,
Allahumma inni a'uudzu bika minal hammi walhazan, wa a'uudzu bika minal' ajzi wal kasal, wa a'uudzu bika minal jubni wal bukhl, wa a'uudzu bika min gholabatid dayni wa qohrir rijaal.
"Ya Allah,sesungguhnya aku berlindungkepadaMu dari kesusahan dan kesedihan. Aku berlindung kepadaMudari ketidak mampuan dan kemalasan. Aku berlindungkepadaMu dari rasa takut dan kikir. Dan aku berlindung kepadaMu dari lilitan hutang dan tekanan orang-orang (HR Abu Dawud)

Semoga Allah Ta'ala menolong hamba-hambaNya yang memperbaiki diri...aamiin...

Friday, November 22, 2013

Ketakutan di padang mahsyar

Wednesday, November 20, 2013

Renungan tentang kematian - Ustaz Abu Fairuz

Tuesday, November 19, 2013

Video Renungan Motivasi: Penyesalan Penghuni Kubur - Ustadz Abu Ihsan Al...

Sabar, syukur dan selalu memuji Allah

Sabar....sabar tidak ada batasnya.
Semoga aku bisa bersabar, bersyukur dan selalu memuji Allah...
Dalam keadaan apa pun, susah...alhamdulillah semoga kesusahanku menggugurkan dosa-dosaku.
Dalam kesenanganku, semoga aku mampu menahan hawa dan napsu dari kesempatan melakukan perbuatan yang tidak ada faedahnya dan selalu memuji Allah dan bersujud padanya setiap malam, bertamasya dalam taman2 surgaNya di dunia...semoga kelak Kau memberikanku kesempatan masuk dan tinggal dalam SurgaNya yang kekal...aamiin...Allahumma aamiin...

ABU QILABAH, MENGAJARKAN SABAR DAN SYUKUR KEPADA ALLAH
http://almanhaj.or.id/content/3761/slash/0/abu-qilabah-mengajarkan-sabar-dan-syukur-kepada-allah/

Bagi yang sering mengamati isnad hadits, nama Abu Qilabah tidaklah asing, karena sering disebutkan dalam isnad-isnad hadits. Terutama, karena ia seorang perawi yang meriwayatkan hadits dari sahabat Anas bin Malik. Sahabat ini merupakan salah seorang dari tujuh sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits-hadits Nabi n . Oleh karena itu, nama Abu Qilabah sering disebut secara berulang-ulang, seiring diulangnya nama Anas bin Malik. Ibnu Hibban di dalam ats-Tsiqot menyebutkan kisah menakjubkan tentangnya, yang menunjukan kekuatan keimanan Abu Qibalah kepada Allah.

Beliau bernama 'Abdullah bin Zaid al Jarmi, salah seorang dari para ahli ibadah dan ahli zuhud yang berasal dari al Bashroh. Beliau meriwayatkan hadits dari sahabat Anas bin Malik dan sahabat Malik bin al Huwairits Radhiyallahu anhuma. Beliau wafat di Negeri Syam pada tahun 104 Hijriah, yaitu pada masa kekuasaan Yazid bin 'Abdil-Malik.

'Abdullah bin Muhammad berkata:
Aku keluar menuju tepi pantai untuk memantau kawasan pantai (dari kedatangan musuh). Tatkala tiba di tepi pantai, tiba-tiba aku telah berada di sebuah dataran lapang di suatu tempat (di tepi pantai). Di dataran tersebut ada sebuah kemah, yang di dalamnya terdapat seseorang yang telah buntung kedua tangan dan kedua kakinya. Pendengarannya telah lemah dan matanya telah rabun. Tidak satu anggota tubuhnyapun yang bermanfaat baginya, kecuali lisannya. Orang itu berkata, "Ya, Allah. Tunjukilah aku agar aku bisa memuji-Mu, sehingga aku bisa menunaikan rasa syukurku atas kenikmatan-kenikmatan yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan Engkau sungguh telah melebihkan aku di atas kebanyakan makhluk yang telah Engkau ciptakan."

'Abdullah bin Muhammad berkata,"Demi Allah, aku akan mendatangi orang ini, dan aku akan bertanya kepadanya bagaimana ia bisa mengucapkan perkataan ini. Apakah ia memahami dan mengetahui yang diucapkannya itu? Ataukah ucapannya itu ilham yang diberikan kepadanya?"

Akupun mendatangi, lalu mengucapkan salam kepadanya. Kukatakan kepadanya: "Aku mendengar engkau berkata 'Ya, Allah. Tunjukilah aku agar aku bisa memuji-Mu, sehingga aku bisa menunaikan rasa syukurku atas kenikmatan-kenikmatan yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan Engkau sungguh telah melebihkan aku di atas kebanyakan makhluk yang telah Engkau ciptakan'. Nikmat manakah yang telah Allah anugerahkan kepadamu, sehingga engkau memuji Allah atas nikmat tersebut? Kelebihan apakah yang telah Allah anugerahkan kepadamu, sehingga engkau menysukurinya?"

Orang itu menjawab:
Tidakkah engkau melihat yang telah dilakukan Robbku kepadaku? Demi Allah, seandainya Ia mengirim halilintar kepadaku sehingga membakar tubuhku, atau memerintahkan gunung-gunung untuk menindihku sehingga menghancurkan tubuhku, atau memerintahkan laut untuk menenggelamkan aku, atau memerintahkan bumi untuk menelan tubuhku, maka tidaklah semua itu, kecuali semakin membuat aku bersyukur kepada-Nya, karena Ia telah memberikan kenikmatan kepadaku berupa lidahku ini.

Namun, wahai hamba Allah. Engkau telah mendatangiku, maka aku perlu bantuanmu. Engkau telah melihat keadaanku. Aku tidak mampu untuk membantu diriku sendiri atau mencegah diriku dari gangguan. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku memiliki seorang anak yang selalu melayaniku. Saat tiba waktu sholat, ia mewudhukan aku. Jika aku lapar, ia menyuapiku. Jika aku haus, ia memberi aku minum. Namun sudah tiga hari ini aku kehilangan dirinya, maka tolonglah engkau mencari kabar tentangnya. Semoga Allah merahmati engkau.

Aku berkata,"Demi Allah, tidaklah seseorang berjalan menunaikan keperluan seorang saudaranya, dan ia memperoleh pahala yang sangat besar di sisi Allah, lantas pahalanya lebih besar dari seseorang yang berjalan untuk menunaikan keperluan dan kebutuhan orang yang seperti engkau," maka akupun berjalan mencari anak orang tersebut, hingga tidak jauh dari tempat itu, aku sampai di suatu gudukan pasir. Tiba-tiba aku mendapati anak orang tersebut telah diterkam dan dimakan binatang buas. Akupun mengucapkan inna lillah wa inna ilaihi roji'un. Aku berkata,"Bagaimana aku mengabarkan kejadian ini kepada orang tersebut?"

Tatkala aku tengah kembali menuju orang tersebut, maka terlintas di benakku kisah Nabi Ayyub Alaihissallam. Begitu aku menemui orang tersebut, maka akupun mengucapkan salam kepadanya. Dia menjawab salamku dan bertanya,"Bukankah engkau orang yang tadi menemuiku?"

Aku menjawab,"Benar."

Ia bertanya,"Bagaimana dengan permintaanku kepadamu untuk membantuku?"

Akupun berkata kepadanya,"Engkau lebih mulia di sisi Allah ataukah Nabi Ayyub Alaihissallam ?"

Ia menjawab,"Tentu Nabi Ayyub Alaihissallam."

Aku bertanya,"Tahukah engkau cobaan yang telah diberikan Allah kepada Nabi Ayyub? Bukankah Allah telah mengujinya dengan hartanya, keluarganya, serta anaknya?"

Orang itu menjawab,"Tentu aku tahu."

Aku bertanya,"Bagaimanakah sikap Nabi Ayyub dengan cobaan tersebut?"

Ia menjawab,"Nabi Ayyub bersabar, bersyukur, dan memuji Allah."

Aku berkata,"Tidak hanya itu, bahkan ia dijauhi oleh karib kerabatnya dan sahabat-sahabatnya."

Ia menimpali,"Benar."

Aku bertanya,"Bagaimanakah sikapnya?"

Ia menjawab,"Ia bersabar, bersyukur dan memuji Allah."

Aku berkata,"Tidak hanya itu, Allah menjadikan ia menjadi bahan ejekan dan gunjingan orang-orang yang lewat di jalan, tahukah engkau tentang hal itu?"

Ia menjawab,"Iya."

Aku bertanya,"Bagaimanakah sikap Nabi Ayyub?"

Ia menjawab,"Ia bersabar, bersyukur, dan memuji Allah. Langsung saja jelaskan maksudmu. Semoga Allah merahmatimu."

Aku (pun) berkata,"Sesungguhnya putramu telah aku temukan di antara gundukan pasir dalam keadaan telah diterkam dan dimakan binatang buas. Semoga Allah melipatgandakan pahala bagimu dan menyabarkan engkau."

Orang itu berkata,"Segala puji bagi Allah yang tidak menciptakan bagiku keturunan yang bermaksiat kepada-Nya, lalu Ia menyiksanya dengan api neraka," kemudian ia berkata,"Inna lillah wa inna ilaihi roji'un," lalu ia menarik nafas yang panjang, kemudian meninggal dunia.

Aku berkata,"Inna lillah wa inna ilaihi roji'un."

Besar musibahku, orang seperti ini, jika aku biarkan begitu saja, maka akan dimakan binatang buas. Dan jika aku hanya duduk, maka aku tidak bisa melakukan apa-apa.[1] Lalu akupun menyelimutinya dengan kain yang ada di tubuhnya, dan aku duduk di dekat kepalanya sambil menangis.

Tiba-tiba datang kepadaku empat orang dan berkata kepadaku: "Wahai 'Abdullah. Ada apa denganmu? Apa yang telah terjadi?"

Akupun menceritakan kepada mereka yang telah aku alami.

Lalu mereka berkata,"Bukalah wajah orang itu, siapa tahu kami mengenalnya!"

Akupun membuka wajahnya, lalu merekapun bersungkur mencium keningnya, mencium kedua tangannya, lalu mereka berkata: "Demi Allah, matanya selalu tunduk dari melihat hal-hal yang diharamkan Allah. Demi Allah, tubuhnya selalu sujud tatkala orang-orang dalam keadaan tidur".

Aku bertanya kepada mereka: "Siapakah orang ini. Semoga Allah merahmati kalian?"

Mereka menjawab,"Abu Qilabah al Jarmi sahabat Ibnu 'Abbas. Dia sangat cinta kepada Allah dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam," lalu kamipun memandikan dan mengafaninya dengan pakaian yang kami pakai, lalu kami menyolati dan menguburkannya. Setelah usai merekapun berpaling pulang, dan akupun pergi menuju pos penjagaanku di daerah perbatasan.

Tatkala malam hari tiba, akupun tidur. Aku melihat di dalam mimpi, ia berada di taman surga dalam keadaan memakai dua lembar kain dari kain surga sambil membaca firman Allah:

سَلامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ

"Salamun 'alaikum bima shabartum" [keselamatan bagi kalian (dengan masuk ke dalam surga) karena kesabaran kalian], maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. [ar-Ra'd/13:24].

Aku bertanya kepadanya,"Bukankah engkau adalah orang yang aku temui?"
Ia menjawab,"Benar."

Aku berkata,"Bagaimana engkau bisa memperoleh ini semua?"
Ia menjawab,"Sesungguhnya Allah menyediakan derajat-derajat kemuliaan yang tinggi, yang tidak bisa diperoleh, kecuali dengan sikap sabar tatkala ditimpa bencana, dan rasa syukur tatkala dalam keadaan lapang, dan tenteram bersama dengan rasa takut kepada Allah, baik dalam keadaan sendirian maupun dalam keadaan di depan khalayak ramai."

(Diterjemahkan oleh Abu Abdil-Muhsin, dari Kitab ats-Tsiqot, karya Ibnu Hibban. Tahqiq as-Sayyid Syarofuddin Ahmad, Penerbit Darul Fikr, Jilid 5 halaman 2-5)

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun XI/1428H/2007. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]
_______
Footnote
[1]. Hal ini, karena biasanya daerah perbatasan jauh dari keramaian manusia. Dan kemungkinan 'Abdullah tidak membawa peralatan untuk menguburkan orang tersebut. Sehingga, jika ia hendak pergi mencari alat untuk menguburkan orang tersebut, maka bisa saja datang binatang buas memakannya. Wallahu a'lam.


Sunday, November 17, 2013

On the day of judgement will you remember me?

Pertanyaan adek semalam,"Ibu, on the day of judgement  (qiyamah)will you remember me?"
Subhanallah..maha suci Allah...akankah saya ingat anak-anak saya? suami saya? orangtua saya dan semua orang-orang yang saya cintai? Bukannya menjawab pertanyaan adek, saya malah bertanya pada Allah, di dalam hati.
Yang ibu tahu dek,
Fa idzaa jaa atishshakhaah (maka apabila datang suara jeritan yang dahsyat)
Yauma yafirul mar umin akhiih (pada hari itu sesorang lari dari saudaranya)
Wa ummihii wa abiih (dan ibu serta bapaknya)
Wa shaahibatihii wa baniih (dan istri serta anak-anaknya)
Karena apa?
Li kullim riyimminhum yauma idzin  sya'nu yughniih (Karena tiap-tiap orang dari mereka itu, ada perkara-perkara yang cukup untuk menjadikannya sibuk pada diri mereka sendiri)
Itu yang pernah ibu baca dalam surah Abasa, adek...

Tiap orang sangat takut, pandangannya tertunduk...sibuk mengingat salah dan dosanya (apa yang telah dikerjakannya), takut pada azab Allah yang amat pedih sebagaimana firman-Nya dalam Al Qur'an dahulu. Allahu a'lam...insyaa Allah nanti ibu cari tahu dalil apakah kita saling mengingat orang-orang yang kita cintai atau ibu tanyakan pada orang yang berilmu.

Setelah itu adek minta diambilin Al Qur'an. Lalu dia membaca satu ayat dari surah Al Baqarah seperti biasa...maa syaa Allah laa hawla wa laa quwwata illah billah...
Kakak juga nanyain Al Qur'an sebelum ia menutup pintu kamarnya.
Maa syaa Allah...Ya Allah jadikan prinsip hidup kami ini untuk masuk surga dan dijauhkan dari siksa api neraka yang azabnya amat pedih...na'udzubillhi min dzalik.
Bukalah Al Qur'an,bacalah Al Qur'an, pahami artinya anak-anakku...jadikanlah kisah-kisah di dalam sebagai pelajaran, amalkan apa yang diperintah Allah dan apa yang dilarang Allah...karena pasti untuk kebaikan kita di dunia dan di akherat. Hanya Allah yang menolong kita di hari kiamat...di hari dimana tidak ada pertolongan selain pertolonganNya.

Yang ibu sudah pelajari, sabda Rasulullah saw bahwa:

...يَـجْمَعُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْأَوَّلِيْنَ وَالْآخِرِيْنَ فِـيْ صَعِيْدٍ وَاحِدٍ ، فَيُسْمِعُهُمُ الدَّاعِي ، وَيَنْفُذُهُمُ الْبَصَرُ ، وَتَدْنُو الشَّمْسُ مِنْهُمْ ، فَيَبْلُغُ النَّاسَ مِنَ الْغَمِّ وَالْكَرْبِ مَالاَ يُطِيْقُوْنَ ، وَمَالاَ يَحْتَمِلُوْنَ. فَيَقُوْلُ بَعْضُ النَّاسِ لِبَعْضٍ : أَلاَتَرَوْنَ مَا أَنْتُمْ فِيْهِ ؟ أَلاَتَرَوْنَ مَاقَدْ بَلَغَكُمْ ؟ أَلاَتَنْظُرُوْنَ مَنْ يَشْفَعُ لَكُمْ إِلَى رَبِّكُمْ ؟...

“...Allah mengumpulkan manusia dari generasi pertama hingga generasi terakhir pada satu tempat kemudian penyeru memperdengarkan suara kepada mereka, penglihatan dapat meliputi mereka, matahari mendekat ke mereka, dan manusia menanggung kesedihan dan kesempitan yang tidak mampu lagi mereka tahan dan tanggung. Sebagian manusia berkata kepada sebagian lainnya, ‘Tidakkah kalian lihat apa yang terjadi pada kalian? Kenapa kalian tidak melihat orang yang bisa meminta syafa’at untuk kalian kepada Rabb kalian...’” dan seterusnya.

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda,

تُحْشَرُوْنَ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا. قَالَتْ : فَقُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ ، الرِّجَالُ وَالنِّسَاءُ يَنْظُرُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ ؟ قَالَ : اَلْأَمْرُ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يُهِمَّهُمْ ذَاكَ

Kalian akan dikumpulkan (pada hari Kiamat) dalam keadaan telanjang kaki, telanjang (tidak berpakaian) dan tidak berkhitan.” ‘Aisyah berkata, “Wahai Rasûlullâh! Orang laki-laki dan perempuan akan saling melihat (aurat) yang lain?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Perkaranya lebih dahsyat daripada apa yang mereka inginkan.”

Semoga Allah menyelamatkan kita pada hari pembalasan, mengumpulkan kita di dalam Surga dan kita akan saling mengingat ahli keluarganya...mengingat orang-orang yang berbuat kebajikan... bi idznillah...Allahu a'lam.
 

Friday, November 15, 2013

Bala bala


Thursday, November 14, 2013

Khun Mon (79 th years old lady) came to my apt, brought home made brownies for my kids, Alhamdulillah....


Wednesday, November 13, 2013

Ustadz Abdullah Zain, MA [15-10-2012] HIKMAH DI BALIK MUSIBAH - Rodja TV

http://www.youtube.com/v/r3LSl15HBAc?version=3&autohide=1&feature=share&autohide=1&showinfo=1&attribution_tag=VPSYpmPjsnG1282T7BRlNw&autoplay=1

Hasanah

Subhanallah Maha Suci Allah..yang karena ridha-Nya lah suamiku diberikan kesempatan untuk mendukung dakwah....alhamdulillah ustadz Ahmad Zainudin insyaa Allah akan dakwah di Bangkok. Beliau sudah resign dari ICC Dammam, Saudi Arabia dan beliau sekeluarga kembali ke tanah air. Ustadz dan adik suami yang menemani beliau dari Jakarta, sudah sampai Bangkok dengan selamat semalam. Alhamdulillah mereka berkenan menyicipi hidangan makan kemalaman karena baru dimakan jam 11 malam. Beliau makan dulu baru shalat jama' qasar maghrib dan isya. Setelah itu baru diantar suami untuk istirahat di hotel, rumah kayu khas Thailand dekat masjid Jawa, pemiliknya muslim Patani yang bisa berbahasa Melayu. Insyaa Allah ustadz akan mengisi kajian ibu-ibu muslimah Indonesia di Embassy hari Jumat besok. Tadi pagi adek bilang bahwa imam shalat subuh di masjid, ustadz Zainudin. Maa syaa Allah laa quwwata illah billah... Semoga bermanfaat dan kita semua diberkahi Allah Ta'ala...aamiin.

Tuesday, November 12, 2013

Campur Aduk Dalam Tangisku

Ini kah yang dinamakan akhir zaman...
Karena banyak orang yang menjauh dari agama Allah....
Tapi Alhamdulillahi ladzi bi ni'matihi tatimush sholihaat...masih ada alim ulama, penyeru kebajikan yang istiqomah amar ma'ruf nahi munkar...yaa Allah selamatkanlah kami dari dajjal...
Alim ulama masih ada meski begitu jika ada yang hanif, mereka tidak didengar, dijauhi, dimaki, dibenci, dituduh, ditangkap...Inna lillahi wa inna ilaihi rooji'uun...Begitu banyak orang marah, unjuk rasa minta kenaikan gaji, keadilan hak asasi, minta penerimaan terhadap gay/lesbian dan trans gender. Sedikit sekali orang yang marah karena saudara seimannya yang berprofesi pedagang makanan sekaligus guru ngaji ditangkap yang "petugas", istrinya yang mengikuti pakaian ummahatul mukminin,putri-putri Rasulullah saw dan wanita-wanita beriman jadi korban, ditakuti dan dituduh yang tidak-tidak oleh masyarakat (akibat propaganda media).Wanita-wanita yang menjaga dirinya, berdiam di rumahnya daripada berkeliaran di luar yang penuh fitnah dan maksiyat malah digunjingkan sebagai wanita aneh, penuh rahasia, tidak mau bersosialisasi, sok eksklusif...
Wanita-wanita yang mencintai saudari seimannya sebagaimana mereka mencintai diri mereka sendiri dengan menerima saudari seiman mereka sebagai istri lain suaminya justru dianggap wanita-wanita tak punya perasaan, ada kelainan jiwa dan sebagainya. Sementara wanita-wanita berpakaian tapi telanjang mendapat tempat di masyarakat...perzinaan dianggap lebih manusiawi dan punya perasaan. Kehamilan di luar nikah, perselingkuhan seperti bukan perbuatan dosa. Ketakutan mereka pada pandangan orang lain bukan takut azab Allah. Na'udzubillahi min dzalik.
Anak-anak yang dididik orangtua mereka untuk taat beribadah justru diberitakan sebagai pemaksaan dan kekerasaan pada anak atau kekerasan dalam rumah tangga...

Inna lillahi wa inna ilaihi rooji'uun...Ini musibah ya Rabb...musibah ini membuatku menangis...Begitu sering terdengar berita musibah bencana alam dimana-mana...Yaa Allah seandainya kita mau menggunakan akal kita, inilah peringatan Allah bagi sebagian hamba-hambaNya yang melampaui batas...bahkan sampai hamba-hambaNya yang beriman pun mengalami deritanya. Kembalilah...kembalilah...Allah Maha Mengampuni taubat hambaNya yang kembali pada jalan yang benar, aturan aturan Allah dan beramalah, dengan amalan yang diperintahkan Allah dan jauhilah larangannya demi keselamatan kita di dunia dan di akherat...

Aku menangis...aku menangis...aku menangis...ketika anakku mengajak berlibur ke Phuket dulu...aku tidak ridha menyaksikan kemaksiyatan merajalela di bumi Allah, liburan yang berat bagiku karena menjadi siksaan bathin, antara menegakkan agama Allah dan membahagiakan anak. Alhamdulillah ketika di Indonesia aku bisa berani mengambil sikap tidak mau berlibur ke Bali tapibelum sepenuhnya karena sulitnya anakku mengerti (apalagi dapat dukungan dari nenek dan saudara yang belum paham maksudku) maka dengan berat hati aku melepaskan anakku berlibur ke Bali, bersama nenek, kakek dan saudara-saudaranya. Pengaruh lingkungan Amerika ketika kami tinggal di Saudi juga mebuatku menangis....anakku bergaya hidup ala Amerika...party...music..western food/fast food...fashion...relationship...namun Alhamdulillah Allah menjaganya, semoga ia istiqomah dengan hijabnya dan shalat 5 waktu dimana pun ia berada, aamiin. Bahkan hingga di Bangkok ini...Ya Allah aku terus menerus menceramahinya...Berusaha mengingatkannya,menyadarkannya....anak yang sedang tumbuh remaja sangat emosional...kalau sudah begini aku bersujud dan memohon ampun dan pertolongan pada Rabb-ku. Aku khawatir anakku terbawa arus hingga tenggelam dalam zaman yang makin rusak ini...Jangan nak, jangan kamu ikuti mereka hingga ke liang biawak pun kamu mau mengikuti...ya siapa lagi...kalau bukan...****** dan ******* atau muslimin yang tidak beriman...ya banyak di sekitar kita nak, mereka yang mengaku liberal, modern...jangan ikuti mereka, nak...karena mereka berilmu tapi tak menjalankan, mereka beramal tapi tanpa ilmu dan jangan ikuti syeitan...Jangan jadikan syeitan pemimpinmu, anakku. Jangan kau tukar yang haq dengan yang batil. Jangan bilang kamu tidak tahu bedanya. Rasulullah saw sudah meninggalkan Al Qur'an dan Sunnahnya, itulah guidance kita supaya kita tahu mana yang baik dan tidak, mana yang wajib, boleh dikerjakan dan mana yang tidak. Jangan kau korbankan janji Allah akan Surga bagi orang yang beriman dan beramal shalih dengan berkolaborasi bersama syeitan niscaya akan bersamanya dalam Jahanam.

Yaa Allah kemana ibu dan ayahmu harus membawamu, nak? Ibu ingin kita kembali ke Saudi, tapi tidak dalam camp...ibu ingin tinggal dekat Islamic Center Dammam, bisa membawamu ke pengajian muslimah kalau weekend...ibu ingin kalau liburan sekolah, kita tinggal di Madinah atau Mekah, membawa adikmu berguru, belajar Qur'an dan hadits. Yaa Allah, ampuni aku yang dimata anak-anak, orangtuaku, saudaraku dan orang lain adalah ibu yang fanatik, keras, cerewet, pemaksa. Salahkah jika aku ingin menyelamatkan diri dan keluargaku dari neraka yang azabnya amat pedih...

Aku menangis...aku menangis...aku menangis...Yaa Rabb....nikmatMu begitu besar...kalau bukan karena Rahmah-Mu tidak mungkin suamiku bisa membawa kami hijrah untuk mengasingkan diri dari kejahilan di negaraku..berkahilah suamiku tercinta ya Rabb...ia yang membawa kami umrah/haji ke Baitullah...ziarah ke kota Nabi Saw, Madinah...berkahilah suamiku Yaa Rabb...sementara ia bekerja, mudahkanlah aku dalam mendidik anak-anak kami, menanamkan ayat-ayat Al Qur'an dan tafsirnya dalam qalbu-qalbu mereka. Ketika kuminta anakku membaca buku agama, katanya ia sudah belajar langsung dari ceramah ibu. Yaa Allah jika demikian, berikanlah aku ilmu yang haq yang bisa kubagi untuk anak-anakku. Ilmu yang bukan lagi kucari karena ingin dibilang wanita yang rajin mengaji tapi aku ingin menjadi wanita yang rajin mengamalkan ilmu agama meski dalam ruang lingkup kecilku, keluarga inti, keluarga di tanah air dan tetangga terdekat.

Yaa Rabb,Semoga aku, suamiku dan anak-anakku bisa bersama-sama, Kau tempatkan di tempat Yang Terbaik di Bumi Allah. Kami ridha Yaa Allah...Kami ridha apa pun ketetapanMu. Aku mohon Yaa Rabb semoga selalu menjadi tempat yang terbaik bagi agamaku, suamiku dan anak-anakku. Yaa Rabb jagalah keluargaku di tanah air...suamiku menangis...suamiku menangis...suamiku menangis...ingin kembali dan menjadi penyeru pada kebajikan dan berbagi ilmu agama pada keluarga,saudara, kerabat dan teman di tanah air...Yaa Allah Kau tahu yang terbaik, waktu yang terbaik...Insyaa Allah aku pun ridha jika ketetapanMu adalah kembali. Tolong mudahkanlah urusan kami ya Rabb...ampuni aku atas banyaknya dosa-dosaku....aku malu tapi harus kuakui aku juga bagian dari manusia akhir zaman yang penuhdosa, ampuni aku atas banyaknya tangisan, permintaan, permohonan padaMu. Maha Suci Engkau Yaa Allah.....Engkau Maha Mulia...Maha Segala-galanya...Segala puji hanya UntukMu semata...Kepada siapa lagi aku mengadu dan memohon kalau bukan padaMu Wahai Tempat Kami bersandar...

Monday, November 11, 2013

Cerita Pagi

Kakak absen kemaren. Aku membawanya ke clinic, ENT specialist doctor. Wax pada kedua telinganya dibersihkan. Alhamdulillah gak ada infeksi dan pendengarannya lebih jelas sekarang. Tapi kata kakak, telinganya masih sakit. Alhamdulillah kak, rasa sakit itu dinikmati denganpenuh kesabaran ya...karena bisa menggugurkan dosa. Apalagi setelah kita melihat video bocah laki-laki Syria yang bilang gak merasa sakit walaupun sebagian dari kedua tangannya putus, perutnya sakit dan sebelah matanya buta. Ucapannya hanya Alhamdulillah....

Ibu jadi malu setelah menontonnya. Ibu yang seringkali mengeluh sakit padahal alhamdulillah ibu gak ada apa-apanya dibanding deritanya. Ibu juga sedih sekali dengan musibah taifun yang terjadi di Philipine. Inna lillahi wa inna ilaihi rooji'uun...mereka yang ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, kesakitan...siapa pun mereka, apa pun agama mereka...mereka sedang kesulitan...muslimin pun harus menolongnya, kalau bisa dengan ilmu dan tenaga, atau dengan harta, atau paling tidak dengan doa dan perhatian pada teman-teman yang berasal dari Philipine.

Malu kalau kita mengeluh alias tidak bersyukur ya kak...saat musibah datang...rumah hancur berantakan, pakaian mungkin hanya yang dibadan, anggota keluarga tercerai berai, air bersih dan makanan yang biasanya banyak...pada saat ini sulit didapat...berat sekali orang yang tengah menghadapi musibah seperti ini, kak...semoga Allah menolong mereka dan kita bisa saling tolong menolong antar sesama manusia...aamiin...

a Syrian child whose hands were cut off

http://www.youtube.com/v/jOATvxqVbOM?autohide=1&version=3&showinfo=1&attribution_tag=2mHmqya7AMNuq2IPfTccJg&autohide=1&autoplay=1&feature=share

Saturday, November 09, 2013

      • KEUTAMAAN MENGENAL NAMA DAN SIFAT ALLOH SUBNAHAHU WATA'ALA

        PERTAMA : Sebagai dasar kebahagiaan dan pintu masuk semua kebaikan.
        Ilmu ini merupakan ilmu yang paling mulia, bahkan termasuk Al-Fiqh Al-Akbar (Fikih yang paling Agung) dan paling utama serta pertama kali yang masuk dalam sabda Rasululloh Shallalahu’alaihi wasalam :

        “ Barangsiapa yang Alloh kehendaki kebaikan atasnya, maka Dia akan memberikan kefahaman kepadanya dalam masalah Agama (HR. Bukhari-Muslim))

        Ilmu ini merupakan Pondasi jalan menuju Alloh dan jalan masuk yang lurus dalam meraih kecintaan dan keridhaan-Nya serta jalan yang lurus bagi setiap orang yang dicintai dan dipilih-Nya.

        Pondasi agama ini adalah iman kepada Alloh Ta’alla dan kepada nama-nama serta sifat-sifat-Nya.

        Ibnul Qayyim Rahimahulloh berkata: “Barangsiapa yang menghendaki bangunan yang tinggi, maka di haruskan baginya untuk menguatkan pondasi dan benar-benar memperhatikannya. Karena ketinggian bagunan tergantung pada kokoh dan kuatnya pondasi. Amal dan derajat adalah bangunan, sedangkan pondasinya adalah Iman.

        Alloh Ta’alla berfirman : “Maka apakah orang-orang yang mendirikan masjidnya atas dasar takwa kepada Alloh dan keridhaan-Nya itu yang baik, ataukah orang yang mendirikan bangunannya ditepi jurang yang runtuh lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam nereka Jahannam ? (QS. At-Taubah : 109)

        Pondasi ini ada dua : (1) Mengenal Alloh, Perintah, Nama serta Sifat-Nya dengan baik (2) Tunduk dan patuh kepada Alloh dan Rosul-Nya

        KEDUA, Mengenal Alloh menimbulkan pengagungan, menyebabkan kita mencintai Alloh, Khauf (takut),dan mengantungkan harapan kepada-Nya(Rodja)

        KETIGA, Alloh Mencintai nama-namanya dan menginginkan sifat-sifatnya ada pada makhlukNya.
        Contoh, As-Shidiq (Allah Maha benar) berarti Allah Menyukai orang yang jujur,benar perkataannya.

        KEEMPAT, Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk dari tiada menjadi ada dan menciptakan bumi adalah bertujuan untuk beribadah kepadanya.

        Allah Ta’alla berfirman : “Allohlah yang menciptakan Tujuh langit dan seperti itu pula bumi perintah Alloh berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Alloh, Ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu” (QS. Ath-Thalaq : 12)

        KELIMA, Dari Rukun Iman yang enam,yang paling pokok adalah mengenal Alloh Subhanahu wa Ta'ala sehingga sampai pada derajat keyakinannya

        KEENAM, Mengenal Alloh adalah asal dari segala sesuatu. Perbuatan Alloh berputar dari karunia,keadilan dan hikmah.

        KETUJUH, Mengenal nama-nama Alloh dan Sifat-sifat Alloh adalah Perniagaan yang menguntungkan yaitu Surga,ketentraman jiwa,ketenangan hati,kelapangan dada,keridhoan Alloh,dan selamat dari siksa Alloh

        KEDELAPAN, Sebagai pelindung/penghalang/pencegah dari kesalahan,yang membuka pintu bersabar,mendorong pintu kebaikan,hiburan dalam menghadapi hati yang pedih

        Dari Abu Hurairah Radhiallahuanhu, dia berkata: Rosulullah Shallalahu'alaihi wasallam telah bersabda : “Sesungguhnya Alloh mempunyai Sembilan Puluh sembilan (99) nama, seratus kurang satu barangsiapa yang menghitungnya, maka ia akan masuk surga” (HR. Al-Bukhari No, 2736)

        ===> Asmaul Husna bukan sekedar untuk dinyanyikan tapi untuk dipahami dan diamalkan sampai mencapai derajat Ihsan

Renungan Islami: Saat Kaki Harus Diamputasi - Ustadz Muhammad Nuzul Zikr...

http://www.youtube.com/v/EbnzuEmmT8Y?autohide=1&version=3&attribution_tag=rTXR6ndcCDur3xR8ihxZGg&autoplay=1&autohide=1&showinfo=1&feature=share

Death Of A Muslim Teenager ᴴᴰ | *Emotional True Story*

http://www.youtube.com/v/49pWk-WnFQU?version=3&autohide=1&showinfo=1&autohide=1&autoplay=1&feature=share&attribution_tag=XAjnwnDeDLuBhcjYIty1UA

Kisah Mengharukan

Beberapa hari lalu aku menangis sambil menunjukkan pada kakak kisah gadis kecil yang terus berdoa di saat mendekati sakaratul mautnya. Dan hari ini aku menangis lagi menemukan kisah gadis kecil bernama Baraah yang mengharukan. Kisah ini sudah pernah aku baca sewaktu di Saudi dulu. Yaa Allah bagaimanakah gadis ini sekarang? Semoga Allah mengumpulkan ia dengan kedua orangtuanya dalam Jannatul Firdaus...Surga tertinggi...aamiin.
Teringat lagi...Ira rahimahullah...yang telah tiada, bersama suaminya dan seorang anak mereka (Atar). Semoga Allah mengumpulkan Ira beserta ahli keluarganya dalam Jannatul Firdaus...aamiin. Miss you, Ira...

Published on Jun 25, 2012
kisah gadis kecil asal mesir berumur 10 tahun bernama Baraah, orangtuanya dokter dan pindah ke Arab Saudi untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Pada usia ini, Baraah menghafal seluruh Al Qur'an dengan tajweed, dia sangat cerdas dan gurunya mengatakan bahwa dia sudah maju untuk anak seusianya. Keluarganya sederhana dan berkomitmen untuk Islam dan ajaran-ajarannya ... . hingga suatu hari ibunya mulai merasa sakit perut yang parah dan setelah beberapa kali diperiksakan diketahuilah ibu baraah menderita kanker, dan kanker ini sudah dalam keadaan stadium akhir/kronis. Ibu baraah berfikir untuk memberitahu putrinya, terutama jika ia terbangun suatu hari dan tidak menemukan ibunya di sampingnya ... dan inilah ucapan ibu baraah kepadanya "Baraah aku akan pergi ke surga , tapi aku ingin kamu selalu membaca Al-Quran dan menghafalkannya setiap hari karena Ia akan menjadi pelindungmu kelak... " Gadis kecil itu tidak terlalu mengerti apa yang ibunya katakan , Tapi dia mulai merasakan perubahan keadaan ibunya, terutama ketika ia mulai dipindahkan ke rumah sakit untuk waktu yang lama. Gadis kecil ini menggunakan waktu sepulang sekolahnya untuk menjenguk ibunya ke rumah sakit dan membaca Quran untuk ibunya sampai malam sampai ayahnya datang dan membawanya pulang. Suatu hari pihak rumah sakit memberitahu ayah baraah bahwa kondisi istrinya itu sangat buruk dan ia perlu datang secepatnya, melalui telfon, sehingga ayah baraah menjemput Baraah dari sekolah dan menuju ke rumah sakit. Ketika mereka tiba di depan rumah sakit ayahnya memintanya untuk tinggal di mobil ... sehingga ia tidak akan shock jika ibunya meninggal dunia. Ayah keluar dari mobilnya, dengan penuh air mata di matanya, ia menyeberang jalan untuk masuk rumah sakit, tapi tiba-tiba datang sebuah mobil melaju kencang dan menabrak ayah baraah dan ia meninggal seketika di depan putrinya itu...tak terbayangkan ..tangis gadis kecil ini pada saat itu...! Tragedi Baraah belum selesai sampai di sini... berita kematian ayahnya yang disembunyikan dari ibu baraah yang masih opname di rumah sakit, namun setelah lima hari semenjak kematian suaminya akhirnya ibu baraah meninggal dunia juga. Dan kini gadis kecil ini sendirian tanpa kedua orangtuanya , dan dengan bantuan teman-teman ayahnya untuk mencarikan keluarga di Mesir, sehingga keluarganya bisa merawatnya. Tak berapa lama tinggal di mesir gadis kecil Baraah mulai mengalami nyeri seperti yang pernah dialami ibunya, dan oleh keluarganya ia lalu di periksakan , setelah beberapa kali tes di dapati baraah juga mengidap kanker ... tapi sungguh mengejutkan kala ia di beritahu kalau ia menderita kanker....inilah perkataan baraah kala itu: "Alhamdulillah, saya akan bertemu dengan kedua orang tua saya." Semua teman-teman dan keluarga terkejut. Gadis kecil ini sedang menghadapi musibah yang bertubi-tubi dan dia tetap sabar dan ikhlas dengan apa yang ditetapkan Allah untuknya!.....Subhanallah Orang-orang mulai mendengar tentang Baraah dan ceritanya, dan salah seorang dermawan dari Saudi(yang tidak ingin di sebutkan namanya) memutuskan untuk mengurus dan mengirimnya ke Inggris untuk pengobatan. Salah satu channel TV Islam "Al Hafiz" sempat kontak via telpon dengan gadis kecil ini dan memintanya untuk membaca Quran ... dan vidio diataslah suara indah yang di lantunkan oleh baraah ... Hari-hari terlewati dan kanker mulai menyebar di seluruh tubuhnya, para dokter memutuskan untuk mengamputasi kakinya, dan ia tetap bersabar dengan apa yang ditetapkan Allah baginya ... tapi beberapa hari setelah operasi amputasi kakinya sekarang kankernya menyebar ke otak, lalu dokter memutuskan untuk melakukan operasi otak ... dan sekarang baraah berada di sebuah rumah sakit di Inggris menjalani perawatan

Ibu dan Anak, Anak dan Ibu...

Kakak sakit kupingnya...kasian anakku...
Ibu ucapkan,"Laa ba'saa thohuurun." Tidak apa, membersihkan...(dari dosa). In syaa Allah kalau ayah pindah kerja ke perusahaan yang salah satu benefitnya, biaya perawatan sakit dibayar perusahaan. Ibu akan bawa kakak berobat ke klinik THT. Beberapa minggu lalu ibu sudah buat appointment dokter di International Hospital tapi kata ayah biaya dokter dan berobatnya pasti mahal...ibu jadi gak enak sama ayah, ibu coba buat appointment dokter di hospital lokal yang disarankan ayah tapi ada masalah komunikasi dengan operatornya, ibu gak bisa bahasa Thai...dia pun gak bisa bahasa Inggris. Qadarullah kakak malah demam di hari seharusnya kami pergi ke dokter. Ayah bilang, batalin aja! Sementara ini kita berusaha mengantisipasi dulu ya nak supaya gak ada infeksi...please besok jangan berenang lagi, nanti kupingya kemasukan air kotor. Kakak terus kesakitan," Sabar, nak...Istighfar...semoga Allah menghilangkan sakit kakak, menyembuhkan kakak..." Tapi kakak malah marah-marah sama ibu karena obat tetes yang ibu berikan malah bikin telinganya gak bisa mendengar jelas. "Sabar, nak...ridha orangtua...ridha Allah juga...jangan marah2 sama ibu begini..." Kataku sambil menahan diri,"Rabbana afrigh alaina sabran wa tawaffana muslimiin."

Demikian pula sikapku pada mama. Aku berusaha menahan diri dan sabar...apa pun perkataannya padaku. Yaa Allah, bimbinglah aku untuk berbuat baik pada orangtua, jangan sampai mengatakan "ahh" apalagi marah pada keduanya yang sudah tua. Aku sudah tidak mampu mengurus mama karena keadaanku sekarang memang tidak memungkinkan. Engkau Tahu Yang Terjadi Yaa Rabbi...Engkau Tahu Yang Tersembunyi Yaa Rabbi. Jadi aku lebih baik diam dan mengalah pada mama juga papa. Sesekali aku merasa perlu menyampaikan sabda Rasulullah saw melalu hadits2 yang pernah kubaca, semoga Allah memberikan taufik dan hidayah kepada mama papa. Aku juga gak bosan menenangkan mama dengan balasan Surga atas amal shalihanya bi idznillah dan janji Allah bagi orang yg sabar,"Innallaha ma'a sabiriin..." Allah beserta orang-orang yang sabar. Semoga kita juga bisa menjadi hamba-hamba Allah yang selalu prasangka baik pada Allah. Karena kita sesuai prasangka kita, kan...in syaa Allah jika baik prasangka kita niscaya Allah berikan kita kebaikan, ma... "Yaa Tuhan kami curahanlah kepada kami kesabaran dan matikanlah kami sebagai muslimin." (QS Al A'raf:126)


Heart Trembling Quran Recitation of 10 year old Bara'ah with Cancer.

http://www.youtube.com/v/jqh6m4-IDgU?version=3&autohide=1&autohide=1&feature=share&showinfo=1&autoplay=1&attribution_tag=Iv4MWqq9HH0LafbdSJPRtw

Friday, November 08, 2013

Cerita Cinta

Pagi ini...sewaktu aku dan suami ngobrol-ngobrol tentang poligami, ada kalimat yang diucapkan suamiku, tertancap amat dalam di hatiku. Makanya aku posting disini..(dibaca ya kak...semua cerita kenangan ibumu, kehidupan kita...)
"Adek beriman jangan karena saya ya...tapi karena Allah semata. Kalau karena saya, nanti adek kecewa."
Subhanallah...Maha Suci Allah Yang hanya Dia lah satu-satunya sandaranku. Aku berlindung kepada Allah dari godaan syeitan yang membawaku untuk menyekutukan-Mu Yaa Rabb....
Yaa Allah jadikanlah kecintaanku pada suami karena Engkau semata. Sehingga ketika ia mengewakanku semoga hatiku tetap bersyukur pada-Mu, tetap membalas kebaikan dan doa pada suami tercinta, in syaa Allah tidak pernah mengkufuri nikmat-nikmat darinya dan tidak pernah berhenti mengharap rahmah-Mu Yang Maha Luas, Yaa Rabb. Gantikanlah setiap ukiran kekecewaan-kekecewaan yang digoreskannya menjadi rahmah, hikmah dan tetap sebagai nikmat bagiku Yaa Rabb.

Tetesan air jatuh dari kedua mataku. Teringat cerita saudari seimanku yang datang ke rumahku kemaren. Cerita cintanya pada suaminya...ia yang sedang berusaha berpakaian menutup aurat (hijab)...sudah berdandan cantik dengan pakaian terbaiknya dan siap berangkat ke resepsi pernikahan anak buah suaminya. Ketika ia mau mengenakan kerudungnya, suaminya langsung melarangnya,"No!" Cerita cintanya juga dibumbui kesedihan dan tetesan airmata. Sepulang dari pesta, ia langsung shalat dan menangis, menumpahkan kesedihannya pada Yang Terkasih, Allah Azza wa Jalla...Saudariku ini beriman karena Allah semata...bukan karena suaminya yang belum juga beriman...(suaminya orang Inggris) tapi semangat saudariku dalam mengkaji ilmu agama, ikhtiarnya, doanya, kesabarannya, harapannya pada Allah begitu besar...maa syaa Allah....Yaa Allah gantikanlah kesedihan saudariku ini dengan kebahagiaan yang abadi....aamiin.

Wednesday, November 06, 2013

Ibu dan Ayahmu

Kakak beropini, "Ayah temanya banyak, laki-laki dan perempuan...sedangkan ibu gak banyak, itu pun hanya perempuan. Ibu gak punya teman laki-laki. Beda dengan tante X yang temannya lebih banyak daripada suaminya. Yang kurang baik kalau dua-duanya temannya banyak kemudian "suaminya lebih banyak menghabiskan waktu sama teman-temannya dan istrinya juga lebih banyak bersama temannya. Kalau banyak teman dan temannya membawa pengaruh positif dan waktu untuk keluarga gak terganggu, gak jadi masalah. Kalau sebaliknya, kurang baiknya buat siapa, kak? Kemungkinan besar buat anak-anaknya. Terus anak-anaknya sama siapa (kalau punya anak)? Bisa jadi akhirnya anak-anaknya lebih banyak bersama teman-temannya daripada orangtua. Terus apa fungsi keluarga? Sekedar tempat makan dan tidur doang ya...gak ada interaksi sesama anggota keluarga. Kalaupun ada hanya sisa-sisa waktu dan kelelahan setelah hanging out with friends....padahal masing-masing kita akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah, atas keluarga kita, istri kita, anak-anak kita....bagaimana jadinya kalau istri kita berselingkuh, anak-anak kita terjerumus maksiyat karena suami sekaligus ayahnya sibuk sendiri dan melupakan tanggungjawab utama sebagai imam keluarga.

 Subhanallah Rasulullah saw memiliki banyak sahabat namun Rasulullah saw meluangkan waktunya untuk mentarbiyah istri-istrinya...hingga istri-istri Rasulullah saw pun bertanggungjawab atas pendidikan anak-anaknya bahkan ummu Salamah turut mendidik Hasan al Basri putra budaknya yang turut diasuh olehnya dan Hasan al Basri banyak meriwayatkan hadits dari ummu Salamah. 

Buat ibu, suatu pengorbanan yang ibu yakin tidak akan sia-sia. Memilih sedikit teman tapi banyak waktu buat mendidik kalian. Dan ingat, disela-sela waktu ibu masih bisa menjalin silaturahim. Meski jauh dengan orang tua dan kerabat, di Bangkok pun ibu punya tetangga2 di kampung Jawa yang akhirnya menjadi orangtua angkat ibu, kakak dan adik angkat ibu. Alhamdulillah ketika kakak angkat ibu sakit, ibu kunjungi. Ketika adik angkat ibu akan safar ibu kunjungi. Ibu juga mengunjungi keempat nenek-nenek, Khun Mon and sisters yang senang dengan kedatangan ibu dan menganggap ibu seperti keluarga mereka. Teman laki-laki ibu memang hanya ayah...kalau pun masih ada teman laki-laki yang kami bisa berhubungan melalui internet, bismillah...ibu memilih tidak melanjutkan hubungan itu...Allah telah memisahkan kami, bahkan begitu ayah dan ibu menikah, qadarullah dia dipindah tugaskan ke Eropa. Sempat lost contact dan ketemu lagi di facebook. Beberapa kali berbalas message dan email tapi pada akhirnya ibu memutuskan untuk tidak menghubunginya lagi, ibu ingat hadits shahih riwayat imam Bukhari, Jika seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita maka yang ketiganya adalah syeitan. Kan cuma contact by internet...betul! Tapi tetap aja berkhalwat, tidak   bertemu langsung tapi tetap hanya kami berdua, ketiganya syeitan. Dan sifat syeitan pasti akan membujuk, menggoda manusia. Di atas semua itu ada Allah Azza wa Jalla. Ibu takut dan malu pada Allah. Allah sudah menetapkan yang terbaik buat ibu yaitu ayahmu. Ayahmu dengan segala kebaikan dan keburukannya namun tetaplah yang terbaik di sisi Allah, ibu ridha bagaimana pun sikap ayahmu pada ibu. Sebagaimana pikiran ummu Salamah terhadap suaminya ketika suaminya meninggal, siapa lagi yang terbaik selain abu Salamah? Sejauh ini abu Muhammad lah yang terbaik bagi ibu...ma syaa Allah.

In syaa Allah ibu tidak mau menyakiti ayahmu karena ibu takut azab neraka jika ibu kufur pada suami. Ayah seorang yang taat beribadah, Allah merahmati ayahmu, nak...maa syaa Allah. Kalau abu Salamah yang meninggalkan ummu Salamah terlebih dahulu...sebaliknya dalam lubuk hati ibu, ibu ingin...ibu saja yang lebih dulu kembali pada Al Khaliq. Karena apa? Karena ibu ingin ketaatan dan cinta ibu pada ayahmu diridhai ayahmu...sehingga terbuka pintu surga untuk ibumu ini, nak....Meski begitu takdir ibu dan ayah bahkan kita semua ada  pada Allah semata. Segalanya telah tercatat dalam lauhul mahfuz jauh sebelum manusia diciptakan. Seperti kisah ummu Salamah yang ternyata memang masih ada yang lebih baik dari abu Salamah yaitu Rasulullah saw. Begitu pun dengan ibu, maut adalah rahasia Allah...apakah ibu duluan yang meninggal ataukah ayah, semua itu hanya Allah yang Maha Mengetahui. Allah Yang Paling Mengetahui Yang Terbaik...Tapi Yaa Allah, aku rindu Surga-Mu. Aku memang tdk pantas mendapat Surga-Mu tapi aku ingin sekali Yaa Allah...

Kebahagiaan ibu adalah ketika melihat ayah bahagia....
Seperti pagi tadi, sepulang dari shalat subuh di mesjid..
Alhamdulillahi bi ni'matihi tattimushsholihaat....ayahmu mendapat khabar yang membahagiakannya.
Barakallahu laka yaa zauji. Dengan nama Allah, in syaa Allah aku akan selalu mendukungmu, sayang...aku bukanlah semulia Khadijah ra istri Rasulullah saw, Fathima Az Zahra putri Rasulullah saw, Maryam ummu Isa as dan Asiyah istri Fir'aun. Namun aku ingin meneladani mereka semampuku semoga Allah menolong hambaNya yang lemah ini supaya bisa menjadi wanita shaliha (untuk suami tercinta) hingga kelak bisa juga merasakan SurgaNya...dan berkumpul bersama suami, anak-anak, orangtua serta keluarga tercinta dalam Jannatul Firdaus...aamiin.

Habluminnannas...

Bersedekah tidak selalu uang...bisa dengan tenaga...
Hari ini ibu bersyukur karena mendapatkan ladang amal. Ibu sudah menaiki anak tangga terakhir tangga stasiun BTS Surasak ketika ibu lihat seorang wanita akan menuruni tangga dengan membawa 1 buah koper sedang dan 1 buah tas tangan besar. Ibu menawarkan diri untuk membawakan salah satu tasnya. Walaupun harus menuruni tangga lagi kemudian naik lagi...semoga amal ini mendapatkan hasanah, aamin. Waktu ibu serahkan kembali tas wanita itu...dia mengajak ibu salaman, ibu menyambutnya.
"Thank you..." katanya...
"You're welcome"
"You are so kind. God bless you,"
"You too,  mam.Thank you."

Apa yang ibu lakukan sebetulnya tidak banyak apalagi berlebihan. Hanya ingin meraih kesempatan untuk beramal shalih yang ladangnya ada di depan mata saja. Guru-gurunya juga ibu dapat di Thailand ini. Kakak dan ade ingat waktu kita kehujanan di jalan, sepulang dari sekolah? Ada sebuah mobil mendekati kita lalu supirnya memberikan kita payung...sampai ibu menangis terharu akan kebaikan hati orang itu...masih ingatkah kalian, waktu ibu keberatan membawa koper saat menuruni tangga stasiun Makasan? Seorang anak muda membantu mengangkat koper ibu. Alhamdulillah...semoga Allah memberi taufik dan hidayah pada hamba-hambaNya yang baik hati itu...guru yang lain adalah Sulaiman, kata ayah dulu dia pernah bekerja di tempat maksiyat terkenal di Bangkok...sekarang dia tinggal di mesjid, rajin beribadah dan suka memberi makanan pada orang. Ade yang cerita, kalau ada orang (musafir atau siapa saja yang butuh makanan) datang ke mesjid, Sulaiman yang suka kasih makanan. Subhanallah...banyak sekali guru-guru ibu di Bangkok, nak.

Islam adalah agama yang sempurna. Al Qur'an dan As sunnah mengajarkan kita berbuat kebajikan dan adil. Yuk kita amalkan ajarannya.
Saling tolong menolong antar sesama dalam kebajikan (bukan sebatas sesama muslimin saja) bahkan kepada binatang sekalipun...bukankah ada kisah wanita penzina yang masuk surga karena memberi minum pada anjing yang kehausan...dan ada juga wanita yang masuk neraka karena mengurung kucing sehingga si kucing tidak bisa mencari makanan sampai mati. Dalam hal beribadah, kita memang masing-masing tapi dalam berhubungan baik dengan sesama, pesan ibu, kalian saling tolong menolong dalam kebajikan ya nak....

Tuesday, November 05, 2013

Hikmah Dibalik Musibah

http://www.youtube.com/v/2Ug-UT3WyhU?version=3&autohide=1&showinfo=1&feature=share&autohide=1&attribution_tag=oJUy_7fXELCWCbqx_Mma1Q&autoplay=1

Renungan Pagi Ibu

Setiap hari bersyukur....maa syaa Allah ibu masih memiliki kalian, anak-anakku dan ayah kalian....
Kalian adalah nikmat dari Allah Yang Maha Pengasih. Kasih ibu pada kalian karena syukur dan taat ibu pada Allah. Ibu harus taat pada-Nya karena kalian tidak lain tak bukan hanya titipan Allah. Bagaimana jika ibu tidak taat pada-Nya? Ibu takut Allah mengambil kembali titipan ini...Ketakutan ini ibu ikuti dengan harapan. Harapan akan kesempatan yang diberikan Allah pada ibu...agar ibu panjang umur, hidup ibu bermanfaat in syaa Allah bisa setiap hari mengurus kalian dan mengasihi kalian...mendidik diri dan kalian untuk menjadi hamba-hamba-Nya yang bertakwa.

Anak-anakku, jangan menyekutukan Allah. Berbuat baiklah pada ibu bapak...setiap kali mengingat firman Allah ini, ibu teringat eyang uti, eyang kung juga nenek dan gaek...dan dial nomor telepon mereka...menyapa mereka...menanyakan khabar mereka...yaa Allah, jagalah orangtua-orangtuaku...ampunilah dosaku dan dosa kedua orangtuaku. Sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecil.

Anak-anakku cintailah Allah, cintailah Nabi Muhammad saw lalu cintailah kedua orangtuamu. Berbuat baiklah, Nabi Muhammad adalah yang paling baik pada keluarganya. Berbuat baiklah pada sesama, baik muslim maupun non muslim. Syiarkanlah agama Allah ini. Semoga kalian termasuk penyeru pada kebajikan dan penegak agama Allah ini. Bersabarlah dalam segala kekurangan harta, jiwa dan berbagai cobaan dan ujian kehidupan. Memang untuk inilah kita dihidupkan, diuji, dicoba tapi Allah akan memilih manakah yang benar-benar menyembah Allah dalam keadaan apa pun, senang dan susah...maka merekalah yang akan mendapat rahmah Allah, Surga-Nya. Berdoalah, anak-anakku...banyak-banyaklah bersujud dan berdoa seperti ayahmu...setiap malambeliau terbangun untuk qiyam, ruku, sujud dan berdoa...Allah Maha Pendengar doa...Semoga Allah mengabulkan doa-doamu anak-anakku. Ingat pesan ayah pada kita, jangan makan makanan haram...jika kalian ragu pada yang syubhat maka tinggalkanlah....Semoga dengannya doa-doa kita didengar dan diijabah Allah, aamiin.

Bersedekahlah anak-anakku....sedekah tidak harus uang, senyum, salam, jabat tanganmu pada saudaramu yang ikhlas karena Allah adalah sedekah, membantu orang yang tersesat juga sedekah, berbagi ilmu pada saudaramu juga sedekah, makanan yang kita sukai atau pakaian yang kita suka kita berikan pada orang yang membutuhkan adalah sedekah....segala yang ada pada kita bisa disedekahkan...begitu juga persendian kita, karena itu dirikan shalat dhuha di sela-sela kesibukan kalian dengan urusan dunia. Anak-anakku,kalau ibu beri amanah, sedekahkanlah beberapa dari uang jajan kalian...kerjakanlah sayang...semoga menjadi kebiasaan baik, menabung pahala untuk di akherat kelak. Semoga Allah melimpahkan hasanah atas amal shalih kalian....

Muhammad tadi bilang,"Kok sedekah melulu...nanti Kiki jadi satu-satunya anak yang tiap hari kasih sedekah..." "In syaa Allah akan banyak anak yang mengikutimu sedekah, nak..." Jangan takut dan malu untuk berbuat baik, anak-anakku...Takutlah pada Allah jika berbuat salah atau dosa....

Anak-anakku...doa ibu selalu untuk kalian. Doa ibu untuk ayah, orangtua, kerabat, saudara, tetanggan, seluruh bangsa Indonesia, seluruh ummat di dunia, semoga Allah memberikah taufik dan hidayah pada kita. Semoga diri kita terus dan terus menjadi baik dengan mengikuti ajaran Al Qur'an dan As sunnah semoga dari diri kita, ke keluarga, masyarakat dan bangsa kita pun selamat....fii dunya wal akherah...aamiin...

Monday, November 04, 2013

Yang Terbaik Adalah Ketetapan Allah

Ketetapan Allah biasa disebut dengan takdir.
Seandainya takdir kita baik tentu tidak ada masalah...
Kita jadi bahagia dan bersyukur. Lantas bagaimana dengan ketetapan Allah yang buruk seperti penyakit, penderitaan atau kemiskinan...biar bagaimana pun ini takdir yang harus kita imani. Sebagaimana sabda Rasulullah saw, "Yaitu agar engkau beriman kepada Allah,  para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya , para Rasul-Nya, hari kiamat dan kepada takdir, baik maupun buruknya." (HR Bukhari)
 
Tak ada yang lebih baik daripada seseuatu yang sudah ditetapkan Allah. Sekalipun itu buruk. Karena yang buruk menurut manusia bisa jadi yang baik di sisi Allah. Aku ingat kisah seorang wanita hitam yang berpenyakit epilepsi, ia meminta Rasulullah saw untuk mendoakannya agar Allah menyembuhkan penyakitnya. Tetapi Rasulullah saw memberitahu bahwa penyakit itu bisa menggugurkan dosa jika bersabar, maka beliau menyarankannya untuk bersabar. Subhanallah...wanita itu memilih sabar menghadapi sakitnya demi menggugurkan dosanya. Lalu ia meminta Rasulullah saw mendoakannya agar Allah menutup auratnya jika kambuh penyakitnya.
Sabar dan bertakwa inilah yang penting dalam menghadapi takdir buruk.

Semoga Allah memudahkanku untuk terus bersabar dan bertakwa....bismillah...in syaa Allah aku akan ridha dengan apa pun ketetapan Allah, aku mohon pada-Mu ya Rabb...semoga aku mampu mengendalikan diri (nafsu) dari amarah...aamiin...
"Tidaklah menimpa suatu musibah kecuali dgn idzin Allah dan barangsiapa yang beriman kepada Allah maka Allah akan memberi hidayah dalam hatinya" Semoga Allah memberikan kelapangan dalam hatiku dan bisa menjadikan takdir buruk tetap sebagai nikmat...aamiin.

Sunday, November 03, 2013

Ingat mama...

Sedih rasanya gak bisa mengurus mama papa...
Semoga mama mengerti keadaanku sekarang, harus mendampingi suami dimana ia tinggal...
Mengurus suami dan anak-anak...bersyukur ada kakak yang alhamdulillah di sela-sela kesibukannya membantu suami mencari nafkah, juga mengurus keluarganya...namun tetap mengunjungi mama papa...
Setiap kakakku ini mengunjungi mama papa, dia call aku supaya aku bisa komunikasi face to face sama mama papa by skype.

Semoga Allah mengampuni salah dan dosa-dosaku pada orangtua.
Semoga Allah menjaga kedua orangtuaku. Semoga Allah memberkahi kakakku...semoga Allah membalas kebaikan suamiku yang sejak ia meminta aku berhenti bekerja, ia berjanji pada papa bahwa tanggung jawab aku untuk membantu orang tua secara financial diambil alih oleh suamiku.
Sementara aku sendiri tidak banyak berbuat apa-apa untuk mama papa...

Tapi aku berusaha berbakti pada suami, ma...pa...
Semoga Allah melimpahkan pahalaNya untukku karena berbakti pada suami dan pahala ini pun semoga mengalir untuk mama dan papa..aamiin.
Alhamdulillah...nemu website tafsir Ibnu Katsir lagi...
http://www.mediafire.com/view/ctjcpcz4l8p8d0s/TAFSIR_IBNU_KATSIR_JILID_I_-184-383.pdf

Cerita di Hari Minggu

Sejak jam 10 pagi kakak pergi ke apartement temannya untuk mengerjakan project science bareng teman-teman setimnya. Kakak baru pulang waktu maghrib...Dari pagi ayah belum ketemu si kakak karena ba'da dzikir dan shalat dhuha di masjid, ayahnya pergi lagi...ngaji ke Islamic Center, Rhamkangheng. Alhamdulillah kakak tetap menunaikan shalat dzuhur dan ashar di rumah temannya itu. Sambil menemaninya makan malam aku mendengarkan ceritanya...sekarang aku berazzam untuk meluangkan waktu lebih banyak buat anak-anak...makanya fesbukku deactive..he he he...kecuali untuk efesiensi komunikasi sama orang-orang tertentu...sesekali ku aktifin lagi...

Dia bercerita tentang temannya yang dulu pernah jahat  padanya. Sekarang temannya itu berubah baik dan kelihatan pendiam...ya, bahkan beberapa kali kuketemu dia di sekolah, kulihat ada kesedihan terpancar dari pandangan matanya. Kakak bilang bahwa dia udah melupakan dan memafkan temannya itu malah dia gak suka sikap teman-temannya yang lain yang masih membencinya padahal gadis itu sudah berubah baik. Dia shalat di apartement temanya itu...bahkan alhamdulillah disuguhi makanan (roti) oleh ibunya, mereka berasal dari Sudan, Afrika. Semoga Allah membalas kebaikan ibunya dengan yg lebih baik dan banyak dan semoga Allah memberkahi mereka sekeluarga, aamiin. Kakak bercerita bahwa ayah temannya sudah tidak lagi bekerja di Qatar Embassy. Dulu mereka tinggal di apartement yang besar dan mempunyai mobil. Sekarang mereka pindah ke apartement studio hanya ada satu kamar dan di ruang tamu digelar kasur untuk anak-anak keluarga itu yg berjumlah lima orang. Mereka tidak punya mobil lagi, TV juga tidak ada...tempat tinggalnya benar-benar seadanya dan jauh berbeda dengan keadaannya dulu ketika ayahnya masih bekerja. Khabarnya dulu mereka sekeluarga akan pindah ke India karena ayahnya akan bekerja di sana in syaa Allah tapi qadarullah hingga kini mereka belum pindah. Kakak kelihatan prihatin dengan keadaan temannya itu.

Subhanallah...Allah Yang Menunjukkan pada kakak semoga dia menjadi anak yang bersyukur...aamiin...bersyukurlah kak dengan segala nikmat Allah ini, kalau kakak merasa sedih karena sesuatu...semua itu gak ada apa-apanya, seharusnya kakak tetap bahagia dan bersyukur...karena masih ada rumah nyaman untuk tinggal, makanan untuk hari ini, ada pakaian bahkan tidak hanya itu saja...ada keluarga, bisa sekolah, sehat...Alhamdulillah...sekarang dengan keadaan temanmu itu bagaimana perasaanmu? Alhamdulillah...wujudkan rasa syukur itu dengan lebih takut akan peringatan Allah dan berharap ampunan dan rahmah Allah...wujudkan juga dengan menyayangi temanmu itu bahkan kalau kakak tahu dia butuh bantuan, bantulah! Ibu juga ingin menyuguhkan roti untuknya. Ajaklah dia ke rumah kita, sayang...apartement kita yang sengaja ibu set up sederhana, tidak ada hiasan kemewahan, bahkan lukisan pemandangan kota dengan gambar orang, kuda dan patung pun sudah ibu turunkan (semoga malaikat berkenan masuk ke dalam rumah kita,aamiin). Tetap baik dan lebih baik padanya walaupun dia pernah jahat pada kakak...kakak mengangguk-anggukkan kepala. Maa syaa Allah...aku kenal kakak, dia berusaha tetap baik pada siapa pun yang telah menyakitinya...beberapa teman-temannya bilang dia terlalu baik dan kalau terlalu baik nanti dimanfaatkan orang. Dia setuju juga dgn teman-temannya itu sebagai peringatan untuk selalu waspada tapi dia juga gak tahu kenapa dia mudah untuk memaafkan kesalahan orang lain dan tetap baik padanya....

Tidak apa-apa, anakku. Jangan pernah takut dan ragu untuk menjadi baik. Kalau nanti kebaikanmu dimanfaatkan orang...serahkanlah pada Allah...kalau hatimu ikhlas berbuat baik pada orang lain karena Allah. Ibu yakin Allah akan menjagamu.Tidak ada satu pun yang luput dalam pengawasanNya. Dan Allah Maha Adil. Doa ibu semoga Allah senantiasa menjagamu...dan ingat, jagalah Allah (dengan mengerjakan perintahNya serta menjauhi laranganNya) niscaya Allah akan menjagamu....

Oya, ada satu pelajaran lagi selain selama ini aku cerewet mengingatkan anak-anak untuk selalu dzikrullah, banyak berdoa setiap saat...doa bangun tidur, doa ke kamar mandi, keluar kamar mandi, abis wudhu, doa dalam sujud shalat subuh (diantaranya Allahumma inni as'alukal ilman nafian wa rizqon thoyyiban wa amalan muttaqobballan dll) baca ayat kursi dan dzikir pagi, doa pakai baju, ngaca, sebelum keluar rumah, naik kendaraan, sebelum belajar...dll. Pelajaran baru ini adalah bersedekah ke kotak infak di depan mushola setiap hari sekolah, sebelum mereka shalat dzuhur. Dari uang jajan 33 baht yang kuberikan...Jumat kemaren ade sedekah 3 baht sedangkan kakak 5 baht. Semoga besok mereka berlomba-lomba dalam sedekah juga. In syaa Allah...

Dalam hal akhlaq masih banyak yang harus kupelajari, aku harus memulai dari diri sendiri dulu kan..untuk memberi contoh dan mengajari mereka...kakak masih suka berkata keras, kasar,...in syaaAllah aku akan berusaha sabar membimbingnya untuk berkata lemah lembut dan sabar...dibalik kekurangannya ini kakak juga punya sifat bagus yang menurun dari ayahnya yaitu tegas dan to the point...ma syaa Allah...ini yang ibu tidak punya...semoga ibu bisa belajar hal itu dari kakak tapi kakak juga harus mau belajar berkata lemah lembut dan sabar ya sayang....deal? Bi idznillah...kita sama-sama belajar ya nak...