Our Life

Wednesday, September 17, 2014

Dalam doa, kumemohon...Tuhan...

Kerinduanku pada suami yang bekerja di luar negeri...
Kerinduanku pada anakku yang kutitipkan pada neneknya agar ia bisa bersekolah sementara di SD Negeri dan belajar mengaji di mesjid...
Kesedihan anakku yang lain karena ketidakpastian kepindahan kami menyusul ayahnya hingga sekolahnya terlalu lama tertunda dan kesepiannya tanpa teman selain aku, ibunya yang tinggal dalam rumah yang sama.
Kesempatanku membimbing mama papa terutama mama menemani beliau mengikuti kajian ilmu Al Qur'an dan As sunnah.
Kesempatanku membahagiakan ibu mertua yang kesepian karena anak-anaknya tinggal dan hidup jauh dari mereka, dengan menjadikan anakku sebagai hiburan di rumah mereka...
Keadaanku yang kuungkapkan di sini...
Bukanlah keluhan, hanya tulisan kenanganku untuk anak-anakku jika mereka berkenan melihat-
Iihat blogku ini...

Alhamdulillah ala kulli hal...
Aku sedih tapi aku harus tegar di atas jalan-Mu ya Allah
Yang kupelajari adalah dalam menghadapi musibah atau pun kenikmatan, katakan Alhamdulillah.
Dalam doaku ada harapan bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan kami...pasti..ini terjadi atas kehendakNya dan akan ada hikmah dibalik semua ini. Semoga aku dan kita semua kuat, laa hawla wa laa quwwata illah billah...
Dalam doaku ada ketakutan bahwa apa yang terjadi adalah akibat perbuatan kami sendiri terutama diriku sendiri, sesungguhnya Allah Maha Adil, Allah tidak mendzalimi aku melainkan akulah yang mendzalimi diri sendiri..

Dalam doa, kumemohon...Tuhan....




(QS Al-Baqarah: 286) 

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo'a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. ya Tuhan kami, ajanganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tak sanggup kami memikulnya. Berilah ma'aflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."


Saturday, September 13, 2014

Catatan Pribadi.....

Kajian Aqidah, Selasa 9 September 2014 pk 9.00 - 11.00 WIB di masjid At Taqwa, kompleks Taman Wiladatika Cibubur.

Alam Para Malaikat
Oleh Ustadz Abu Haidar As Sundawy

Diantara amalan para malaikat adalah dzikrullah, bertasbih dan berdoa.
Dalam surah Al Ghafir (QS 40:7) atau disebut juga surah Al Mu'min,
diterangkan bahwa malaikat mendoakan orang-orang mukminin.


Artinya:
(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih dengan memuji  Tuhannya dan mereka beriman kepadaNya serta memohonkan ampunan untuk orang-orang yang beriman (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu yang ada pada-Mu meliputi segala sesuatu maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan (agama)-Mu dan peliharalah mereka dari azab neraka".

Dan dalam surah Al Ahzab (QS 33:43)




Artinya: Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu) , agar Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.

Menurut info yang sampai kepada ustadz, ada beberapa golongan manusia yang special didoakan para malaikat:

1. Para penuntut ilmu dan yang mengajarkan ilmu

Dari sahabat Abu Darda ra, aku mendengar Rasulullah saw bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَطْلُبُ فِيْهِ عِلْمًا سَلَكَ اللهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْـجَنَّةِ وَإِنَّ الْـمَلاَئِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَإِنَّهُ لَيَسْتَغْفِرُ لِلْعَالِـمِ مَنْ فِى السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ حَتَّى الْـحِيْتَانُ فِى الْـمَاءِ وَفَضْلُ الْعَالِـمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ. إِنَّ الْعُلَمَاءَ هُمْ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ لَـمْ يَرِثُوا دِيْنَارًا وَلاَ دِرْهَمًا وَإِنَّمَا وَرَثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ 

"Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalannya menuju Surga. Sesungguhnya malaikat akan meletakkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha dengan apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya seorang yang mengajarkan kebaikan akan dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga ikan yang berada di air. Sesungguhnya keutamaan orang 'alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar tidak juga dirham, yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Dan barangsiapa yang mengambil ilmu itu, maka sungguh, ia telah mendapatkan bagian yang paling banyak."
Hadits ini shahih, riwayat Ahmad (V/196), Abu Dawud (no. 3641), at-Tirmidzi (no. 2682), Ibnu Majah (no.223), dan Ibnu Hibban (no.80 al-Mawaarid)

Berdasarkan hadits tersebut syaikhul Al Utsaimi menerangkan:
- Maksudnya orang yang menuntut  ilmu akan diberi taufiq dan hidayah untuk beramal shalih.
- Menuntut ilmu adalah salah satu cara meraih hidayah
- Para malaikat menaungi mereka para penuntut ilmu dengan sayapnya
- Orang yang menuntut ilmu lebih utama daripada ahli ibadah contohnya ahli ilmu yang karena keadaan (menuntut ilmu dan mengajarkan ilmu) terpaksa meninggalkan amalan sunnah
- Orang yang menuntut ilmu dimintakan ampunan kepada Allah oleh penduduk langit (malaikat) dan penduduk bumi sampai ikan yang berada dalam air (lautan).

Dan hadits serupa:

((إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرَضِينَ حَتَّى النَّمْلَةِ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتِ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ[9]


Artinya:
"Sesungguhnya Allah, para malaikat, para penduduk langit dan bumi, sampai semut-semut dalam lobangnya, juga ikan-ikan di lautan, semuanya mendoakan/memohon ampunan kepada seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia."
Hadits ini shahih diriwayatkan oleh imam at-Tirmidzi

Bersambung....

(Berdasarkan apa yang didengar/ditangkap oleh ummu muhammad al faqir ilmu)



Wednesday, September 03, 2014

Heboh Reuni SMA

Masa lalu biarlah berlalu apalagi masa lalu itu masa jahiliyah. Sementara Allah azza wa Jalla sudah menggantikan dengan masa kini dan insyaAllah masa depan yang cerah. Usah kita kembali dalam lingkungan di masa lalu itu...apalagi jika kita lemah, gak kuat seperti diriku...
Bukan ujub apalagi merasa diri lebih baik daripada orang lain namun kehadiran kita di sana pun terasa aneh dan kita menjadi asing. Tapi bagaikan seorang munafik yg menjilat ludah kita sendiri. Aturan-aturan Allah menjadi ujian...kita langgar karena mengikuti kebiasaan jahiliyah baru di akhir zaman ini demi manusia...atau kita bersabar, menahan diri demi istiqomah di jalanNya?

Mungkin aku tidak suka lagi berpura-pura...
Aku memang tidak bisa merasakan bahwa aku melihat Allah Azza wa Jalla karena tingkatan itu yg tertinggi dan sulit sekali diraih...
Tapi aku yakin Allah Azza wa Jalla melihatku dan aku takut padaNya.
Aku takut hanya karena mengikuti hawa nafsu, syeitan, aku terjerumus pada sesuatu yang batil
lalu Allah Azza wa Jalla jadi meninggalkanku...jangan yaa Allah...

Biarlah aku memilih di rumah...masih banyak yang bisa kukerjakan di sana...karena rumah adalah sebaik-baik tempat bagi wanita. Ibadah wanita di rumahnya...atau menghadiri majelis ilmu karena sebaik-baik majelis ada yg paling banyak mengingat Allah...Dalam majelis ilmu aku belajar...walaupun belum bisa mengamalkan ilmu yg kudapat minimal semua itu menjadi pengingat bagiku dalam bertindak...bahkan jilbab yang kukenakan pun menjadi pengingat...untuk memilih satu diantara dua tindakan, manakah yg lebih byk manfaat dan mudharatnya bagi diriku.

Aku tidak anti silaturahim...berkumpul bersama akhwat saja tanpa ikhtilat, dengan saudari2 seiman sejak masa sekolah dalam suatu halaqoh tahfidz Qur'an misalnya rasanya lebih kusukai daripada berkumpul dalam reuni, campur baur, senang-senang, hiruk pikuk, ada musik, berfoto-foto ria dan tentu saja yg haq bisa menjadi batil di sana...aku sadar diri bahwa aku lemah utk bisa mempertahankan yg haq dalam suasana seperti itu...lebih baik aku di rumah saja...semoga Allah memberiku petunjuk..amiin