Our Life

Tuesday, April 29, 2014

Mengingatmu Mengingatkan Kematian....

Ira...aku selalu ingat Ira...
Senyum manisnya...
Cerianya kalau Ira berbicara tentang dunianya yaitu keluargamu Surgamu.
Anak-anakmu yang ramai, suamimu yang merupakan imammu.
Ira...kamu sudah tidak bisa mendengar ucapanku atau membaca tulisanku lagi..
Tapi ini ceritaku, Ira...
Aku bersyukur atas nikmat Allah Azza wa Jalla berupa keluargaku ini...
Kedua anakku yang sedang tumbuh ma syaa Allah...suamiku yang ma syaa Allah masih membisikkan kata cinta di telingaku...
Tapi ada kerinduanku Ira...kerinduanku untuk pulang, menyusulmu Ira...
Sering kupesan pada anak-anakk, 'Kalau ibu gak ada adek tetap jadi anak sholih ya, kelak jadi orang yang bertakwa...jaga kakak...'
juga kepada kakak, kupesan,'Jadilah sebaik-baik perhiasan dunia yaitu wanita shaliha...yang menyenangkan dipandang suami, taat pada suami dan tentu saja taat pada Allah Ta'ala dan mengikuti sunnah NabiNya.'
Untuk suamiku tercinta, kupesan....'Titip anak-anak...jadilah suami yang sabar, kasian istrimu kalau mas tidak sabar...wanita itu qadarullah bengkok, memang harus diluruskan tapi hati-hati meluruskannya kalau dengan kasar nanti malah patah...'
Maut adalah rahasia Allah, tdk bisa dipercepat atau ditahan...sebagaimana takdirmu Ira...
Hanya saja, jika aku meninggal di bumi Allah tempatku tinggal, semoga orang-orang yang kutinggalkan berkenan menguburku di sana...tanpa perlu dibawa ke tanah air...kuburkanlah sebagaimana sunnah Nabi saw...anak-anakku mintakan ampunan untuk ibumu ini kelak...suamiku, ayah bundaku, saudara, kerabat, tetangga, sahabat dan temanku...maafkan salahku dan halalkanlah janjiku...doakanlah aku...doakanlah aku...doakanlah aku.....

Thursday, April 24, 2014


Suka Diingatkan

Rabu, 23 April 2014 , 23:36:32
Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc
Ibnu Qudamah rahimahullah berkata..
Kaum salaf terdahulu..
Merasa senang bila ada yang mengingatkan kesalahan mereka..
Sedangkan kita di zaman ini..
Yang paling kita benci adalah orang yang mengingatkan kesalahan kita..
Ini adalah tanda lemahnya iman..
(Mukhtashar Minhajul Qashidin hal. 147) 

Itulah fenomena zaman..
Kritikan yang membangun dianggap mencari-cari kesalahan..
Bahkan dianggap pemecah-belah..
Seakan orang bebas melakukan apa yang ia pandang baik..
Padahal kebaikan adalah yang dipandang oleh syariat..

Seorang yang ikhlas..
Lebih mementingkan kebenaran dari harga diri..
Karena kebenaran adalah barang cariannya..
Seorang yang berjiwa taslim..
Segera rujuk dari kesalahannya..
Ia menerima kritikan dengan jiwa yang lapang..
Dadanya tidak merasa panas menerimanya..
Bahkan medo'akan orang yang mengingatkan kesalahannya..
Semoga Allah merahmati orang yang mengingatkan kesalahanku..

Namun itu berat..
Kecuali untuk yang berjiwa besar..

AMALAN SUNNAH SEBELUM TIDUR YANG TERLUPAKAN...
Oleh: Ustadz Mohammad
Salah satu sunnah Rasulullah yang sering juga dilupakan oleh sebagian orang.
.قال عليه الصلاة ۈالسلام :" من قال حين يأوي إلى فراشه : ( لا إله إلاّ الله وحده لا شريك له ، له المُلك ، وله الحمدُ ، وهو على كل شئ قدير ، لا حول ولا قوة إلاّ بالله العلي العظيم ، سبحان الله ، والحمدلله ، ولا إله إلاّ الله ، والله أكبر ، سبحان اللَّـہ وبحمده ) ؛ غُفرت له ذنوبه أو خطاياه وإن كانت مثل زبد البحر".(صحيح الترغيب برقم ٦٠٧)
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang mengucapkan kalimat ini ketika hendak tidur: (LAA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU,LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA 'ALA KULLI SYAI'IN QODIIR, LAA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH AL'ALIYYIL ADZDHIM, SUBHAANALLAH WALHAMDULILLAH WA LAA ILAAHA ILLALLAH, WALLAHU AKBAR, SUBHANALLAH WA BIHAMDIHI)Akan diampuni dosa- dosa dan kesalahannya walaupun sebanyak buih di lautan".
(Shohih targiib 607)
Mari kita hidupkan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sesungguhnya agama ini sangatlah agung dan Allah subhanahu wa ta'ala Maha pengampun..
___________________________________
Kota Nabi, 23 Jumadatsani1435H

Monday, April 21, 2014

Setinggi-Tingginya Burung Terbang Pada Akhirnya Kembali Juga ke Sarangnya

Hampir lima belas tahun aku dan suami membangun rumah tangga ini bersama-sama.
Rumah tangga yang menjadi ceria setelah kehadiran kedua buah hati kami.
Lima tahun usia perkawinan kami, kami lalui di tanah air.
Hampir sembilan tahun hingga saat ini, kami lalui di luar negeri.
Kami hidup sederhana, tidak berlebihan sekali pun hidup di luar negeri tapi aku bahagia, anak-anak juga bahagia dan kurasa dulu suamiku pun bahagia...namun ada masanya perasaan bahagia berubah hampa bagi suamiku.
Ia ingin mengajak kami kembali ke tanah air. Kami tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikutinya sebagaimana kami mengikutinya ketika ia membawa kami melanglang ke beberapa negeri. Bismillah in syaa Allah banyak sekali ide, harapan dan cita-cita yang ingin ia wujudkan di sana...termasuk yang utama birrul walidain...Semoga niat utama ini diridhoi Allah dan dimudahkan jalannya hingga anak-anak kami pun diberikan Allah kemudahan untuk menyesuaikan pendidikan di tanah air. Aku hanya bisa memohon pada-Mu ya Allah...memohon pertolongan, bimbingan dan ganti yang lebih baik bagi kami terutama dalam hal agama kami...aamiin...

Sebagaimana syair...setinggi-tingginya burung terbang pada akhirnya kembali juga ke sarangnya.
Burung-burung itu pun berkumpul dengan keluarganya serta beristirahat dengan tenang dalam sarangnya. Semoga demikian juga dengan kami...aamiin

Kisah-Kisah Dalam Al Qur'an Sebagai Cerita Sebelum Tidur Bagi Anak-Anak Muslimin

Semalam sebelum tidur adek minta dibceritakan bisah Al Baqarah. Qadarullah, ibu bercerita tapi ceritanya kurang lengkap, in syaa Allah ibu akan cerita ulang nanti malam. Alhamdulillah...ummahat yuk kita gemar bercerita kisah-kisah nabi dan orang-orang atau kaum terdahulu dalam Al Qur'an...semoga menumbuhkan rasa cinta anak dan juga kita pada Al Qur'an, menjadi anak-anak yang beriman dan takwa...aamiin...Allahumma aamiin...

Kisah Al Baqarah (Sapi Betina) di Zaman Nabi Musa

kisah nabi musa 1

Thursday, April 17, 2014


Wednesday, April 16, 2014

Subhanallah...Bulan

Ketika suamiku membangunkan aku untuk shalat qiyamul lail...
Aku membuka mata dan langsung melihat bulan melalui jendela yg kusingkap tirainya...
Subhanallah...Maha Suci Allah yang menciptakan perhiasan langit tersebut...
Alhamdulillahiladzi bi ni'matihi tatimmush sholihaat...
Dari ceramah di youtube aku dengar ada doa yang dipanjatkan Rasulullah saw ketika bangun tengah malam...Ini haditsnya aku kutip dari muslimah.or.id....

Terbangun Tengah Malam

عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال من تعار من الليل فقال : لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير الحمد لله وسبحان الله ولا إله إلا الله والله أكبر ولا حول ولا قوة إلا بالله ، ثم قال اللهم اغفر لي أو دعا استجيب له فإن توضأ ثم صلى قبلت صلاته

 رواه البخاري وأبو داود والترمذي والنسائي وابن ماجه

Dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam; beliau bersabda, “Barang siapa yang terbangun dari tidurnya pada malam hari, kemudian dia mengucapkan, ‘La ilaha illallah wahdahu la syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syay-in qadri, alhamdulillah wa subhanallah wa la ilaha illallah wallahu akbar, wa la hawla wa la quwwata illa billah*‘ kemudian dia berkata ‘Ya Allah, ampunilah aku’ atau dia memanjatkan doa, hal tersebut (istigfar maupun doa itu) akan dikabulkanKemudian jika dia berwudhu lalu mendirikan shalat, shalatnya tersebut akan diterima (di sisi Allah).” (Hadits shahih; riwayat Al-Bukhari, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah; lihat Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, 1:149)

*) Artinya: Tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, hanya Dia, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan dan milik-Nya segala pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu; segala puji hanya bagi Allah, Mahasuci Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, Mahabesar Allah, tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah.

Syarah hadits (Fathul Bari li Ibni Hajar, 4:146):

  • Tsa’lab berkata, “Terdapat beragam pendapat tentang (makna) ta’arra:
    • اِنْتَبَه (intabaha ) = terbangun.
    • تَكَلَّم (takallama): berbicara.
    • عَلِم (‘alima): mengetahui.
    • تَمَطَّى (tamaththa): ngolet/menggeliat.

    Mayoritas (ahli ilmu) berpendapat bahwa التَّعَارّ (at-ta’arra) bermakna  الْيَقَظَة مَعَ صَوْت (bangun tidur sambil bicara).”

  • Ibnu At-Tin berkata, “Teks hadits menunjukkan bahwa makna تَعَارّ (ta’arra) adalah اِسْتَيْقَظَ (bangun tidur) karena beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barang siapa yang terbangun dari tidur kemudian mengucapkan….‘ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyandingkan ‘ucapan’ dengan kondisi ‘bangun tidur’.
  • Hadits tersebut mengandung makna bahwa huruf fa’ (ف ) berfungsi menafsirkan suara yang  dikeluarkan oleh orang yang bangun tidur, karena terkadang orang bangun tidur sambil bicara namun tak berzikir. Oleh sebab itu, keutamaan yang disebutkan dalam hadits tersebut hanya diperuntukkan bagi orang yang (terbangun tengah malam dari tidurnya) kemudian dia bersuara dalam bentuk berzikir kepada Allah Ta’ala. Inilah rahasia pemilihan lafal “ta’arra” ( تَعَارَّ ) , bukan “istayqazha” (اِسْتَيْقَظَ ) atau “intabaha” (اِنْتَبَهَ ) terbangun. Keutamaan tersebut terkumpul pada diri seseorang yang terbiasa berzikir dan dia memang suka berzikir. Saking terbiasanya berzikir, zikir itu “menguasai” dirinya, sampai-sampai dengan sendirinya zikir tersebut terngiang dalam tidurnya kemudian dia terbangun sejenak (lalu mengucapkan zikir tersebut dengan lisannya). Sifat ini membuat si pemilik sifat ini termuliakan dengan dikabulkan doanya dan diterima shalatnya.

Maraji’:

  • Fathul Bari li Ibni Hajar, Ibnu Hajar Al-Asqalani, Maktabah Asy-Syamilah.
  • Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Maktabah Asy-Syamilah.

***
Artikel Muslimah.Or.Id
Disusun oleh: Athirah Ummu Asiyah
Muraja’ah: Ustadz Ammi Nur Baits




Tuesday, April 15, 2014

  

 Kenapa Salafy Tidak Mau Difoto / Divideo???

Gambar makhluk bernyawa yang menyebar di masyarakat ternyata adalah sebuah problematika serius dan penting dalam kacamata islam, baik berupa goresan tangan ataupun jepretan alat.Sebagai catatan awal, yang dimaksud dengan gambar makhluk bernyawa di sini adalah gambar manusia (atau yang menyerupai bentuknya) ataupun gambar binatang(atau yang menyerupai bentuknya), tidak termasuk di dalamnya gambar tumbuh-tumbuhan sebagaimana persangkaan sebagian orang.
Allah تعالى telah memberikan penjelasan terkait masalah ini melalui lisan Rasul-Nya صلى الله عليه وسلم. Seorang muslim-apapun kedudukannya-hendaknya menjadikan hadits-hadits Rasulullah صلى الله عليه وسلمsebagai landasan pokok dalam bersikap dan berkata dalam permasalahan ini,dan tidak berpijak pada pola pikir dan ideologi yang berseberangan dengan sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلمtersebut. Berikut ini beberapa sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلمtentang gambar;

Dari ‘Aisyah رضي الله عنهاberkata :

أَنَّ أُمَّ حَبِيبَةَ وَأُمَّ سَلَمَةَ ذَكَرَتَا كَنِيسَةً رَأَيْنَهَا بِالْحَبَشَةِ فِيهَا تَصَاوِيرُ فَذَكَرَتَا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ أُولَئِكَ إِذَا كَانَ فِيهِمْ الرَّجُلُ الصَّالِحُ فَمَاتَ بَنَوْا عَلَى قَبْرِهِ مَسْجِدًا وَصَوَّرُوا فِيهِ تِلْكَ الصُّوَرَ فَأُولَئِكَ شِرَارُ الْخَلْقِ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Bahwa Umi Habibah dan Umi Salamah menggambarkan kepada Rasulullah Saw tentang gereja yang mereka lihat di daerah Habasyah (Ethopia), padanya terdapat Shuwar (gambar makhluk bernyawa), maka Rasulullah berkata menanggapinya : “Sesungguhnya mereka (kaum Nashara) jika ada orang shaleh diantara mereka yang meninggal, mereka membangun masjid diatas kuburannya dan membuat gambar orang-orang shaleh yang telah meninggal tersebut, mereka itulah sejelek-jelek makhluk disisi Allah pada hari kiamat.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Dari ‘Aisyah رضي الله عنهاberkata :

أَنَّهَا اشْتَرَتْ نُمْرُقَةً فِيهَا تَصَاوِيرُ فَلَمَّا رَآهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ عَلَى الْبَابِ فَلَمْ يَدْخُلْهُ فَعَرَفْتُ فِي وَجْهِهِ الْكَرَاهِيَةَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتُوبُ إِلَى اللَّهِ وَإِلَى رَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَاذَا أَذْنَبْتُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا بَالُ هَذِهِ النُّمْرُقَةِ قُلْتُ اشْتَرَيْتُهَا لَكَ لِتَقْعُدَ عَلَيْهَا وَتَوَسَّدَهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَصْحَابَ هَذِهِ الصُّوَرِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُعَذَّبُونَ فَيُقَالُ لَهُمْ أَحْيُوا مَا خَلَقْتُمْ وَقَالَ إِنَّ الْبَيْتَ الَّذِي فِيهِ الصُّوَرُ لَا تَدْخُلُهُ الْمَلَائِكَةُ

“Bahwa dia membeli bantal kecil, padanya terdapat gambar bernyawa. Tatkala Rasulullah صلى الله عليه وسلمmelihatnya, beliau enggan masuk dan berdiri di depan pintu. ‘Aisyah melihat rasa tidak suka pada wajah Rasulullah صلى الله عليه وسلم, maka aku berkata : “Wahai Rasulullah! akubertobat kepada Allah Dan Rasul-Nya, apakah saya telah melakukan sebuah dosa?” Beliau berkata :“Apakah gerangan keberadaan bantal kecil ini, disini?” Aku berkata : “Aku membelinya agar engkau gunakan sebagai alas duduk.” Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: “Sesungguhnya para pembuat gambar ini akan disiksa pada hari kiamat, dikatakan kepada mereka :“Hidupkanlah makhluk ciptaan (gambaran) kalian ini!” Kemudian beliau berkata: “Sesungguhnya malaikat (malaikat rahmah) tidaklah masuk kedalam rumah terdapat padanya gambar makhluk bernyawa.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Ibnu ‘Abbas رضي الله عنهما:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا رَأَى الصُّوَرَ فِي الْبَيْتِ لَمْ يَدْخُلْ حَتَّى أَمَرَ بِهَا فَمُحِيَتْ وَرَأَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ عَلَيْهِمَا السَّلَام بِأَيْدِيهِمَا الْأَزْلَامُ فَقَالَ قَاتَلَهُمْ اللَّهُ وَاللَّهِ إِنْ اسْتَقْسَمَا بِالْأَزْلَامِ قَطُّ

“Bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلمketika melihat beberapa gambar dalam sebuah rumah beliau enggan masuk, sampai beliau memerintahkan gambar tersebut dihapus. Dan Beliau صلى الله عليه وسلم berkata tatkala melihat gambar Nabi Ibrahim عليه السلام dan Nabi Ismail عليه السلامmemegang Azlam (alat untuk mengundi nasib): “Semoga Allah membinasakan mereka (yang membuat gambar kedua nabi ini). Demi Allah tidaklah Ibrahim dan Ismail pernah sekalipun menggunakan alat ini.” (HR. Bukhari)
Dari ‘Aisyah رضي الله عنها:

دَخَلَ عَلَيَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِي الْبَيْتِ قِرَامٌ فِيهِ صُوَرٌ فَتَلَوَّنَ وَجْهُهُ ثُمَّ تَنَاوَلَ السِّتْرَ فَهَتَكَهُ وَقَالَتْ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ أَشَدِّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ الَّذِينَ يُصَوِّرُونَ هَذِهِ الصُّوَرَ

“Rasulullah صلى الله عليه وسلمmasuk kepadaku dan dalam rumah terdapat sebuah kain tipis, padanya gambar (makhluk bernyawa).Maka berubahlah rona wajah Rasulullah صلى الله عليه وسلم (ketika melihat gambar tersebut) kemudian beliau meraih kain itu dan merobeknya. ‘Aisyah berkata: “Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: “Sesungguhnya diantara orang yang paling keras siksaannya pada hari kiamat adalah mereka yang membuat gambar seperti ini.” (HR. Bukhari)
Pembaca sekalian,
Dalam hadits-hadits ini kita melihat bahwa Nabi kita Muhammad صلى الله عليه وسلمtelah menerangkan hukum, ancaman bagi penggambar dan dampak bagi para pemajangnya.
Adapun hukumnya, dari hadits-hadits tersebut ada isyaratakan haramnya menggambar makhluk bernyawa. Kalau haram maka orang yang melakukan itupun terjatuh dalam dosa.
Adapun ancamannya, diantaranya: orang yang menggambar akan diancam dengan siksaan yang pedih di akhirat, akan dihukum oleh Allah تعالى dengan hukuman yang tidak akan dia bisa lakukan yaitu menghidupkan apa yang dia gambar, dimasukkan dalam golongan makhluk yang paling jelek pada hari kiamat -sehingga nerakalah ancamannya-. Kalau demikian ancamannya bukankan nereka ancamannya??
Adapun ancaman bagi pemasangnya, telah tersirat dalam kemurkaan Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan juga tindakan beliau merobek gambar yang terpasang dan doa laknat beliau. Ini menunjukkan pemasangnya juga terancam dosa.Oleh karenanya ‘Aisyah رضي الله عنها bertobat dari hal ini. Akankah seorang muslim berani menanggung dosa?? Lancangkah seorang mukmin membawa dosa di hadapan Allah تعالى kelak???
Adapun dampaknya, diantaranya: sebagaimana disebutkan dalam hadits bahwa malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang ada gambar benyawanya. Perlu diketahui makhluk yang selalui mendampingi manusia ada dua: malaikat dan syaithan (jin). Kalau malaikat enggan masuk ke rumah tersebut, maka yang masuk adalah makhluk yang jelek yaitu syithan, yang selalu berusaha menjerumuskan manusia dalm lumpur kerusakan dan kesengsaraan.
Dampak yang lain adalah: gambar seperti ini akan mengantarkan pada kesyirikan dan ini adalah dosa yang paling besar dan paling dibenci Allah تعالى, siapa yang terjatuh padanya sampai matinya maka dia tiada akan keluar dari neraka. Semoga Allah selamatkan kita dari kesyirikan dan gambar ini.
Kalau ada yang bertanya: Kok bisa? Jawabannya: Ya ini bisa dan telah terjadi. Sebagaimana dikisahkan oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya:“Abu Ja’far bercerita tentang Wadd (salah satu berhala yang disembah), dan berkata :“Wadd ini, dahulu adalah seorang muslim yang dicintai oleh kaumnya. Tatkala beliau meninggal, kaumnya ini berkumpul disekitar kuburnya di daerah Babil dalam keadaan sangat sedih akan kepergiannya. Ketika Iblis melihat kesedihan mendalam ini, dia datang kepada mereka dalam bentuk seorang manusia sembari berkata :“Sungguh saya telah melihat kesedihan kalian atas meninggal orang ini (Wadd), apakah kalian ingin agar aku (iblis) membuat gambarnya pada tempat berkumpulnya kalian sebagai kenangan, agar kalian senantiasa mengingatnya?” Mereka berkata : Ya. Maka iblis pun membuatkan gambar Wadd untuk mereka dan diletakan pada tempat mereka sebagai kenangan (belum disembah ketika itu).”… Abu ja’far berkata: “Dan anak-anak dari generasi pertama ini mengetahui (mengerti) apa yang diperbuat oleh bapak-bapak mereka, setelah berlalu sekian generasi ke generasi lainnya dan telah terlupakan awal perkara ini (yang mana dibuat hanya sebagai kenangan) sampai anak keturunan mereka yang kesekian ini menjadikan Wadd sebagai sesembahan selain Allah تعالى.” Lihat tafsir Ibnu Katsir terhadap surat Nuh.
Dan inilah wujud kesyirikan yang nyata.
Apakah mungkin hal ini terjadi pada zaman ini?? Jawabannya: Mungkin saja, dan terbukti.
Buktinya: Sebagian orang yang menyebut diri mereka muslim, berlomba-lomba memajang foto atau gambar orang yang mereka anggap shalih (entah ustadz entah kyai entah syaikh). Dan mereka mengagungkannya dengan perbedaan tingkat pengagungan yang ada. Yang paling parah diantaranya ada yang beranggapan kalau memajang foto si fulan akan lancara rizqinya, dan lain-lain, ini sekedar contoh. Rizqi itu dari Allah تعالى, kalau foto ini dijadikan sebab datangnya rizqi, bukankan ini kesyirikan???
Bukti lain: Sebagian orang syi’ah terkhusus rafidhah imamiyah, memajang foto Khumainy yang memiliki sejarah hitam dan penuh darah bagi kaum muslimin. Mereka mengagungkannya, bahkan lebih memuliakannya dibanding Rasulullah صلى الله عليه وسلم, dan banyak lagi.
Bahkan gambar dan foto telah dijadikan sarana perdukukan dan sarana sihir. Kenyataan menjadi saksi nyata akan hal ini.
Kalau tidak mengantarkan pada kesyirikan, maka minimal mengantarkan pada maksiat di bawah kesyirikan. Ancaman dalan hadits telah mengisyaratkan bahwa hal tersebut adalah maksiat dan dosa, dan akan malahirkan dosa berikutnya, menggambar gambar-gambar yang merusak seperti pornografi, setelah itu mengantarkan pada kerusakan moral.
Seperti kata Ibnul Qayyim: Suatu dosa itu akan mengantarkan pada dosa berikutnya.
Banyak fatwa ulama zaman ini yang beredar tentang haramnya gambar menggambar.Seperti dari Syaikh Ibnu Baz, Ibnu ‘Utsaimin, Syaikh Al-Albany, Dewan Fatwa Karajaan Sa’udi, Syaikh Muqbil (Yaman), Syaikh Muhammad Al-Imam.
Namun kita hanya akan menyebutkan satu fatwa dari Dewan Fatwa Kerajaan Sa’udi. Dan alhamdulillah telah ditulis banyak buku terkait masalah ini. Silahkan dirujuk pada buku-buku tersebut.
Soal : Bolehkah kita membuat gambar dengan alat teknologi sekarang ini ?
Jawab : Hukum mengambar (makhluk bernyawa) adalah haram, termasuk diantara dosa besar karena kerasnya ancaman dan larangan yang datang dalam hadits-hadits Rasulullah صلى الله عليه وسلم,

كل مصور في النار

“Setiap pembuat gambar, tempatnya adalah neraka.” (HR. Muslim dari Ibnu Abbas, no 2110)

من صور صورة في الدنيا كلف أن ينفخ فيها الروح يوم القيامة وليس بنافخ

“Barang siapa yang membuat satu gambar di dunia, akan dibebani di hari kiamat agar dia meniupkan ruh pada gambar tersebut, padahal dia bukanlah seorang yang bisa menghidupkannya (dengan meniupkan ruh padanya).” (HR. Bukhari no 5963 dan Muslim no 2110, dari Ibnu Abbas)
Dan seterusnya dari beberapa hadits Rasulullah صلى الله عليه وسلم tentang gambar ini.Dan tidak dibedakan antara gambar yang dibuat dengan tangan biasa (melukis manual) ataukah yang dibuat dengan alat seperti kamera dan video karena keumuman hadits-hadits Rasulullahصلى الله عليه وسلم diatas.
(Fatawa Lajnah Daaimah, jilid 1 hal 287)
Kami disini hanya berusaha menjelaskan pertanyaan atau penyataan sebagian orang “Kenapa ahlus sunnah atau salafy itu tidak mau difoto dan divideo?”
Kami katakan: Karena Nabi صلى الله عليه وسلم menyatakan keharamannya, dan kita kaum muslimin harus mengikuti ajaran Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Yang enggan mengikutinya maka dia tergolong enggan masuk surga.
Kalau seandaninya mengikuti Rasulullah صلى الله عليه وسلم dianggap kedunguan, bukankah mengikuti orang kafir dalam menghalalkan segala hal itu lebih dungu lagi??? Akankah ahlus sunnah atau salafy disalahkan kalau mereka mengikuti jejak dan tuntunan Rasulullah صلى الله عليه وسلم???? Sementara Allah تعالى telah mengancam keras orang-orang yang membangkang terhadap Rasul-Nya صلى الله عليه وسلم.
Seorang muslim harus menjadi bagian umat ittiba’ yang mengikuti jejak Rasulullah صلى الله عليه وسلم, bukan menjadi bagian umat yang membangkang kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
Apakah sudah harga mati semua gambar makhluk bernyawa itu tidak boleh??Termasuk di dalamnya foto KTP atau Paspor?
Jawabannya: Sebagian ulama telah menjelaskan bahwa foto itu juga haram, namun ada pengecualian, yaitu foto-foto yang bersifat darurat. Artinya sesuatu yang diharuskan tanpa bisa dielakkan lagi oleh kaum muslimin. Contohnya KTP, atau Paspor. Maka para ulama menjadikan foto dalam dokumen-dokumen tersebut sebagai bentuk darurat, untuk kepentingan data negara melalui KTP, dan keperluan data internasional melalui Paspor.
Adapun yang tidak darurat maka masuk dalam asal hukum yaitu haram. Karena kaidah dikalangan ahli fiqih: Keadaan darurat itu bisa menghalalkan sesuatu yang haram, namun diukur sesuai kadarnya.
Contohnya: Orang kelaparan dan tidak menemukan makanan kecuali bangkai binantang. Padahal bangkai haram. Namun kalau tidak makan orang ini akan mati. Maka boleh baginya makan bangkai tersebut untuk menyambung hidup, namun bolehnya itu sesuai kadarnya. Maka kalau sudah cukup ya sudah dan sisanya masuk kembali kedalam hukum haram, jadi dia tidak boleh mengambil lebih dari kadar kebutuhannya. Kaidah ini disadur dari ayat dan haidts bukan akal-akalan, pembahasannya dalam ilmu khusus akan hal itu.
Apa batasan darurat??
Batasannya adalah: jika mengancam agama, atau mengancam nyawa, mengancam harta, atau mengancam kerusakan akal, mengancam kerusakan keturunan.
Pembahasan ini adalah salah satu pembahasan dari tema kami: “Ahlus Sunnah Atau Salafy Diantara Hukum Gambar dan Ketaatan Kepada Pemerintah”.
Artikel akan membahas masalah ketaatan kepada pemerintah muslim menurut keyakinan Ahlus Sunnah dan Salaf Shalih.
Wallahu a’lam bi shawab.
Ditulis oleh: Ahmad Ibrahim Al-Amboni
(Darul Hadits – Ma’bar)

Tuesday, April 01, 2014

Mac

Mac....
Anak itu tumbuh begitu cepat...
Dari yang hanya duduk di stroller saja...
Kemudian belajar jalan...
Dan sekarang ia sudah bisa berlari-lari di lobby condominium.

Mac sehari-hari diasuh oleh neneknya
Karena ibunya bekerja.
Dia suka bermain di lobby dan kadang-kadang bertemu saya di lobby.
Mac menyapa saya dengan menyatukan kedua telapak tangannya lalu diletakkan di bawah dagunya sambil  memandang dan tersenyum pada saya, senyumannya seolah menggantikan ucapan salam sawadi kap karena ia belum bisa bicara.
Mac sudah kenal saya dan tidak merasa takut sama sekali. Kalau kami berpisah ia akan melemparkan kiss bye nya pada saya sampai saya masuk ke dalam lift dan hilang dari pandangannya...

Alhamdulillah....Mac...kamu cakep dan lucu sekali ma syaa Allah...
Sebetulnya memang tidak ada yang perlu ditakutkan saya tidak akan menyakiti siapa pun...
Saya berpakaian seperti ini karena ingin mentaati perintah Allah.
Semoga bernilai amal shalih di sisi Allah...aamiin...
In syaa Allah saya akan terus mendakwahkan Islam semampu saya.
In syaa Allah saya akan berdakwah dalam akhlak, saling menyayangi diantara sesama makhluk Allah.
Semoga Allah meridhoinya, memudahkan saya untuk istiqomah...aamiin...

Alhamdulillahiladzi bi ni'matihi tattimush sholihaat...
Dakwah memperkenalkan Islam melalui jilbab...pakaian yang menutupi seluruh tubuh termasuk wajah ini memang tidak mudah diterima semua orang dewasa, muslim atau muslimah sekalipun. Namun bagi Mac yang belum genap berusia 2 tahun ini subhanallah....Maha Suci Allah....begitu mudahnya Engkau memberikannya petunjuk pada anak sekecil ini.

Saya ingat kisah seorang mu'alaf American dalam channel TV Huda yang ketika kecilnya dulu pernah berfoto di suatu tempat wisata dimana pada latar belakangnya (pada foto tersebut) nampak pasangan turis dari negara timur tengah, yang laki-laki berpakaian gamis putih dan yang wanita mengenakan jilbab berwarna hitam yang menutupi wajahnya. Mualaf itu pun kini suka mengenakan pakaian semodel dengan laki-laki Arab tersebut...subhanallah...

Saya sayang sekali sama Mac...in syaa Allah kalau kami pindah dari Bangkok, saya akan merindukannya. Mac, anak laki-laki kecil berkebangsaan campuran, Thai dan British...saya memohon dengan nama Allah yang husna semoga Allah memberinya hidayah kelak...Allahu yahdik, Mac....