Our Life

Thursday, June 12, 2014

Kendaraan kami sewaktu di Saudi (atas) dan di Bangkok (bawah) Alhamdulillah....:)



Catatan Kehidupan

Hidup ini adalah misteri, bahasa arabnya ghaib. Kita tidak tahu pasti terhadap apa pun. Semuanya sesuai kehendak Allah Azza wa Jalla semata. Kita hanya mampu berusaha dan berdoa. Sedangkan hasilnya mutlak Allah Yang Menentukan. Dan semuanya sudah ditentukan di lauhul mahfudz, jauh sebelum manusia diciptakanNya. Jika hasilnya sesuai keinginan kita tentu kita senang tapi kalau tidak...alhamdulillah ala kulli hal...yang pasti Allah lebih mengetahui yang terbaik buat hambaNya. Bisa jadi yang kita inginkan itu tdk baik buat kita lalu Allah menggantikannya dgn yg lebih baik jika kita bersabar...atau mungkin Allah menundanya, setelah kita memperbaiki diri dan lebih baik dalam ikhtiar dan doa maka Allah mengabulkannya...subhanallah....itulah misteri kehidupan yg pada intinya hanya ujian. Ujian apakah kita menghadapinya sesuai aturanNya atau sebaliknya mengikuti hawa nafsu dan syeitan...

Semoga jika ketentuan Allah tidak sesuai keinginan, kita diberikan kesabaran oleh Allah. Disinilah keimanan kita teruji. Katakanlah alhamdulillah ala kulli hal....keyakinan kita pada Allah harus selalu ada. Hidup harus terus berjalan...dan menjalani kehidupan selanjutnya sesuai ketentuan Allah.
Tawakal....berserah diri pada Allah bukan berati pasrah tidak berbuat apa-apa....tetap selalu dlm ikhtiar dan doa dalam kondisi apa pun. Ikhlas...ikhlas...ikhlas...kata2 ini yg harus sy sebut2 sebagai motivasi. Orang yg ikhlas atau muhsinin ini kelak mendapat tempat di sisi Allah. 

Ikhlas dlm  mentaati perintah dan keputusan suami...
Ikhlas dlm  menghadapi orangtua yg sdh makin tua dan butuh perhatian
Ikhlas dlm membesarkan anak-anak di jalan yang haq
Ikhlas dlm menghadapi semua ujian kehidupan termasuk musuh2 Islam.
Tentunya keikhlasan yg sesuai tuntunan Rasulullah saw.

Semoga keikhlasan ini berbuah kebaikan di dunia dan akherat.
Semoga suami ridho terhadap istrinya jika istrinya meninggal nanti
Semoga bisa menjadi anak yang berbakti kepada orangtua di akhir hidup mereka dan menjadi anak shalih yg istighfar utk kedua orangtua dikabulkan Allah
Semoga bisa mempertanggungjawabkan amanah anak2 yg dititipkan Allah
Semoga menjadi manusia yg bermanfaat dan senantiasa menegakkan agama Allah.

Semoga dan semoga beroleh Jannah dan berkumpul dgn org2 tercinta dlm Janah pada akhirnya.....aamiin...aamiin...aamiin...

Utk anak-anakku, "kakak dan adek"
Ditulis di pagi yg tenang di Bangkok, 13 Juni 2014

Friday, June 06, 2014

Tulisan ibumu,nak....

Kakak seperti sahabat bagiku. Kami memang sering bertentangan, berbeda pendapat terutama jika aku menasehatinya dalam bergaul tapi dia juga yang paling mengerti keadaanku sebenarnya. Kakak sudah besar, dia sdh bisa melihat dan mengerti perasaanku. Aku memohon pada Allah dengan nama-namaNya yang husna, semoga ia menjadi wanita shaliha dan jauh lebih baik dariku untuk dunia dan akheratnya...aamiin.
Akherat lebih utama bagi ibu, nak. Doakan ibu kuat menghadapi cobaan hidup ini. Ibu janji bahwa ibu harus kuat karena Allah pun menyukai orang yang kuat, bukan yang lemah. Thanks for reminding me, kak...
Semoga Allah mengabulkan doa dan harapan kita, aamiin. Semoga Allah meridhoi niat dan ikhtiar kita hijrah kembali ke Saudi Arabia. Semoga Allah memberkahi kehidupan kita di sana. Kakak tetap istiqomah ya nak, ini pesan ibu, nak...selalu di jalan Allah, nak....
Ibu berharap yaa Allah, berilah kesempatan untuk membawa adek berhaji...dan ibu berharap, nak....ibu bisa menutup mata dan menghembuskan nafas terakhir di tanah suci...
Semoga Allah menjagamu, kak...juga adek...ibu sayaaaaang sekali sama kalian. Ibu tidak punya harta, alhamdulillah...kalianlah amanah yg dititipkan Allah buat ibu yg paling berharga...semoga ibu bisa menjaga amanah Allah ini...semoga....aamiin...

Sunday, June 01, 2014

Burqa Ban Debate (1/4)

Burqa Ban: Australian Debate 2/4 "Freechoice stops where the law begins"

Burqa Ban: Australian Debate 4/4 "How does Islam fit in the modern world"

Burqa Ban: Australian Debate 3/4 "Who decides?"