Our Life

Monday, April 24, 2017

Kisah Sahabat Nabi SAW Ke-14 Zaid bin Tsabit RA


Kisah Sahabat Ke-13: Mus'ab bin Umair RA


Sunday, April 23, 2017

Mau kemanakah anak-anakku, murid-muridku dan anak-anak muslimin kami?

Subhanallah...
Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi nanti...
Bahkan dalam beberapa menit kemudian.
Beberapa tahun teman-teman kami hidup nyaman disini...anak-anak mereka senang, pergi ke sekolah tenang dengan school bus yang bagus. Pulang sekolah kembali ke rumah yang nyaman, makan, istirahat, belajar, menonton berbagai film atau acara dari berbagai saluran TV, bermain di taman, di lapangan basket, lapangan bola, lapangan tennis, jogging atau melakukan exercises di fitness center, berenang atau bermain tennis meja di game room, jalan-jalan liburan ke luar negeri.
Tiba-tiba datang berita bahwa ayah mereka tidak bisa  lagi bekerja di perusahaan ini. Segala fasilitas rumah, sekolah, kenyamanan hidup disini harus ditinggalkan. Semua terjadi begitu tiba-tiba.
Kutatap wajah-wajah kakak  dan ade.
Kubayangkan wajah-wajah murid-muridku di kelas Friday School. Anak-anak kami, anak-anak muslimin dari Pakistan, India, Sudan, Aljeria, Nigeria. Mereka adalah anak-anak yang masyaaAllah laa quwwata illaa billah hidup dalam guyuran berbagai nikmat dari Allah. Alhamdulillah orangtua mereka termasuk saya berinisiatif mengirim mereka ke mesjid untuk belajar agama Islam. Diantaranya mereka belajar tauhid dan bagaimana meneladani Rasulullah saw. Tapi cukupkah teori dalam buku? 
Subhanallah...kita tidak pernah tahu kondisi yang akan datang bagaimana.
Jika ayah mereka kehilangan pekerjaan di Saudi Arabia ini karena krisis ekonomi dunia perminyakan, InsyaaAllah mereka masih bisa kembali ke negara mereka atau kebanyakan dari mereka sudah menjadi warganegara America, Canada dan Inggris. Tapi apakah itu sudah menjadi jaminan keamanan buat mereka terutama anak-anak muslimin kami. Kita tidah tahu, tidak ada yang pasti kecuali mati. Kami sebagai orangtua tidak boleh merasa tenang karena anak-anak aman menjadi warganegara dari negara-negara super power atau yang punya power. Subhanallah, fitnah makin besar di luar sana...
Subhanallah...
Sister Samar berkata bahwa anak-anak muslimin sekarang banyak terlena dengan kenikmatan dunia hingga di tengah perang pun pikirannya hanya untuk hidup di negara yang lebih baik seperti di Eropa padahal subhanallah, mereka di sana tidak suka menerima kalian.
Sister Samar bercerita bahwa seorang anak Syria yang terpaksa keluar negaranya yang sedang perang lalu mengungsi, memaksakan diri membawa koleksi sepatu bermerknya. Koleksi sepatu bermerek?!
Dan anak-anak muda pengungsian afghanistan yang ditempatkan di tempat2 penantian di Indpnesia sementara menanti suaka dari negara yg ditunjuk UN, mereka kelihatannya hanya sibuk belajar bahasa Inggris, sport dan menanti dengan bermain...mengerjakan permainan penghilang kejenuhan. Subhanallah...bagaimana dengan ikhtiar dan doa kalian pada Yang Maha Kaya, anak-anakku wahai anak-anak kaum muslimin?
Apakah yang dalam pikiran kalian? Sekedar bayangan kenikmatan dunia? Apakah jika sudah bisa tinggal di Eropa,Amerika, Canada atau Australia semua sudah beres?
Belum...
Subhanallah...
Saya tidak mengatakan bahwa semua orang non muslim jahat. Tidak, ada diantara mereka yang baik dan semoga Allah memberi hidayah pada mereka, aamiin.
Tapi ada banyak diantara mereka yang memusuhi Islam dan orang-orang Islam. Berati segala cobaan dan ujian akan tetap terbentang di sana. Apakah kalian mengikuti aturan mereka atau kalian meninggalkan negara mereka? Jangan kalian jual agama kalian demi dunia karena keadaan perang yang terjadi di negara kalian...jangan Kau salahkan Allah Yang Menguji iman kalian...mengeluh adalah manusiawi karena sifat manusia memang suka mengeluh tapi subhanallah tidak bagi orang yang beriman dan mengerjakan sholat.
Menyalahkan keadaan adalah yang paling mudah tapi subhanallah tidak demikian bagi orang yang sabar.
Anak-anakku,bagaimana sholat kalian? Bagaimana kalian menunaikan kewajiban kalian sebagai muslim. Jangan karena permainan dan segala kenikmatan dunia kalian lalai sholat berjama'ah di mesjid wahai pemuda muslim. Janganlah karena kemiskinan, perang atau ketidak adilan kalian menjadi pemarah, perusak, pengeluh dan justru lari dari pintu-pintu masjid. Subhanallah...
Kembali...kembalilah anak-anakku pada Al Qur'an, tinggalkan sejenak gagget mu...tinggalkan secara bertahap dunia gemerlapmu. Jangan tunggu sampai Allah mengambil segala kenikmatan duniamu karena krisis ekonomi seperti pengurangan pegawai di perusahaaan tempat orangtuamu bekerja atau karena krisis perang seperti di Syria sekarang ini. Berubahlan dari sekarang. Berubahlah dari mendengarkan lagu menjadi membaca dan mendengar Al Qur'an. Berubahlah dari bermain dan bersenang-senang menjadi membantu orangtua di rumah dan jangan malas belajar ilmu agama dan juga ilmu dunia. Berubahlah dari kebiasaan meminta uang untuk shopping menjadi menabung, belajar business dan shodaqah untuk muslimin di sekitar kita yang membutuhkan. Sport boleh karena kita memang harus menjaga kesehatan dan fisik, Allah pun suka orang yang kuat daripada yang lemah karena dengan kekuatan kita bisa jadi orang yang bermanfaat seperti menolong orang yang lemah tapi datangilah masjid ketika adzan berkumandang, makmurkan masjid, hadirilah majelis taklim atau majelis dzikir dan jalinlah ukhuwah Islamiyah dengan baik, anak-anakku.
Kembalilah mempelajari Al Qur'an dan sunnah semoga Allah menolong kalian di zaman yang makin penuh dengan fitnah ini. Semoga Allah menolong kalian di dunia dan akherat aamiin.




Saturday, April 22, 2017

Engkau Akan Mengalami 2 Kematian dan 2 Kehidupan

Muhammad Abduh Tuasikal, MSc April 18, 2010 Tafsir Al Qur'an 6 Comments 181 Views

Dalil KematianAyat Alquran Tentang KematianDalil Tentang KematianDalil Al Quran Tentang KematianDalil Kematian Dalam Al Quran

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Sangat bagus sekali jika kita merenungkan sebuah ayat dalam Al Qur’an tepatnya dalam surat Al Mu’min (disebut pula surat Ghofir). Ayat tersebut menyebutkan bahwa masing-masing kita akan menjalani kematian sebanyak dua kali dan kehidupan sebanyak dua kali. Apa yang dimaksud dengan hal tersebut? Simak tulisan berikut.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنَادَوْنَ لَمَقْتُ اللَّهِ أَكْبَرُ مِنْ مَقْتِكُمْ أَنْفُسَكُمْ إِذْ تُدْعَوْنَ إِلَى الْإِيمَانِ فَتَكْفُرُونَ, قَالُوا رَبَّنَا أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوبِنَا فَهَلْ إِلَى خُرُوجٍ مِنْ سَبِيلٍ

Sesungguhnya orang-orang yang kafir diserukan kepada mereka (pada hari kiamat): “Sesungguhnya kebencian Allah (kepadamu) lebih besar daripada kebencianmu kepada dirimu sendiri karena kamu diseru untuk beriman lalu kamu kafir”. Mereka menjawab: “Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?” (QS. Al Mu’min [40]: 11)

Apa yang dimaksud mati dua kali dan hidup dua kali dalam ayat di atas?

Perlu diketahui bahwa ayat ini serupa dengan ayat,

كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?” (QS. Al Baqarah [2]: 28)

Penjelasan Ulama

Yang dimaksud dengan ayat ini ada beberapa pendapat di kalangan ulama. Penafsiran yang dianggap kuat oleh Ibnul Jauzi sebagai berikut:

Kematian pertama adalah ketika dalam bentuk nuthfah (air mani), ‘alaqoh (segumpal darah) dan mudgoh (sekerat daging). Selanjutnya adalah dihidupkan dalam rahim. Lalu dimatikan lagi setelah hidup di dunia. Lalu akan dihidupkan lagi ketika dibangkitkan pada hari kiamat.

Penafsiran semacam ini dipilih oleh Ibnu ‘Abbas, Qotadah, Muqotil, Al Faro’, Tsa’lab, Az Zujaj, Ibnu Qutaibah, dan Ibnul ‘Ambari. (Lihat Zaadul Masiir, 1/39, Mawqi’ At Tafasir)

Asy Syaukani memberikan penjelasan sedikit berbeda. Beliau rahimahullah mengatakan,

Yang dimaksud dulu kalian dalam keadaan mati adalah waktu sebelum dicipta (belum ada). Karena boleh saja kita mengatakan mati pada sesuatu yang belum ada karena sama-sama tidak memiliki indera.

Kemudian yang dimaksud kalian lalu dihidupkan adalah ketika diciptakan menjadi makhluk.

Selanjutnya yang dimaksud kalian dimatikan kedua kalinya adalah ketika ajal kalian itu datang (dan dimasukkan dalam kubur).

Lalu yang dimaksudkan  kalian dihidupkan kedua kalianya adalah ketika hari kiamat saat dibangkitkan.

Yang menafsirkan seperti ini adalah mayoritas sahabat dan ulama setelahnya. Ibnu ‘Athiyah mengatakan bahwa penjelasan ini adalah penafsiran yang dimaksudkan dalam ayat. (Fathul Qodir, 1/62, Mawqi’ Al Islam)

Adh Dhohak menyebutkan perkataan Ibnu ‘Abbas mengenai surat Al Mu’min ayat 11, Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Dulu kalian berasal dari tanah sebelum diciptakan. Inilah kematian pertama. Lalu kalian dihidupkan dan diciptakan. Inilah kehidupan pertama. Kemudian kalian dimatikan kembali dan masuk ke alam kubur. Inilah kematian kedua. Kemudian nanti kalian akan dibangkitkan pada hari kiamat. Inilah kehidupan kedua. Itulah dua kematian dan dua kehidupan.” Hal ini sama maknanya dengan surat Al Baqarah ayat 28.

Penafsiran semacam ini diriwayatkan dari As Sudi dengan sanadnya, dari Abu Malik, dari Abu Sholih, dari Ibnu ‘Abbas; juga diriwayatkan dari Murroh, dari Ibnu Mas’ud dan dari beberapa sahabat. Begitu pula diriwayatkan dari Abul ‘Aliyah, Al Hasan Al Bashri, Mujahid, Qotadah, Abu Sholihk, Adh Dhohak, ‘Atho’ Al Khurasani semacam ini pula. (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 1/331-332, Muassasah Al Qurthubah)

Renungan

Penjelasan ini menunjukkan bahwa kita akan mengalami kematian kedua yang entah kapan datangnya dan di mana datangnya. Kita pun dengan yakin akan menghadapi kehidupan kedua saat dibangkitkan. Sedangkan kematian pertama sudah kita lalui. Adapun kehidupan pertama sedang kita jalani saat ini.

Sungguh ayat-ayat berikut bisa sebagai renungan berharga. Allah Ta’alaberfirman,

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”.” (QS. Al Jumu’ah [62] : 8)

Kematian akan tetap menghampiri seseorang, walaupun dia berusaha bersembunyi di dalam benteng yang kokoh. Allah Ta’ala berfirman,

أَيْنَمَا تَكُونُواْ يُدْرِككُّمُ الموت وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa’ [4] : 78)

Jadi, kematian (maut) adalah benar adanya.

وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيدُ

Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.” (QS. Qaaf [50] : 19)

Manfaatkanlah umur yang Allah berikan dengan sebaik-baiknya, janganlah sia-siakan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

Ambillah lima perkara sebelum lima perkara: [1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, [2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, [3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, [4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, [5] Hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir)

Al Fudhail bin ‘Iyadh mengatakan,

كَفَى بِالمَوْتِ وَاعِظًا

Cukuplah kematian sebagai peringatan (berharga).” (Diriwayatakan oleh Al Baihaqi dalam Az Zuhd)

Dengan ingat akan mati, seseorang akan bersegera beramal dan tidak panjang angan-angan. Semoga risalah singkat ini bisa sebagai pengingat yang berharga.

 

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel www.rumaysho.com

Panggang-GK, sore hari, 4 Jumadil Awwal 1431 H

Thursday, April 13, 2017

A french girl converted to Islam BEAUTIFUL STORY !!


Wednesday, April 12, 2017

TAFSIR SURAT AT-TAGHAABUN | Ust. Abu Hafizhah Irfan, MSI


surah At Taghabun

Bismillaah...
Alhamdulillah bi idznillah....perjalanan saya menyusuri Al Qur'an sudah sampai juz 28 dimulai dari belakang yaitu juz 30. Masyaa Allah laa quwwata illaa billah saya tengah mengkaji surah At Taghabun sekarang. Saya ngga menyangka saya bisa berubah seperti sekarang ini. Airmata sering mengalir tanpa terasa ketika saya merenungi perjalanan hidup saya hingga di umur 43 tahun. Sulit saya ungkapkan dengan kata-kata kenapa saya menangis dan menangis....begitu banyak yang telah terjadi subhanallah....inilah perjalanan terindah sepanjang hidup saya meskipun saya harus berjalan tertatih tatih dan butuh waktu yang panjang dalam menempuhnya tapi masyaaAllah...indah yang saya lihat di dalamnya.

Maa ashooba mimmushibatin illaa bii idznillaah

Easy Banana & Chocolate Chip Muffin - Everyday Food With Sarah Carey