Our Life

Wednesday, November 06, 2013

Ibu dan Ayahmu

Kakak beropini, "Ayah temanya banyak, laki-laki dan perempuan...sedangkan ibu gak banyak, itu pun hanya perempuan. Ibu gak punya teman laki-laki. Beda dengan tante X yang temannya lebih banyak daripada suaminya. Yang kurang baik kalau dua-duanya temannya banyak kemudian "suaminya lebih banyak menghabiskan waktu sama teman-temannya dan istrinya juga lebih banyak bersama temannya. Kalau banyak teman dan temannya membawa pengaruh positif dan waktu untuk keluarga gak terganggu, gak jadi masalah. Kalau sebaliknya, kurang baiknya buat siapa, kak? Kemungkinan besar buat anak-anaknya. Terus anak-anaknya sama siapa (kalau punya anak)? Bisa jadi akhirnya anak-anaknya lebih banyak bersama teman-temannya daripada orangtua. Terus apa fungsi keluarga? Sekedar tempat makan dan tidur doang ya...gak ada interaksi sesama anggota keluarga. Kalaupun ada hanya sisa-sisa waktu dan kelelahan setelah hanging out with friends....padahal masing-masing kita akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah, atas keluarga kita, istri kita, anak-anak kita....bagaimana jadinya kalau istri kita berselingkuh, anak-anak kita terjerumus maksiyat karena suami sekaligus ayahnya sibuk sendiri dan melupakan tanggungjawab utama sebagai imam keluarga.

 Subhanallah Rasulullah saw memiliki banyak sahabat namun Rasulullah saw meluangkan waktunya untuk mentarbiyah istri-istrinya...hingga istri-istri Rasulullah saw pun bertanggungjawab atas pendidikan anak-anaknya bahkan ummu Salamah turut mendidik Hasan al Basri putra budaknya yang turut diasuh olehnya dan Hasan al Basri banyak meriwayatkan hadits dari ummu Salamah. 

Buat ibu, suatu pengorbanan yang ibu yakin tidak akan sia-sia. Memilih sedikit teman tapi banyak waktu buat mendidik kalian. Dan ingat, disela-sela waktu ibu masih bisa menjalin silaturahim. Meski jauh dengan orang tua dan kerabat, di Bangkok pun ibu punya tetangga2 di kampung Jawa yang akhirnya menjadi orangtua angkat ibu, kakak dan adik angkat ibu. Alhamdulillah ketika kakak angkat ibu sakit, ibu kunjungi. Ketika adik angkat ibu akan safar ibu kunjungi. Ibu juga mengunjungi keempat nenek-nenek, Khun Mon and sisters yang senang dengan kedatangan ibu dan menganggap ibu seperti keluarga mereka. Teman laki-laki ibu memang hanya ayah...kalau pun masih ada teman laki-laki yang kami bisa berhubungan melalui internet, bismillah...ibu memilih tidak melanjutkan hubungan itu...Allah telah memisahkan kami, bahkan begitu ayah dan ibu menikah, qadarullah dia dipindah tugaskan ke Eropa. Sempat lost contact dan ketemu lagi di facebook. Beberapa kali berbalas message dan email tapi pada akhirnya ibu memutuskan untuk tidak menghubunginya lagi, ibu ingat hadits shahih riwayat imam Bukhari, Jika seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita maka yang ketiganya adalah syeitan. Kan cuma contact by internet...betul! Tapi tetap aja berkhalwat, tidak   bertemu langsung tapi tetap hanya kami berdua, ketiganya syeitan. Dan sifat syeitan pasti akan membujuk, menggoda manusia. Di atas semua itu ada Allah Azza wa Jalla. Ibu takut dan malu pada Allah. Allah sudah menetapkan yang terbaik buat ibu yaitu ayahmu. Ayahmu dengan segala kebaikan dan keburukannya namun tetaplah yang terbaik di sisi Allah, ibu ridha bagaimana pun sikap ayahmu pada ibu. Sebagaimana pikiran ummu Salamah terhadap suaminya ketika suaminya meninggal, siapa lagi yang terbaik selain abu Salamah? Sejauh ini abu Muhammad lah yang terbaik bagi ibu...ma syaa Allah.

In syaa Allah ibu tidak mau menyakiti ayahmu karena ibu takut azab neraka jika ibu kufur pada suami. Ayah seorang yang taat beribadah, Allah merahmati ayahmu, nak...maa syaa Allah. Kalau abu Salamah yang meninggalkan ummu Salamah terlebih dahulu...sebaliknya dalam lubuk hati ibu, ibu ingin...ibu saja yang lebih dulu kembali pada Al Khaliq. Karena apa? Karena ibu ingin ketaatan dan cinta ibu pada ayahmu diridhai ayahmu...sehingga terbuka pintu surga untuk ibumu ini, nak....Meski begitu takdir ibu dan ayah bahkan kita semua ada  pada Allah semata. Segalanya telah tercatat dalam lauhul mahfuz jauh sebelum manusia diciptakan. Seperti kisah ummu Salamah yang ternyata memang masih ada yang lebih baik dari abu Salamah yaitu Rasulullah saw. Begitu pun dengan ibu, maut adalah rahasia Allah...apakah ibu duluan yang meninggal ataukah ayah, semua itu hanya Allah yang Maha Mengetahui. Allah Yang Paling Mengetahui Yang Terbaik...Tapi Yaa Allah, aku rindu Surga-Mu. Aku memang tdk pantas mendapat Surga-Mu tapi aku ingin sekali Yaa Allah...

Kebahagiaan ibu adalah ketika melihat ayah bahagia....
Seperti pagi tadi, sepulang dari shalat subuh di mesjid..
Alhamdulillahi bi ni'matihi tattimushsholihaat....ayahmu mendapat khabar yang membahagiakannya.
Barakallahu laka yaa zauji. Dengan nama Allah, in syaa Allah aku akan selalu mendukungmu, sayang...aku bukanlah semulia Khadijah ra istri Rasulullah saw, Fathima Az Zahra putri Rasulullah saw, Maryam ummu Isa as dan Asiyah istri Fir'aun. Namun aku ingin meneladani mereka semampuku semoga Allah menolong hambaNya yang lemah ini supaya bisa menjadi wanita shaliha (untuk suami tercinta) hingga kelak bisa juga merasakan SurgaNya...dan berkumpul bersama suami, anak-anak, orangtua serta keluarga tercinta dalam Jannatul Firdaus...aamiin.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home