Our Life

Thursday, November 29, 2012

Dr Zakir Naik and Oxford Union Debate on "Islam & 21st century (age of s...

Tuesday, November 27, 2012

Semangaaaat


Subhnallah...Susan yang sakit kanker saja tetap aktif, kreatif, poduktif, ceria, semangat dan positif masa saya     yang alhamdulillah...pasif...insyaAllah saya akan kalahkan rasa sakit di badan yang entah karena apa...badan saya memang jadi lemas dan lemah...tapi saya paksakan utk nyetrika dan menyuci baju...saya gak kuat jalan ke mesin cuci umum jadi cuci tangan aja di rumah.  Kayaknya nukar uang ke money changer di Charoeng krung atau Silom juga gak mungkin...gak kuat jalannya...tapi saya tetap harus jemput anak2 ke sekolah karena hari ini mereka ada kelas tahfidz Qur'an. Beginilah perjuangan seorang ibu yang mendukung anak-anaknya mempelajari ilmu agama (fardhu ain) disamping belajar ilmu dunia.

InsyaAllah akan saya kelarkkan tirai yang saya jahit pakai tangan hari ini. InsyaAllah Sabtu harus ke sekolah, saya termasuk panitia international day...Jumat harus dekor booth. Minggu akan ada tamu dari Indonesia. InsyaAllah saya juga harus masak mie ayam pangsit untuk suami dan teman2 halaqohnya, InsyaAllah minggu ini mereka mengaji di mesjid Jawa. InsyaAllah besok belanja mangkok-mangkok dan pinggan. Hmm...masih bingung soal menu..enakan mie ayam pangsit atau nasi goreng sih? Kalau nasi goreng lebih simple...saya tinggal atur aja nasi goreng dan kawan-kawannya seporsi dalam box makanan...praktis kan...Mudah2an besok dah bisa mutusin...

US TV News Converted American Muslims Hajj Duty

Is Islam a Better Guide for Life BBC The Big Questions Jan 2011

Monday, November 26, 2012

WAJAH KANAK-KANAK YANG TERKORBAN DI GAZA


Donasi Peduli Kaum Muslimin di Palestina

Segala puji bagi Allah ta’ala, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah shallallah ‘alaihi wa sallam, keluarganya, para sahabatnya, dan segenap pengikut setia mereka hingga kiamat tiba. Amma ba’du.
Yahudi dan orang-orang yang mempersekutukan Allah (musyrik) merupakan dua kelompok musuh Islam yang paling keras dalam berupaya untuk menghancurkan umat Islam. Allah ta’ala berfirman.
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آَمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا
“Sungguh akan kalian dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang yang mempersekutukan Allah (musyrik).”
(QS. al-Maa’idah: 82)
Sesungguhnya bumi Palestina merupakan bagian dari tanah air kaum muslimin. Kaum muslimin yang berada di sana adalah saudara-saudara kita seaqidah. Oleh karena itu, musibah yang menimpa mereka akibat kekejaman Yahudi merupakan musibah yang menimpa kita pula. Doa dan bantuan kita untuk mereka (sesuai kemampuan kita) adalah keharusan sebagai wujud persaudaraan kita di jalan Allah ta’ala, sebagaimana dalam Firman-Nya
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara.” (QS. al-Hujurat: 10)
Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan kita dengan sabda beliau,
لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه
“Tidak sempurna keimanan salah seorang dari kalian sampai dia mencintai kebaikan bagi saudaranya sebagaimana yang dia cintai bagi dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Berkaitan dengan hal di atas,Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari bermaksud untuk mengajak segenap kaum muslimin yang memiliki kemampuan, untuk membantu kesusahan yang sedang dialami saudara-saudara kita yang terzalimi di Palestina tersebut. Kaum muslimin yang ingin memberikan donasinya, dapat menyalurkannya melalui:
Bank Syariah Mandiri dengan nomor rekening 7031571329 atas nama YPIA Yogyakarta.
BNI Syariah Yogyakarta dengan nomor rekening 0241913801 atas nama Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari.
Western Union atas nama Wahyu Pradana Arsitika, dengan alamat: Pogung Rejo RT 13 Rw 51, Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta.
Donatur yang telah menyerahkan bantuan, dimohon memberikan sms konfirmasi ke nomor HP: 085265222500 ( Abdiyat Sakrie), dengan format sebagai berikut:
DonasiPalestina#Nama#Alamat#JumlahTransfer#Bank# TanggalTransfer
Contoh: DonasiPalestina#Muhammad#Semarang#1.000.000#Mandiri#21/11/2012
Sebagai pertanggungjawaban atas kegiatan ini, perkembangan penyaluran donasi dan laporannya insya Allah akan kami update secara berkala melalui website www.muslim.or.id.
Semoga Allah ta’ala mengikhlaskan ucapan dan langkah-langkah kita untuk ikut serta meringankan beban dan derita yang dialami oleh saudara-saudara kita di Palestina. Sesungguhnya Allah ta’ala Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan doa. Aamiin.
——-
Tim Donasi Palestina:
Pengarah: Ustadz Abu Sa’ad Muhammad Nur Huda dan Ustadz Afifi Abdul Wadud
Penanggung jawab: Ustadz Amrullah Akadhinta
Ketua pelaksana: Wahyu Pradana Arsitika
Humas Donasi: Abdiyat Sakrie
Humas Social Media: Ginanjar Indrajati dan Yosia C. Sulistian
Bendahara: Muhammad Akmalul Khuluk
Kontributor artikel page/website: Ustadz Abu Mushlih Ari Wahyudi, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, dan Ustadz Adika Mianoki
PJ Info website: Wiwit Hardi Priyanto
Informasi: 085265222500 ( Abdiyat Sakrie)

Gaza-Israel conflict: On the ground in Gaza City

Smoke rises after Israeli air strikes targeted Interior Ministry building in Gaza CityAir strikes have left small bomb craters across Gaza City, the BBC's Paul Danahar says
Israel has launched air strikes on more than 600 targets in Gaza since Wednesday. The BBC's Paul Danahar has visited areas of Gaza City hit by the strikes and spoken to hospital staff who fear they will soon run out of supplies in light of the rising number of injured civilians.
In his tweets (@pdanahar), documented here, he shares in his own words the scenes he witnessed. Please note that some of the description below may be disturbing.
05:00 GMT
Our hotel shaking during another round of strikes on #Gaza A series of very large bangs and it's still going on.
07:00 GMT
#Israel IDF says hit up 150 targets in #Gaza last night & it really felt like it here. Some huge explosions near us shaking whole building.
Our hotel shakes again from incoming [strikes] & I'm hearing rockets going out, so no sign of a ceasefire in #Gaza yet.
If the loud thumps all night was #Israel 1 by 1 methodically hitting #Hamas hidden missile sites, #Gaza must be very leaky with its intel' [intelligence].
09:00 GMT
#Israel does not really want to wipe out the #Hamas leadership because it knows it could end up with Salafists filling the vacuum.
I'm standing before a twisted, smoking pile of metal & concrete which last night was the interior ministry in #Gaza.
It's where I'm told people used to get passports, ID cards & permission for journalists to come into #Gaza.
Destroyed Interior Ministry, Gaza CityAll that remains of the Interior Ministry in Gaza City is a "twisted, smoking pile of metal and concrete"
It was one of the 130-150 targets hit in #Gaza overnight by #Israel strikes.
Parts of the interior ministry building in #Gaza are still on fire.
Small bomb craters potmark parts of the #Gaza City. Hard to see what target was, in many cases just a crater in the road.
10:00 GMT
Just met Bassim & his 3 young children who live opposite the interior ministry in #Gaza. He said his kids were "afraid & crying too much".
The windows in his house were blown out, "stones & glass were flying everywhere", he told me standing on his balcony in #Gaza.
BBC Arabic team was in hospital with Egyptian PM when two more bodies were brought in, including 2 year-old-boy from air strike during his trip.
Bassim and his childrenBassim, whose family lives opposite the Ministry, says the blast blew out the windows in his house
Bassim & two of his young children who live opposite the interior ministry in #Gaza which is smoking in the background (Picture)
11:00 GMT
I think how the Arab world & #Egypt deal with the present #Gaza conflict will shape the political contours of the region.
Re ceasefire. I took this pic during #Egypt PM #Gaza visit. Can't say for sure what caused smoke rising in background (Picture)
12:00 GMT
A series of rockets just set off not far from our bureau in #Gaza.
The [crisscross] of rocket & missile streams above us in #Gaza (Picture)
This just took off 1km from where we are in #Gaza right in middle of civilian area (Picture)
Four rockets set off in #Gaza & secs later... (Picture)
There was this coming back at them in #Gaza (Picture)
14:00GMT
#Israelis keep hitting same area, I suspect trying to hit a team firing rockets (Video)
I'm in Shifa hospital in #Gaza, it's busy but well organised. In front of me a woman with her head bloodied was wheeled [in].
There's a boy around 10 injured by an airstrike while playing in the street who's laying with blood coming from his nose.
Another man has a wound to his right leg just below the knee. None of these present cases are life-threatening.
Now there's an emergency. An elderly man rushed in on a stretcher, covered. He has massive injuries.
Girl in hospitalMany of the injured are children, like this girl whose forehead was hit by shrapnel
Once he'd been off loaded to a bed in #Gaza hospital, the stretcher was rushed out again. It was smeared with his blood.
Doctor in Shifa hospital in #Gaza told us: "For 3 days I haven't gone home but the civilian injuries are more & more & more".
Dr Sahabani tells us he doesn't [know] how long their supplies will last. They have enough at present but fear will run out if continues.
Young boy wheeled in with small injury to his back from shrapnel while riding his bike. He's crying but lucky. Missed his spine by inches.
A young woman is squeezing the hand of a toddler who's crying as they dress a wound to her head.
15.00GMT
The old man who was rushed into the #Gaza hospital on the stretcher has died.
This little girl got a piece of shrapnel in her forehead. It's a small wound & doctors in #Gaza say she'll be ok (Picture)
The boy who was riding his bike & got back injury (Picture)
Dr Sahabani treating the little girl in #Gaza hospital (Picture)
Just been 3 more airstrikes to add to the total & no doubt more rockets soon. #Gaza #Israel (Picture)
Smoke rises and fire after Israeli air strikes targeted Gaza CityAir strikes on Gaza have more than doubled in the space of 24 hours to over 600 attacks
Rocket took off less than half a kilometre from our office in #Gaza. It was huge so we are bracing ourselves for an #Israeli response.
BBC colleagues say sirens going off in Jerusalem probably due to rocket that just left us in #Gaza.
16.00GMT
By this time yesterday #Israel had fired at 225 targets in #Gaza. The figure now is over 600. That's more than double in 24 hours.
IDF said by yesterday 246 missiles were fired into #Israel. now it's over 550. Shows size of escalation in #Gaza conflict.
Sound of Gaza at night (Sound file) via @audioboo #gaza
Minor edits to spelling have been made to original tweets. Times are approximate.

Saudara-saudariku di Gaza


Pengalaman bergaul dengan teman-teman Palestine sewaktu di Saudi...kebanyakan teman-teman saya sudah hijrah ke negara lain seperti Jordan, Libia, Syria bahkan Amerika, Canada dan Jerman....Kehidupan mereka layak, aman dan bahagia. Berbeda dengan saudara-saudari kita yang hidup dalam ketakutan di Gaza.
Sedih membayangkan saudara-saudari kita beserta keluarga dan anak-anak mereka di tengah perang antara Israel dan Palestine. Mereka terancam serangan tentara Israel, rocket, bom dan tembakan...Jangankan bisa berlibur, jalan-jalan seperti anak-anak kita, untuk menuntut ilmu di sekolah saja, anak-anak tersebut tidak tenang dan aman.
Jangankan bermain games atau melanglang buana melalui internet, listrik saja seringkali mati. Tapi hikmahnya mereka bisa mendekatkan diri dengan membaca dan menghapal Qur'an...subhanallah...

Aku kagum dengan mereka yang berpartisipasi menolong saudara-saudari kita di Gaza baik dengan ilmunya (dokter dsb) dengan tenaga dan pikirannya, dengan hartanya dsb. Aaahhh, apa yang bisa kulakukan? Hanya dengan doa...Semoga Allah menolong saudara-saudariku di Gaza, menjaga mereka dan memberikan pahala yang besar kepada mereka...amiiin...

Kakak....

Kakak takut ke sekolah karena ada teman-temannya yang gak suka dan membuatnya gak nyaman di sekolah. Ibu juga pernah ngalamin perasaan seperti ini waktu di SMP. Sekarang juga masih...ada aja yg gak suka ibu tapi ibu ignore aja kak...yang penting ibu berusaha supaya disukai Allah, mendapat ridho Allah. Teman-teman yang baaik juga masih ada so ngapain sedih apalagi takut sama orang yang gak suka kita?Semoga tidak membuat kakak patah semangat untuk tetap terus belajar dan menunjukkan prestasi yang baik di sekolah. Hidup ya seperti ini...dicoba dan diuji Allah dimana pun kita berada ada saja orang yang tidak suka, menggunjing, fitnah bahkan mengadu domba tapi hidup harus terus berjalan. Allah ingin tahu dengan ujian ini kakak menjadi orang yang bertakwa gak? Bertakwa itu mengerjakan perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Menjadi pribadi yang lebih baik dan berdoa kepada Allah, memohon pertolonganNya. Jangan ikut-ikutan kisah gadis di Australia atau Amerika yang pernah kakak ceritain ke ibu itu...she got bully then she decided to suicide...no no...itu perbuatan yang dilarang dan dilaknat Allah. Sabar ya sayang...InsyaAllah mereka akan capek dan berhenti memusuhi juga. Badai Sandy saja sudah berakhir...senyum lagi ya sayang...Ibu support kakak kok...kalau ibu harus hadapi mereka, ibu akan temui dan ajak mereka dialogue.What d you think?

Sunday, November 25, 2012

Nikmat Yang Terlupakan dan Disia-siakan

Allah Azza wa jalla memberikan kita banyak nikmat. Nikmatnya tak terhingga. Maka kita pun tidak dapat menghitung semua nikmat Allah. Diantaranya adalah nikmat masih bisa bernapas, sehat, bisa makan, bisa minum, bisa bekerja, bisa menuntut ilmu, aman, selamat, bisa berkumpul bersama keluarga, orangtua, anak, saudara, istri, suami, bisa berteman dengan teman-teman sholihin.Subhnallah semua nikmat itu begitu berharga dan biasanya kita baru menyadarinya setelah Allah mengambil kenikmatan-kenikmatan tersebut...

Semoga kita menjadi hamba-hamba Allah Ta'ala yang bersyukur....
Nikmat itu bukan hanya uang dan harta, kedudukan dan kehormatan....
Sifat manusia adalah mengeluh...jika tidak ppunya uang...ia mengeluh bahwa Allah menyengsarakannya.
Hingga ia lupa akan nikmat-nikmat Allah yang lainnya...seperti kesehatan....
Ia hanya berkeluh kesah hingga menyia-nyiakan nikmat kesehatan tersebut...
Padahal nikmat kesehatan adalah modal...modal dari Allah untuk berusaha....
Berusaha di jalan dan dengan cara yang diridhoi Allah, bukan yang diharamkanNya.
Ditambah dengan doa, mengingat Allah dan memohon ampunan serta bertaubat padaNya.

Uang, harta dan kemewahan bukanlah tujuan hidup kita.
Tujuan kita adalah menabung, mempersiapkan dan membawa bekal ke akherat tempat kembali melalui modal yang Allah berikan di dunia. Bahkan dengan segala kekurangan yang Allah berikan Allah pun memberi rezekiNya . Semoga Allah menolong kita agar mampu menggali modal (segala nikmat Allah) untuk mencapai tujuan kita ke akherat bahkan sampai pada tujuan akhir kita yaitu masuk JannahNya...amiin



Bersama Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam Menjenguk Orang Sakit

Minggu, 17 Juli 2005 07:52:24 WIB

BERSAMA NABI SHALLALLAHU ALAIHI WA SALLAM MENJENGUK ORANG SAKIT



Kunjungan kepada orang sakit termasuk salah satu hak seorang muslim dengan muslim lainnya. Hukumnya mustahab. Supaya setiap individu tidak hanya berpikir urusan pribadinya saja, tetapi juga memiliki kepedulian kepada orang lain.

Untuk memotivasi umat supaya gemar melakukan kegiatan sosial ini, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

عَائِدُ الْمَرِيْضِ فِيْ مَخْرَفَةْ الْجَنَّةِ حَتَّى يَرْجْعَ

Orang yang menjenguk orang sakit akan berada di kebun-kebun surga sampai ia pulang. [HR Muslim, no. 2568].

Kunjungan kepada orang sakit tidak terbatasi oleh sekat agama. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menjenguk seorang anak Yahudi dan pamannya, Abu Thâlib yang masih musyrik.

Saat berkunjung, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memotivasi dan menanamkan optimisme pada si sakit. Bahwa penyakit yang diderita bukan sebuah mimpi buruk. Ada rahasia Ilahi di baliknya. Dengan demikian, si sakit akan merasa lebih tenang, tidak mengeluhkan takdir atau mencaci penyakit yang sedang dideritanya. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menegur orang yang mencaci demam (alhumma ) dengan sabdanya:

لَا تَسُبِّي الْحُمَّى 

Janganlah engkau cela demam itu…. [HR.Muslim, 2575].

Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut penyakit yang menimpa seorang muslim sebagai thahûr (pembersih dosa) atau kaffârah (pelebur dosa). Ucapan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika mengunjungi orang sakit:

لَا بَأْسَ طَهُورٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ 

Tidak masalah, ia (penyakit ini) menjadi pembersih (dosa) insya Allah. [HR al-Bukhâri, 5656].

Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam membesarkan hati Ummu ‘Alâ, bibi Hizâm bin Hakîm al-Anshâri yang sedang sakit dengan berkata: “Bergembiralah, wahai Ummu ‘Alâ. Sesungguhnya Allah akan menggugurkan dosa-dosa orang yang sakit dengan penyakitnya, sebagaimana api menghilangkan kotoran-kotoran dari biji besi”. [Hadits hasan riwayat Abu Dawud, Shahîh at-Targhîb, 3438].

Dalam melakukan kunjungan kepada si sakit, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam duduk berdekatan dengan arah kepala orang yang sakit. Atau meletakkan tangan di kening, wajah dan mengusap-usap dada dan perut si sakit. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menanyakan kondisinya. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam juga pernah menanyakan tentang apa yang diinginkan oleh orang sakit itu. Apabila menginginkan sesuatu yang tidak berbahaya, maka beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam meminta seseorang untuk membawakannya. Dan sembari menempelkan tangan kanannya di tubuh orang yang sakit, beliau Shallallahu 'alaihi wa salalm melantunkan doa (di antaranya):

أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَشْفِيَكَ 

Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Penguasa Arsy yang agung untuk menyembuhkanmu. Dibaca tujuh kali. [Lihat Shahîh Adabil-Mufrad, 416].

Tidak ada ketentuan khusus mengenai hari maupun waktu untuk berkunjung. Kapan saja, seseorang dapat membezuk orang sakit. Akan tetapi, seyogyanya, pembezuk memilih waktu-waktu yang cocok untuk berkunjung, supaya tidak menjadi beban dan memberatkan orang yang sedang dikunjungi. Selain itu, kunjungan itu hendaklah singkat saja, kecuali jika dikehendaki oleh si sakit, atau jika memberikan maslahat baginya. 

Inilah pemandangan yang begitu indah, ketika kaum mukminin menyatu bak satu tubuh. Kegembiraan seorang muslim akan membuat semua tersenyum. Dan kesedihan satu orang saja, sudah menyebabkan semua orang bermuram durja. (mas)

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XI/1429H/2008M Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km. 8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 08121533647, 08157579296]

Menjenguk Ananda Nadya...

Kakak ingin naik perahu di sungai chao  pharaya tapi aku ingin mengajaknya menjenguk anak dari orang Indonesia yang bekerja di Bangkok juga, Nadya namanya. Anak itu dirawat di ICU Queen Shirikit children's hospital karena sakit paru-paru. Aku mendidik kakak bahwa menjenguk orang sakit adalah sunnah Rasulullah saw, kita mendoakan orang sakit dan mengambil hikmah dari apa yang kita lihat, yaitu bersyukur pada Allah karena nikmat sehatnya. Jika menjenguk orang sakit, kita juga menghiburnya atau memberinya hadiah.

Keutamaan menjenguk orang sakit: Tiada seorang muslim yang menjenguk orang muslim
    
    Tiada seorang muslim yang menjenguk orang muslim yang sakit 
    lainnya pada pagi hari kecuali ia didoakan oleh tujuh
    puluh ribu malaikat hingga sore hari; dan jika ia
    menjenguknya pada sore hari maka ia didoakan oleh tujuh
    puluh ribu malaikat hingga pagi hari, dan baginya kurma
    yang dipetik di taman surga." (HR Tirmidzi)

    Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata:
    
    Rasulullah saw. bersabda:
    "Barangsiapa menjenguk orang sakit maka berserulah
    seorang penyeru dari langit (malaikat), 'Bagus engkau,
    bagus perjalananmu, dan engkau telah mempersiapkan
    tempat tinggal di dalam surga."
    Rasulullah saw juga bersabda:
    "Orang yang menjenguk orang sakit akan berada di kebun-kebun surga sampai ia     pulang (HR Muslim)

Suamiku berkata, berat yaa...jadi orangtuanya. Iya...semoga Allah Azza wa Jalla memberi kekuatan teh Elis  yang baru pertama kalinya ku ketemu juga buat suaminya untuk sabar menghadapi cobaan ini...amiin... kita juga harus bersyukur terutama aku ini. Bukan hanya mengeluh melulu karena kakak begini...adek begitu...astaghfirullah Al Azhim. Alhamdulillah atas semuanya yaa Allah...ampuni hamba yang sering khilaf dan berdosa ini ya Allah. Betapa kurang bersyukurnya aku, anak-anak masyaAllah sehat tapi aku masih aja mengeluh....

Waktu pengajian ibu-ibu hari Jumat di rumah uni Tati memang diumumkan cobaan yang menimpa keluarga teh Elis ini. Kami mendoakan ananda Nadya selepas mengaji, semoga Allah menyembuhkan sakitnya dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit. Allah Yang Memberikan penyakit dan Allah juga yang menyembuhkannya.

Banyak hikmah yg bisa kuambil dari menjenguk ananda Nadya...semoga kakak dan adek juga bisa mengambil hikmahnya...amiin.

Saturday, November 24, 2012

Puasa Sunnah dan Amalan Sunnah Penggugur Dosa



Orang yahudi berpuasa pada tanggal 10 Muharam sebagai peringatan pada nabi Musa as yang menyelamatkan bani Israil dari kejaran Fir'aun dan tentaranya pada tanggal tersebut. Lalu Rasulullah saw mengajak ummatnya berpuasa tanggal 10 Muharam karena Rasulullah saw lebih berhak atas nabi Musa as daripada orang Yahudi. Sahabat mengatakan bahwa tanggal 10 Muharam adalah hari yang diagungkan orang Yahudi dan Nasrani lalu Rasulullah saw berniat menyelesih orang yahudi dengan mengatakan InsyaAllah tahun depan kita berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharam. Namun qadarAllah Rasulullah saw lebih dulu wafat dan tidak sempat menggandengkan puasa tanggal 10 Muharam dengan 9 Muharam.

Ketika Rasulullah saw ditanya oleh sahabat tentang keutamaan puasa di bulan Muharam ini, Rasulullah saw menjawab: Puasa ini menggugurkan (dosa-dosa) di tahun yang lalu” HR Muslim.

Siapa yang tidak ingin dosa-dosanya berguguran alias diampuni dosa oleh Allah. Karena kita ini manusia yang lemah, banyak salah dan dosa yang telah kita lakukan. Dibandingkan pahala...rasanya dosa kita lebih banyak. Ibadah seperti shalat wajib, puasa, shadaqoh dan haji yang kita lakukan pun kita tidak tau apakah diterima Allah dan mendapatkan pahala...

Rasulullah saw yang sudah dijamin surga oleh Allah Azza wa Jalla saja tapi tetap mendirikan shalat sunnah malam hingga kakinya bengkak-bengkak. Lalu bagaimana kita yang shalat wajib kita pun belum khusyuk karena masih memikirkan kegiatan dunia di tengah hari yang sibuk misalnya. Alangkah nikmatnya shalat sunnah qiyamul lail di tengah malam yang hening, mendekatkan diri pada Allah, memujinya, memohon ampun dan memohon padaNya. Semoga Allah menutupi kekurangan shalat wajib kita dengan menerima shalat sunnah qiyamul lail kita dan mengampuni dosa-dosa kita...amiin.

Rasulullah saw juga bersabda,"Demi Allah, sesungguhnya aku ini beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali,"
Bagaimana dengan kita? Kita yang tidak ada apa-apanya dibandingkan Rasulullah saw....
Jangan sia-siakan sunnah Rasulullah saw ini.
Rasulullah saw yang akhlaknya mulia saja tetap beristighfar (mohon ampun) dan bertaubat pada Allah dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali. Bagaimana dengan kita....kenapa kita bisa chatting dengan teman berlama-lama...tapi kita tidak mau menyempatkan waktu  untuk beristighfar 70 bahkan 100 kali sehari...Begitu baiknya Allah Azza wa Jalla dengan beristighfar Allah mengampuni dosa kita....semoga kita tidak menyia-nyiakan karena dgn demikian kita bisa jadi orang-orang yang merugi...


Wednesday, November 21, 2012


Ummi, Agungnya Peranmu!

بسم الله الرحمن الرحيم
     Agama Islam sangat memuliakan dan mengagungkan kedudukan kaum perempuan, dengan menyamakan mereka dengan kaum laki-laki dalam mayoritas hukum-hukum syariat, dalam kewajiban bertauhid kepada Allah, menyempurnakan keimanan, dalam pahala dan siksaan, serta keumuman anjuran dan larangan dalam Islam.
     Allah  berfirman:
{وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا}
“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan sedang dia orang yang beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun” (QS an-Nisaa’:124).
     Dalam ayat lain Dia  berfirman:
{مَنْ عَمِلَ صَالِحاً مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ}
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (di dunia), dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka (di akhirat) dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS an-Nahl:97)[1].
     Sebagaimana Islam juga sangat memperhatikan hak-hak kaum perempuan, dan mensyariatkan hukum-hukum yang agung untuk menjaga dan melindungi mereka[2].
     Syaikh Shaleh al-Fauzan berkata: “Wanita muslimah memiliki kedudukan (yang agung) dalam Islam, sehingga disandarkan kepadanya banyak tugas (yang mulia dalam Islam). Oleh karena itu, Nabi  selalu menyampaikan nasehat-nasehat yang khusus bagi kaum wanita[3], bahkan beliau  menyampaikan wasiat khusus tentang wanita dalam kutbah beliau di Arafah (ketika haji wada’)[4]. Ini semua menunjukkan wajibnya memberikan perhatian kepada kaum wanita di setiap waktu…[5].
Tugas dan peran penting wanita
     Agungnya tugas dan peran wanita ini terlihat jelas pada kedudukannya sebagai pendidik pertama dan utama generasi muda Islam, yang dengan memberikan bimbingan yang baik bagi mereka, berarti telah mengusahakan perbaikan besar bagi masyarakat dan umat Islam.
     Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin berkata: “Sesungguhnya kaum wanita memiliki peran yang agung dan penting dalam upaya memperbaiki (kondisi) masyarakathal ini dikarenakan (upaya) memperbaiki (kondisi) masyarakat itu ditempuh dari dua sisi:
- Yang pertama: perbaikan (kondisi) di luar (rumah), yang dilakukan di pasar, mesjid dan tempat-tempat lainnya di luar (rumah). Yang perbaikan ini didominasi oleh kaum laki-laki, karena merekalah orang-orang yang beraktifitas di luar (rumah).
- Yang kedua: perbaikan di balik dinding (di dalam rumah), yang ini dilakukan di dalam rumah. Tugas (mulia) ini umumnya disandarkan kepada kaum wanita, karena merekalah pemimpin/pendidik di dalam rumah, sebagaimana firman Allah  kepada istri-istri Nabi :
{وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى، وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآَتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ، إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا}
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu, dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu, dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya” (QS al-Ahzaab:33).
     Oleh karena itu, tidak salah kalau sekiranya kita mengatakan: bahwa sesungguhnya kebaikan separuh atau bahkan lebih dari (jumlah) masyarakat disandarkan kepada kaum wanita. Hal ini dikarenakan dua hal:
1. Jumlah kaum wanita sama dengan jumlah laki-laki, bahkan lebih banyak dari laki-laki. Ini berarti umat manusia yang terbanyak adalah kaum wanita, sebagaimana yang ditunjukkan dalam hadits-hadits Rasulullah …Berdasarkan semua ini, maka kaum wanita memiliki peran yang sangat besar dalam memperbaiki (kondisi) masyarakat.
2. Awal mula tumbuhnya generasi baru adalah dalam asuhan para wanita, yang ini semua menunjukkan mulianya tugas kaum wanita dalam (upaya) memperbaiki masyarakat[6].
     Makna inilah yang diungkapkan seorang penyair dalam bait syairnya:
الأم مدرسة إذا أعددتَها
                          أعددتَ شَعْباً طَيِّبَ الأعراق
Ibu adalah sebuah madrasah (tempat pendidikan) yang jika kamu menyiapkannya
   Berarti kamu menyiapkan (lahirnya) sebuah masyarakat yang baik budi pekertinya[7]
Bagaimana seorang wanita mempersiapkan dirinya agar menjadi pendidik yang baik bagi anak-anaknya?
     Agar seorang wanita berhasil mengemban tugas mulia ini, maka dia perlu menyiapkan dalam dirinya faktor-faktor yang sangat menentukan dalam hal ini, di antaranya:
1- Berusaha memperbaiki diri sendiri.
     Faktor ini sangat penting, karena bagaimana mungkin seorang ibu bisa mendidik anaknya menjadi orang yang baik, kalau dia sendiri tidak memiliki kebaikan tersebut dalam dirinya? Sebuah ungkapan Arab yang terkenal mengatakan:
فاقِدُ الشَّيْءِ لا يُعْطِيْهِ
“Sesuatu yang tidak punya tidak bisa memberikan apa-apa”[8].
     Maka kebaikan dan ketakwaan seorang pendidik sangat menetukan keberhasilannya dalam mengarahkan anak didiknya kepada kebaikan. Oleh karena itu, para ulama sangat menekankan kewajiban meneliti keadaan seorang yang akan dijadikan sebagai pendidik dalam agama.
     Dalam sebuah ucapannya yang terkenal Imam Muhammad bin Sirin berkata: “Sesungguhnya ilmu (yang kamu pelajari) adalah agamamu (yang akan membimbingmu mencapai ketakwaan), maka telitilah dari siapa kamu mengambil (ilmu) agamamu”[9].
     Faktor penting inilah yang merupakan salah satu sebab utama yang menjadikan para sahabat Nabi  menjadi generasi terbaik umat ini dalam pemahaman dan pengamalan agama mereka. Bagaimana tidak? Da’i dan pendidik mereka adalah Nabi yang terbaik dan manusia yang paling mulia di sisi Allah , yaitu Nabi kita Muhammad bin Abdillah . Makna inilah yang diisyaratkan oleh Allah  dalam firman-Nya:
{وكيف تكفرون وأنتم تتلى عليكم آيات الله وفيكم رسوله}
“Bagaimana mungkin (baca: tidak mungkin) kalian (wahai para sahabat Nabi), (sampai) menjadi kafir, karena ayat-ayat Allah dibacakan kepada kalian, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kalian (sebagai pembimbing)” (QS Ali ‘Imraan:101).
     Contoh lain tentang peranan seorang pendidik yang baik adalah apa yang disebutkan dalam biografi salah seorang Imam besar dari kalangan tabi’in, Hasan bin Abil Hasan Al Bashri[10], ketika Khalid bin Shafwan[11] menerangkan sifat-sifat Hasan Al Bashri kepada Maslamah bin Abdul Malik[12] dengan berkata: “Dia adalah orang yang paling sesuai antara apa yang disembunyikannya dengan apa yang ditampakkannya, paling sesuai ucapan dengan perbuatannya, kalau dia duduk di atas suatu urusan maka diapun berdiri di atas urusan tersebut…dan seterusnya”, setelah mendengar penjelasan tersebut Maslamah bin Abdul Malik berkata: “Cukuplah (keteranganmu), bagaimana mungkin suatu kaum akan tersesat (dalam agama mereka) kalau orang seperti ini (sifat-sifatnya) ada di tengah-tengah mereka?”[13].
     Oleh karena itulah, ketika seorang penceramah mengadu kepada Imam Muhammad bin Waasi’[14] tentang sedikitnya pengaruh nasehat yang disampaikannya dalam merubah akhlak orang-orang yang diceramahinya, maka Muhammad bin Waasi’ berkata: “Wahai Fulan, menurut pandanganku, mereka ditimpa keadaan demikian (tidak terpengaruh dengan nasehat yang kamu sampaikan) tidak lain sebabnya adalah dari dirimu sendiri, sesungguhnya peringatan (nasehat) itu jika keluarnya (ikhlas) dari dalam hati  maka (akan mudah) masuk ke dalam hati (orang yang mendengarnya)” [15].
2- Menjadi teladan yang baik bagi anak-anak.
     Faktor ini sangat berhubungan erat dengan faktor yang pertama, yang perlu kami jelaskan tersendiri karena pentingnya.
     Menampilkan teladan yang baik dalam sikap dan tingkah laku di depan anak didik termasuk metode pendidikan yang paling baik dan utama. Bahkan para ulama menjelaskan bahwa pengaruh yang ditimbulkan dari perbuatan dan tingkah laku yang langsung terlihat terkadang lebih besar dari pada pengaruh ucapan[16].
     Hal ini disebabkan jiwa manusia itu lebih mudah mengambil teladan dari contoh yang terlihat di hadapannya, dan menjadikannya lebih semangat dalam beramal serta bersegera dalam kebaikan[17].
     Oleh karena itulah, dalam banyak ayat al-Qur’an Allah  menceritakan kisah-kisah para Nabi u yang terdahulu, serta kuatnya kesabaran dan keteguhan mereka dalam mendakwahkan agama Allah , untuk meneguhkan hati Rasululah , dengan mengambil teladan yang baik dari mereka[18]. Allah Y berfirman:
{وكلا  نقص عليك من أنباء الرسل ما نثبت به فؤادك، وجاءك في هذه الحق وموعظة وذكرى للمؤمنين}
“Dan semua kisah para Rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman” (QS Hud:120).
     Syaikh Bakr Abu Zaid, ketika menjelaskan pengaruh tingkah laku buruk seorang ibu dalam membentuk kepribadian buruk anaknya, beliau berkata: “Jika seorang ibu tidak memakai hijab (pakaian yang menutup aurat), tidak menjaga kehormatan dirinya, sering keluar rumah (tanpa ada alasan yang dibenarkan agama), suka berdandan dengan menampakkan (kecantikannya di luar rumah), senang bergaul dengan kaum lelaki yang bukan mahramnya, dan lain sebagainya, maka ini (secara tidak langsung) merupakan pendidikan (yang berupa) praktek (nyata) bagi anaknya, untuk (mengarahkannya kepada) penyimpangan (akhlak) dan memalingkannya dari pendidikan baik yang membuahkan hasil yang terpuji, berupa (kesadaran untuk) memakai hijab (pakaian yang menutup aurat), menjaga kehormatan dan kesucian diri, serta (memiliki) rasa malu, inilah yang dinamakan dengan ‘pengajaran pada fitrah (manusia)’ “[19].
     Sehubungan dengan hal ini, imam Ibnul Jauzi membawakan sebuah ucapan seorang ulama salaf yang terkenal, Ibarahim al-Harbi[20]. Dari Muqatil bin Muhammad al-’Ataki, beliau berkata: Aku pernah hadir bersama ayah dan saudaraku menemui Abu Ishak Ibrahim al-Harbi, maka beliau bertanya kepada ayahku: “Mereka ini anak-anakmu?”. Ayahku menjawab: “Iya”. (Maka) beliau berkata (kepada ayahku): “Hati-hatilah! Jangan sampai mereka melihatmu melanggar larangan Allah, sehingga (wibawamu) jatuh di mata mereka”[21].
3- Memilih metode pendidikan yang baik bagi anak
     Syaikh Muhammad bin Shaleh al-’Utsaimin berkata: “Yang menentukan (keberhasilan) pembinaan anak, susah atau mudahnya, adalah kemudahan (taufik) dari Allah , dan jika seorang hamba bertakwa kepada Allah serta (berusaha) menempuh metode (pembinaan) yang sesuai dengan syariat Islam, maka Allah akan memudahkan urusannya (dalam mendidik anak), Allah  berfirman:
{وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْراً}
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya kemudahan dalam (semua) urusannya” (QS. ath-Thalaaq:4)[22].
     Termasuk metode pendidikan yang benar adalah membiasakan anak-anak sejak dini melaksanakan perintah Allah  dan menjauhi larangan-Nya, sebelum mereka mencapai usia dewasa, agar mereka terbiasa dalam ketaatan.
     Imam Ibnu Hajar al-’Asqalani ketika menjelaskan makna hadits yang shahih ketika Rasulullah  melarang Hasan bin ‘Ali y memakan kurma sedekah, padahal waktu itu Hasan t masih kecil[23], beliau menyebutkan di antara kandungan hadits ini adalah: bolehnya membawa anak kecil ke mesjid dan mendidik mereka dengan adab yang bermanfaat (bagi mereka), serta melarang mereka melakukan sesuatu yang membahayakan mereka sendiri, (yaitu dengan) melakukan hal-hal yang diharamkan (dalam agama), meskipun anak kecil belum dibebani kewajiban syariat, agar mereka terlatih melakukan kebaikan tersebut[24].
     Syaikh Bakr Abu Zaid berkata: “Termasuk (pembinaan) awal yang diharamkan (dalam Islam) adalah memakaikan pada anak-anak kecil pakaian yang menampakkan aurat, karena ini semua menjadikan mereka terbiasa dengan pakaian dan perhiasan tersebut (sampai dewasa), padahal pakaian tersebut menyerupai (pakaian orang-orang kafir), menampakkan aurat dan merusak kehormatan”[25].
     Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin ketika ditanya: apakah diperbolehkan bagi anak kecil, laki-laki maupun perempuan, untuk memakai pakaian pendek yang menampakkan pahanya? Beliau menjawab: “Sudah diketahui bahwa anak kecil yang umurnya dibawah tujuh tahun, tidak ada hukum (larangan menampakkan) bagi auratnya, akan tetapi membiasakan anak-anak kecil memakai pakaian yang pendek dan menampakkan aurat (seperti) ini tentu akan membuat mereka mudah (terbiasa) membuka aurat nantinya (setelah dewasa). Bahkan bisa jadi seorang anak (setelah dewasa) tidak malu menampakkan pahanya, karena sejak kecil dia terbiasa menampakkannya dan tidak peduli dengannya… Maka menurut pandanganku anak-anak (harus) dilarang memakai pakaian (seperti) ini, meskipun mereka masih kecil, dan hendaknya mereka memakai pakaian yang sopan dan jauh dari (pakaian) yang dilarang (dalam agama)”[26].
     Seorang penyair mengungkapkan makna ini dalam bait syairnya:
Anak kecil itu akan tumbuh dewasa di atas apa yang terbiasa (didapatkannya) dari orang tuanya
     Sesungguhnya di atas akarnyalah pohon itu akan tumbuh[27]
Senada dengan syair di atas, ada pepatah arab yang mengatakan:
“Barangsiapa yang ketika muda terbiasa melakukan sesuatu maka ketika tuapun dia akan terus melakukannya”[28].
4- Kesungguhan dan keseriusan dalam mendidik anak
     Syaikh Bakr Abu Zaid berkata: “Anak-anak adalah amanah (titipan Allah ) kepada kedua orang tua atau orang yang bertanggungjawab atas urusan mereka. Maka syariat (Islam) mewajibkan mereka menunaikan amanah ini dengan mendidik mereka berdasarkan petunjuk (agama) Islam, serta mengajarkan kepada mereka hal-hal yang menjadi kewajiban mereka, dalam urusan agama maupun dunia. Kewajiban yang pertama (diajarkan kepada mereka) adalah: menanamkan ideologi (tentang) iman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab suci, para Rasul u, hari akhirat, dan mengimani takdir Allah yang baik dan buruk, juga memperkokoh (pemahaman) tauhid yang murni dalam jiwa mereka, agar menyatu ke dalam relung hati mereka. Kemudian mengajarkan rukun-rukun Islam pada diri mereka, (selalu) menyuruh mereka mendirikan shalat, menjaga kejernihan sifat-sifat bawaan mereka (yang baik), menumbuhkan (pada) watak mereka akhlak yang mulia dan tingkah laku yang baik, serta menjaga mereka dari teman pergaulan dan pengaruh luar yang buruk.
     Inilah rambu-rambu pendidikan (Islam) yang diketahui dalam agama ini secara pasti (oleh setiap muslim), yang karena pentingnya sehingga para ulama menulis kitab-kitab khusus (untuk menjelaskannya)…Bahkan (metode) pendidikan (seperti) ini adalah termasuk petunjuk para Nabi u dan bimbingan orang-orang yang bertakwa (para ulama salaf)”[29].
     Lebih lanjut, syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin menekankan pentingnya masalah ini dalam ucapan beliau: “Anak-anak pada masa awal pertumbuhan mereka, yang selalu bersama mereka adalah seorang ibu, maka jika sang ibu memiliki akhlak dan perhatian yang baik (kepada mereka), (tentu) mereka akan tumbuh dan berkembang (dengan) baik dalam asuhannya, dan ini akan memberikan dampak (positif) yang besar bagi perbaikan masyarakat (muslim).
     Oleh karena itu, wajib bagi seorang wanita yang mempunyai anak, untuk memberikan perhatian (besar) kepada anaknya dan kepada (upaya) mendidiknya (dengan pendidikan yang baik). Kalau dia tidak mampu melakukannya seorang diri, maka dia bisa meminta tolong kepada suaminya atau orang yang bertanggung jawab atas urusan anak tersebut…
     Dan tidak pantas seorang ibu (bersikap) pasrah dengan kenyataan (buruk yang ada), dengan mengatakan: “Orang lain sudah terbiasa melakukan (kesalahan dalam masalah) ini dan aku tidak bisa merubah (keadaan ini)”.
     Karena kalau kita terus menerus pasrah dengan kenyataan (buruk ini), maka nantinya tidak akan ada perbaikan, sebab (dalam) perbaikan mesti ada (upaya) merubah yang buruk dengan cara yang baik, bahkan merubah yang (sudah) baik menjadi lebih baik (lagi), supaya semua keadaan kita (benar-benar) menjadi baik.
     Disamping itu, (sikap) pasrah pada kenyataan (buruk yang ada) adalah hal yang tidak diperbolehkan dalam syariat Islam. Oleh karena itulah, ketika Allah  mengutus Nabi  kepada kaumnya yang berbuat syirik (bangsa Arab jahiliyyah), yang masing-masing mereka menyembah berhala, memutuskan hubungan kekeluargaan, berbuat aniaya dan melampaui batas terhadap orang lain tanpa alasan yang benar, (pada waktu itu) Rasulullah  tidak lantas (bersikap) pasrah (pada kenyataan yang ada), bahkan Allah sendiri tidak mengizinkan beliau  (bersikap) pasrah pada kenyataan (buruk tersebut). Allah  memerintahkan kepada beliau :
“Maka sampaikanlah (secara terang-terangan) segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah (jangan pedulikan) orang-orang yang musyrik” (QS al-Hijr:94)”[30].

Penutup
       Demikianlah, semoga Allah  senantiasa melimpahkan taufik-Nya kepada para wanita muslimah, agar mereka menyadari mulianya tugas dan peran mereka dalam Islam, dan agar mereka senantiasa berpegang teguh dengan petunjuk-Nya dalam mendidik generasi muda Islam dan dalam urusan-urusan kehidupan lainnya.
وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
Kota Nabi , 8 Syawwal 1430 H
Abdullah bin Taslim al-Buthoni

[1] Lihat keterangan syaikh Bakr Abu Zaid dalam kitab “Hiraasatul fadhiilah” (hal. 17).
[2] Lihat kitab “al-Mar’ah, baina takriimil Islam wa da’aawat tahriir” (hal. 6).
[3] Misalnya dalam HSR al-Bukhari (no. 3153) dan Muslim (no. 1468).
[4] Dalam HSR Muslim (no. 1218).
[5] Kitab “at-Tanbiihaat ‘ala ahkaamin takhtashshu bil mu’minaat” (hal. 5).
[6] Kitab “Daurul mar-ati fi ishlaahil mujtama’” (hal. 3-4).
[7] Dinukil oleh syaikh Shaleh al-Fauzan dalam kitab “Makaanatul mar-ati fil Islam” (hal. 5).
[8] Dinukil oleh syaikh al-Albani dalam kitab “at-Tawassul, ‘anwaa’uhu wa ahkaamuhu” (hal. 74).
[9] Muqaddimah shahih Muslim (1/12).
[10] Beliau adalah Imam besar dan terkenal dari kalangan Tabi’in ‘senior’ (wafat 110 H), memiliki banyak keutamaan sehingga sebagian dari para ulama menobatkannya sebagai tabi’in yang paling utama, biografi beliau dalam kitab “Tahdziibul kamaal” (6/95) dan “Siyaru a’laamin nubala’” (4/563).
[11] Beliau adalah Abu Bakr Khalid bin Shafwan bin Al Ahtam Al Minqari Al Bashri, seorang yang sangat fasih dalam bahasa Arab, biografi beliau dalam kitab “Siyaru a’laamin nubala’” (6/226).
[12] Beliau adalah Maslamah bin Abdil Malik bin Marwan bin Al Hakam (wafat 120 H), seorang gubernur dari Bani Umayyah, saudara sepupu Umar bin Abdul Aziz dan meriwayatkan hadits darinya, biografi beliau dalam kitab “Tahdziibul kamaal” (27/562) dan “Siyaru a’laamin nubala’” (5/241).
[13] Siyaru a’laamin nubala’ (2/576).
[14] Beliau adalah Muhammad bin Waasi’ bin Jabir bin Al Akhnas Al Azdi Al Bashri (wafat 123 H), seorang Imam dari kalangan Tabi’in ‘junior’ yang taat beribadah dan terpercaya dalam meriwayatkan hadits, Imam Muslim mengeluarkan hadits beliau dalam kitab “Shahih Muslim” . Biografi beliau dalam kitab “Tahdziibul kamaal” (26/576) dan “Siyaru a’laamin nubala’” (6/119).
[15] Kitab “Siyaru a’laamin nubala’” (6/122).
[16] Lihat “al-Mu’in ‘ala tahshili adabil ‘ilmi” (hal. 50) dan “Ma’alim fi thariqi thalabil ‘ilmi” (hal. 124).
[17] Lihat keterangan syaikh Abdurrahman as-Sa’di dalam tafsir beliau (hal. 271).
[18] Lihat “Tafsir Ibnu Katsir” (2/611).
[19] Kitab “Hirasatul fadhiilah” (hal. 127-128).
[20] Beliau adalah Imam besar, penghafal hadits, Syaikhul Islam Ibrahim bin Ishak bin Ibrahim bin Basyir al-Baghdadi al-Harbi (wafat 285 H), biografi beliau dalam “Siyaru a’alamin nubala’” (13/356).
[21] Kitab “Shifatush shafwah” (2/409).
[22] Kutubu wa rasaa-ilu syaikh Muhammad bin Shaleh al-’Utsaimiin (4/14).
[23] HSR al-Bukhari (no. 1420) dan Muslim (no. 1069).
[24] Fathul Baari (3/355).
[25] Kitab “Hiraasatul fadhiilah” (hal. 10).
[26] Kitab “Majmu’atul as-ilah tahummul usratal muslimah (hal. 146).
[27] Kitab “Adabud dunya wad diin” (hal. 334).
[28] Dinukil dan dibenarkan oleh syaikh Muhammad bin Shaleh al-’Utsaimin dalam “Majmu’atul as-ilah tahummul usratal muslimah (hal. 43).
[29] Kitab “Hiraasatul fadhiilah” (hal. 122).
[30] Kitab “Daurul mar-ati fi ishlaahil mujtama’” (hal. 14-15).