Our Life

Sunday, November 24, 2013

Hutang Dan Riba

Zaman sekarang ada orang-orang yang berlomba-lomba dalam gaya hidup dan kemewahan. Mereka berharap dengan penampilannya, dengan hartanya maka bisa diterima dalam lingkungan tertentu, lebih dihargai dan dipandang. Dan demi semua harapannya itu, mereka tidak memperhatikan halal dan haram lagi, pokoknya mereka mendapatkan uang untuk dibelanjakan atau dipergunakan. Belanja dengan kartu kredit atau cara pembayaran kredit dengan bunga pun tidak masalah. Sampai akhirnya hutang menumpuk, tidak mampu membayar hutang maka ada yang meminjam uang dari rentenir, gali lubang dan tutup lubang. Namun hutang tidak kunjung lunas...hidup terlilit hutang, terbebani riba. Ada juga wanita yang menjual diri demi membayar hutang na'uudzu billahi min dzalik, menambah satu dosa dengan dosa lain yaitu dosa zina.
Bagi orang yang tidak mampu mengatasi masalah hutangnya, jadi depresi dan gila...
Ada lagi, yang kabur, meninggalkan anak dan istri atau suami dan anak karena tidak sanggup menanggung tekanan tagihan hutang dan riba, entah pergi kemana...bahkan ada yang menghabisi nyawanya sendiri dengan bunuh diri...na'uudzu billahi min dzalik. Menambah dosa dengan dosa lain, bunuh diri ini haram. Setelah mati masalah juga  tidak selesai malah bertambah, mendzolimi keluarga yang ditinggalkan/ahli waris. Dalam kubur pun ada adzab yang pedih...na'uudzu billahi min dzalik.

Yaa Allah kalau orang terpaksa berhutang karena beratnya kesulitan hidup, kemiskinan hingga tidak bisa makan, sekolah misalnya...sementara tidak ada saudaranya atau saudara seimannya yang membantu kesulitannya atau memberi pinjaman tanpa riba sebagaimana yang disyariatkan Islam,  orang ini memang jelas-jelas terdzholimi.  Sedangkan orang yang berhutang dan terlibat riba demi gaya hidup dan kemewahan...yaa Allah...orang ini mendzholimi dirinya sendiri...bertaubatlah saudaraku, kembalilah ke jalan yang diridhoi Allah Ta'ala, jangan menjadi pengikut syeitan.  Riba dilarang demi kebaikan kita sendiri. Semoga Allah Ta'ala memberi taufik dan hidayah bagi mereka untuk kembali ke jalan yang benar. Semoga Allah Ta'ala memberikan taufik dan hidayah bagi orang-orang yang diberi kelapangan harta untuk membantu kesulitan saudaranya, memberi pinjaman tanpa memungut riba atau bersedekah. Dan orang-orang miskin yang terpaksa berhutang pun berhak mendapat zakat agar mereka mampu melunasi hutangnya.

Bukanlah dalam Al Qur'an surahAli Imron:130 Allah Ta'ala berfirman,"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan."
Dan "Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharakan riba," QS Al Baqarah:275
Subhanallah ini solusi Allah bagi orang yang ingin belanja sesuatu, berjualanlah atau juallah sebagian assetnya lalu beli sesuatu yang lain darinya hingga terhindar belanja dengan pembayaran kredit dan riba.

Dari Jabir bin Abdillah beliau berkata,
"Rasulullah saw melaknat pemakan riba (rentenir), orang yang menyerahkan riba (nasabah), pencatat riba (sekretaris) dan dua orang saksinya," Beliau mengatakan,"Mereka semua sama." (HR Muslim:1598)

Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda,
"Jauhilah tujuh dosa besar yang menjerumuskan pelakunya dalam neraka." Para sahabat bertanya,
"Wahai Rasulullah saw, apa saja dosa-dosa tersebut? Beliau mengatakan, 1. Menyekutukan Allah 2. Sihir, 3. Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dgn alasan yang dibenarkan, 4. Memakan harta anak yatim, 5. Memakan riba, 6. Melarikan diri dari medan perang, 7. Menuduh wanita yang menjaga kehormatannya lagi (bahwa ia dituduh berzina) (HR Bukhari dan Muslim)

Dosa riba itu lebih besar dari dosa berzina 36x dan dosa yang paling ringan yaitu seperti menzinai ibu kandungnya sendiri...

Bagi saudaraku yang menjadi korban riba, janganlah putus asa dari rahmah Allah, kembalilah ke jalan Allah yang benar, bertaubat dan beramal shalih lah...tinggalkan perbuatan yang diharamkan Allah...selain berusaha bekerja lebih keras demi membayar hutang (Pekerjaan yang halal dan thoyyib) banyak istighfar, shalat tahajud, menyambung tali silaturahim, mencari ilmu agama agar tidak terjerumus kesalahan, dosa riba lagi dan berdoa...

Salah satu doa ketika dililit hutang,
Allahumma inni a'uudzu bika minal hammi walhazan, wa a'uudzu bika minal' ajzi wal kasal, wa a'uudzu bika minal jubni wal bukhl, wa a'uudzu bika min gholabatid dayni wa qohrir rijaal.
"Ya Allah,sesungguhnya aku berlindungkepadaMu dari kesusahan dan kesedihan. Aku berlindung kepadaMudari ketidak mampuan dan kemalasan. Aku berlindungkepadaMu dari rasa takut dan kikir. Dan aku berlindung kepadaMu dari lilitan hutang dan tekanan orang-orang (HR Abu Dawud)

Semoga Allah Ta'ala menolong hamba-hambaNya yang memperbaiki diri...aamiin...

0 Comments:

Post a Comment

<< Home