Our Life

Sunday, February 28, 2021

Allah Memberi Hidayah Kepada Siapa Saja Yang Dikehendaki

Akhirnya kekerasan hati Umar bin Khattab pun luluh setelah mendengar ayat-ayat dari surah Thoha yang dibacakan Fatimah, adiknya. Umar berubah mengagumi keindahan surah tersebut hingga seorang asing yang mendengar perkataan Umar, keluar dari persembunyiannya (menurut kisah) lalu berkata: “Wahai, Umar. Aku sungguh berharap mudah-mudahan Allah mengistimewakan dirimu sebab doa NabiNya. Karena kemarin, aku mendengar Nabi berdoa,”.

Doa Nabi Muhammad saw adalah sebagai berikut: “Allahumma ayyid al-Islama biahadi al-Umaraini Abi Jahlin amri ibn Hisyam aw Umara ibn al-Khattab,”. Yang artinya: “Ya Allah, kuatkanlah Islam dengan salah seorang dari dua Umar: (yakni) Abu Jahal Amr bin Hisyam atau Umar bin Khattab,”. Dan Allah mengabulkan doa Nabi Muhammad saw, memilih Umar bin Khattab. Siapa yang menyangka sebelumnya, beliau yang membenci Islam pada awalnya kemudian berubah menjadi orang yang menguatkan Islam, seorang sahabat Nabi Muhammad saw dan menjadi seorang dari khulafah rasyiddin sepeninggal Nabi.

Tiba-tiba aku jadi teringat pada seorang politikus Belanda yang awalnya tidak suka Islam tapi Alhamdulillah akhirnya mendapat hidayah Allah untuk memeluk Islam dan kini menjadi Muslim yang bermanfaat untuk ummat Muslimin di Belanda. MasyaaAllah tabarakallah

Allah memberi hidayah kepada siapa saja yang dikehendakiNya. 

Friday, February 26, 2021

Sebuah Cahaya Yang Menggantikan Kegelapan




Sungguh, ini benar sekali. Ini sebuah kebenaran:

 يَا أَهْلَ الْكِتَابِ قَدْ جَاءَكُمْ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيرًا مِمَّا كُنْتُمْ تُخْفُونَ مِنَ الْكِتَابِ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ ۚ قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ

يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

“Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (QS al-Maidah: 15-16)

Sebagai muslim saya Beriman pada kitab-kitab Allah namun karena ada isi dari kitab-kitab suci terdahulu yang disembunyikan maka dihadirkan kitab terakhir yang dibawa oleh seorang nabi terakhir, penutup para nabi. Kitab itu adalah Al Qur'an yang mengoreksi kesalahan dalam kitab-kitab sebelumnya ya g diselewengkan oleh sebagian orang. Setelah Al Qur'an selesai diturunkan Allah kepada nabi terakhirNya setelah bertahap demi tahap, maka telah sempurnalah agama Allah setelah itu bagi orang yang mau berpikir.

Allah menciptakan perangkat untuk kita berpikir dan menganalisa atau mempelajari kitab Al Qur'an. Maukah kita memikirkannya. Kita semua lahir dalam keadaan muslim, berserah diri pada Allah. Lingkungan yang menjadikan kita beragama ini dan itu atau tidak beragama sama sekali, tidak tahu apa-apa tentang siapa pencipta kita, untuk apa kita hidup di dunia ini. Pengetahuan itu sudah datang, kitab Al Quran adalah ilmu. Apalagi yang sudah terlahir muslim,  bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan kita. Al Quran adalah kasih sayang Allah pada seluruh hambaNya. Seorang muslim itu Beriman kepada Tuhan Yang Esa, Tuhan yang menciptakan manusia, langit dan Bumi beserta isinya. Seorang muslim, adalah pengikut nabi Musa as dan pengikut nabi Isa as atau Yesus as. Seorang muslim,  yang sadar dan menemukan hidayah setelah membaca Al Qur'an, kalau ia beriman kepada nabi Muhammad saw  insyaa Allah akan menjadi orang yang bersih dari segala dosa lampau dan bersyukur. 


Ternyata hanya mengungkapkan kebenaran yang telah ditutup-tutupi manusia dalam kitab terdahulu yaitu tentang nabi Muhammad saw. Dengan mengikuti nabi Muhammad saw insyaaAllah kita kembali kepada fitrah kita ketika dilahirkan, muslim. Jangan biarkan kesombongan menyesatkan kita hingga menjadi orang yang merugi di akherat kelak. Na'udzubillahi minnassyaithonirrojiim. Selagi masih ada umur dan kesempatan hidup di dunia maka pikirkanlah....sebelum terlambat



Mahar Nikah Termahal

Kisah hidup ummu Sulaim atau Rumaisha amat menyentuh. Allah memberikan hidayah kepada siapa saja yang dikehendakiNya, bisa melalui apa saja termasuk asbab kecintaan seorang Abu Thalhah pada ummu Sulaim. Abu Thalhah adalah salah seorang terpandang di kalangan penduduk Madinah yang ketika itu beliau masih musyrik. Beliau mencintai ummu Sulaim yang seorang janda, ibunda dari Anas bin Malik sahabah kecil Rasulullah saw yang kemudian banyak meriwayatkan hadits Rasulullah saw, lantas beliau melamarnya.

Ummu Sulaim tersanjung atas  lamaran Abu Thalhah. Tetapi sebagai muslimah ia tidak dibenarkan menikahi laki-laki kafir maka ia menyaratkan jika Abu Thalhah  mau, masuklah ke dalam agama Islam, dan itulah mahar yang ia minta, dan ia tidak meminta mahar yang lainnya lagi.

Karena cinta, akhirnya Abu Thalhah memeluk Islam untuk menikahi ummu Sulaim. Mahar nikah ummu Sulaim menjadi mahar termahal waktu itu, bukan emas perak permata yang diminta melainkan Abu Thalhah bersyahadah dan memeluk Islam. Alangkah indahnya kisah cinta mereka karena menjadi asbab hidayah bagi Abu Thalhah.

Setelah itu Abu Thalhah menjadi seorang dari sahabah Rasulullah saw yang dikenal  suka berpuasa dan berjihad fii sabilillah hingga wafat.

Sungguh, Allah memberi hidayah kepada siapa yang dikehendakiNya. Yaa Allah berikanlah hidayahMu padanya, pada mereka, pada kami semua...aamiin

Monday, February 15, 2021

Kakak Ansya bermuamalah....Pohon.Bites

Sunday, February 14, 2021

Pandemik Covid19

Sudah lebih dari setahun pandemik Covid19 melanda hampir ke seluruh belahan dunia. Orang-orang yang kita kenal dan  kita sayangi bergantian meninggalkan kita lebih dulu karena bertular virus ini. Kesedihan dan kekhawatiran menyelimuti perasaanku, batinku bertanya bagaimana jika aku meninggal? Aku takut, dosaku masih banyak...belum siap untuk mati? Subhanallah! Maka persiapkanlah! 

Bukankah Allah Subhahu wa ta'ala berfirman dalam Al Quran bahwa 

وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS Al-‘Ankabut: 64).

Dunia ini bukan kehidupan yang sesungguhnya, hanya senda guru dan main-main saja. Jangan sampai kita terlena dan lupa untuk mempersiapkan diri untuk kehidupan yang sebenarnya. Bermain tentu saja boleh tapi tetap ada batasnya. Batasannya dibuat oleh Allah Yang Menciptakan kita. Kalau kita ikut batasan Allah insyaa Allah kita sudah mempersiapkan kehidupan yang lebih baik di akhirat setelah kematian.

Biar, biar kita ditertawakan, beberapa orang mengejek bahwa keimanan seorang muslim seperti orang yang mempercayai dongeng. Teguhkan iman, mohon kepada Allah dikaruniakan kesabaran atas cobaan ini.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pernah mengatakan, bahwa dunia itu laksana surga bagi orang kafir, dan penjara bagi orang mukmin (HR Muslim). Kenapa? Karena di dunia itu dipenuhi aturan-aturan yang sama sekali tak boleh diterjang. Ada halal-haram, ada perintah-larangan, ada ini dan itu. Kerap kali untuk menjalankan suatu perintah, harus meninggalkan beberapa perkara yang nampak indah dan di saat tertentu harus menelan rasa pahit. Seluruh perintah ini hanya akan dilaksanakn oleh orang-orang mukmin karena meraka bersabar dan yakin bahwa kehidupan sebenarnya yang terdapat berbagai kenikmatan hanya akan ada di akhirat, di dunia bukanlah tempat berfoya-foya dan leyeh-leyeh. Dalam sebuah kaedah agung disebutkan,

من تركَ شيئًا للهِ ، عوَّضهُ اللهُ خيرًا منه

Orang yang meninggalkan sesuatu karena Allah, pasti Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik untuknya








Ketakwaan Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy


Bismillaah, insyaaAllah aku akan menulis lagi. Tidak akan ada orang yang menerbitkan tulisanku kecuali diriku sendiri. Selama tulisan ini berisi kebaikan, mudah-mudahan bermanfaat buatku, anak-anakku, cucu keturunanku dan siapa pun yang membacanya bi idznillah. 

Aku sangat tertarik dengan kisah ummul mukminin Zainab binti Jahsy radiallahu anha selama ia menjadi istri Rasulullah shalallahu alaihi wassalam hingga setelah Rasulullah shalallahu alaihi wassalam wafat. Ketakwaannya, terutama dalam bersedekah serta sikapnya yang waraa atau berhati-hati dalam berbicara, menjaga pendengaran dan lisannya dalam menyampaikan sesuatu yang tidak diketahuinya secara langsung amat sangat menyentuh hatiku. 

Ketika Rasulullah shalallahu alaihi wassalam masih hidup, Zainab binti Al Jahsy radiallahu anha yang pandai menyamak kulit, beliau membuat sesuatu dengan tangannya yang kemudian ia jual lalu sebagian dari hasil penjualannya ia sedekahkan pada fakir miskin.

Kemudian semenjak Abu Bakar radiallahu anhu menggantikan Rasulullah shalallahu alaihi  wassalam sebagai Khalifah, memberikannya uang dan juga kepada istri-istri Rasulullah shalallahu alaihi wassalam lainnya, Zainab binti Jahsy radiallahu anha tidak mempergunakan uang tersebut kecuali untuk disedekahkan kepada yang membutuhkan, dengan bantuan budaknya yang menyampaikankan sedekah tersebut pada siapa saja yang disebut oleh Zainab binti Jahsy radiallahu anha.

Ummul Mukminin Aisyah binti Abu Bakar radiallahu anha pernah mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wassalam berkata bahwa setelah ia wafat, istri yang lebih dulu menyusulnya adalah yang paling panjang tangannya. Lalu mereka, para istri Rasulullah shalallahu alaihi wassalam sering mengukur panjang tangan mereka dan yang paling panjang tangannya adalah Saudah binti Harrits. Namun ternyata yang paling dulu menyusul Rasulullah shalallahi alaihi wassalam adalah Zainab binti Jahsy radiallahu anha yang paling banyak bersedekah.

Rasulullah shalallahu alaihi wassalam tidak melarang istrinya berkarya,  menghasilkan uang untuk bersedekah. Karena Rasulullah shalallahu alaihi wassalam pernah menganjurkan kan para wanita untuk bersedekah

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai wanita, bersedekahlah dan perbanyaklah beristighfar (mohon ampun kepada Allâh) karena sungguh aku melihat kalian sebagai penghuni neraka yang paling banyak.” Berkatalah seorang wanita yang cerdas di antara mereka, ‘Mengapa kami sebagai penghuni neraka yang paling banyak, wahai Rasûlullâh?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Karena kalian sering melaknat dan sering mengingkari kebaikan suami. Aku belum pernah melihat orang yang kurang akal dan agamanya yang lebih mampu mengalahkan laki-laki yang berakal dibandingkan kalian.’Wanita tersebut berkata lagi, ‘Wahai Rasûlullâh, apa (yang dimaksud dengan) kurang akal dan agama?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Kurang akal karena persaksian dua orang wanita setara dengan persaksian satu orang laki-laki, inilah makna kekurangan akal. Dan seorang wanita berdiam diri selama beberapa malam dengan tidak shalat dan tidak berpuasa pada bulan Ramadhan (karena haidh), inilah makna kekurangan dalam agama.

Tuesday, February 09, 2021

Nasehat

Malam ini aku teringat nasehatku pada diriku sendiri.
Takutlah pada Allah...kita tdk bisa melihat Allah tapi Allah melihat kita...
Kini aku tidak melihat siapa-siapa...tidak ada seorang pun tahu kecuali Dia Ar Rahman Ar Rahiim dan para malaikat yang mulia, penjaga  setiap nafs....maka takutlah padaNya...nasehat ini benar -benar untukku pribadi 😊

Biarlah hanya ada suamiku, pasangan hidupku. Seperti apa dan bagaimana pun suamiku, tetaplah jodoh yg terbaik dari Allah. Dan hanya ada satu tempat curhatku, Dia yaaa hanya Dia, Allah Subhanahu wa ta'ala semata.