Our Life

Wednesday, July 13, 2022

THE END.

Saudi Arabia

Masjid Abu Bakar inside the Aramco camp. Saudi Arabia is their home. There they grew up. However everything is only temporary but always Alhamdulillah 

The country where he studies and inshaAllah will complete his high school

Kakak di London, your home now.

Kakak dulu di KL



GENTING HIGHLANDS
Sabtu, 13 Mei 2006


Ke Pahang lagi! Tapi sekarang lebih seru. Yap! Kemana lagi kalau bukan ke theme park genting highlands.

Start dari rumah jam 7:18 a.m dan sampai daerah genting jam 8 kurang. Kita naik mobil sampai skyway station di Gothong Jaya. Tempat yang kita tuju ada di puncak gunung yang jalan ke atasnya berlika-liku jadi kita melanjutkan perjalanan dengan naik skyway saja. Harga tiket 1 way RM 4 kalau return RM 8. Perjalanan dengan skyway 3,4 km dan ditempuh kurang lebih 10 menit. Iiih, pemandangannya hutan dan jurang, terus berkabut lagi! Begitu sampai terminalnya kita memasuki gedung yang full dengan restaurant, toko dan ada hotelnya. Tengok kanan kiri...kok serasa berada di Hongkong atau Korea gitu! Mana orang melayunya sih? Disana juga banyak games buat anak-anak kayak time zone terus ada casino monte carlo. Kita jalan terus sampai ketemu Theme Parknya. Karena weekend untuk atraksi outdoor kita bayar RM 36/dewasa dan RM 25/anak, baby free kalau paket family (2 dewasa & 2 anak) cuma RM 117.

Karena masih pagi, udaranya dingin sekali dan berkabut. Hmm...segar. Begitu lihat carousel, Ansya langsung ngajak naik. Dilanjutkan dengan ferris wheel berbentuk balon terbang. Sedangkan ayah naik space shot yang duduk dengan kaki bergelantungan terus ditarik naik sampai atas menara terus dilepas kebawah. Wuih, seru juga! Aku naik gokart aja, nyaris juara satu eh pas mau finish disalip cowok. Terus Ansya naik rodeo rider yang mirip space spot tapi ngga bikin sport jantung lha wong buat anak-anak. Sebetulnya mirip-mirip aja sama dufan hanya lebih besar, atraksi lebih banyak dan udaranya itu lho, segar, ngga panas! Disana banyak sekali saudara-saudara yang berasal dari India sedang berlibur ke Genting. Tadinya aku pengen banget ke cameron highlands dimana ada kebun strawberrynya tapi kata Intan jauh... bisa 3-4 jam perjalanan. Ya...kalau ngga nginap, kan kasihan drivernya...pasti capek banget. Ke Genting highlands juga menyenangkan kok! InsyaAllah lain kali kita ke cameron highlands atau fraser's hill yang bergaya british.

Ini foto ansya dengan background outdoor theme park. Terakhir kita naik monorail train berbentuk caterpilar, ternyata masuk ke area indoor yang satu building dengan First World Hotel yang dinding luar gedungnya dicat warna-warni. Didalamnya ada atraksi yang sama seperti carousel, ferris wheel. Ditengah-tengah restaurant-restaurant yang juga ada didalamnya, terdapat river buatan dan perahu gondola menyusuri sungai itu. Terus ada miniature patung liberty, menara eiffel, big ben. Oya ada snow world yang ruangannya emang dingin banget, genting expedition wall atau tempat panjat tembok, tempat bowling...tiket theme park indoor lebih murah, RM 24/dewasa dan RM 21/anak.

Album Photo












Album Photo











PORT DICKSON TOWN
17 -18 Desember 2005

Weekend 17 -18 Desember 2005 drilling dept ngadain team building. Tempatnya di Guoman Resort, Port Dickson Town. Mas Morry mengajakku dan anak-anak ikut. Ini perjalanan pertamaku ke negeri diluar Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur. Port Dickson Town adalah kota kecil di Negeri Sembilan, kira-kira 70 Km dari Kuala Lumpur. Kami naik mobil sendiri, kebetulan sudah beli mobil sedan, Proton Saga warna merah ngejreng... keluaran tahun 1999. Melalui jalan tol lama perjalanan kurang dari 2 jam. Di gerbang tol kota itu kulihat bangunan beratap gonjong, seperti rumah minang. Konon di Negeri Sembilan banyak orang keturunan minang mukim di sana.

Port Dickson adalah nama yang keren kedengarannya. Menurut sejarah, kota itu didirikan jaman kolonial Inggris oleh Sir John Frederick Dickson, begitu juga pelabuhan kecilnya, maka jadilah nama Port Dickson. Kotanya mirip daerah pantai Anyer tapi tata kotanya lebih bagus dan bersih. Tiba di Guoman Resort, seperti Sol Elite Marbella, bagian belakang hotel menghadap ke pantai. Ansya ngajak berenang di pantai tapi begitu lihat airnya kecoklatan, dia gak mau. Akhirnya Ansya berenang di swimming pool hotel aja. Untuk pertama kalinya dia berani meluncur sambil mengepak-ngepakkan kakinya supaya tidak tenggelam. Ansya berhasil mengambang di atas air beberapa detik, setelah itu dia gelagapan kekurangan napas hehehe. Selamat anakku, Ansya akhirnya berhasil! InsyaAllah tak lama lagi bisa berenang. Rizky duduk di atas stollernya, dekat bangkuku, sama-sama memperhatikan anak-anak berenang di sana. Senang bisa bersama anak2 Alhamdulillah. 




Album Photo

ALBUM FOTO









Mama dan Papa







MAMA & PAPA

Aku ingat..bebeberapa bait lagu anak-anak yang musiknya menjadi ilustrasi di software anak cerdik milik Ansya
"Oh Tuhan...oh Tuhanku...dengarkanlah doaku...
Kasihanilah ayah dan ibu....
Dan ampunkanlah dosanya...."


Alhamdulillah guru di sekolah Ansya baik yang di TK Al-Husna, TPA maupun di sini selalu mengajarkan doa-doa kepada Ansya. Ansya sudah hapal beberapa surat pendek (Juz Amma) dan doa, termasuk doa untuk kedua orang tua.

Selain menjadi anak dari kedua orang tuaku, sekarang aku sudah menjadi orang tua. Barulah kusadari, betapa menjadi orang tua itu tidak mudah, maksud orang tua yang baik, mendidik anak menjadi anak yang baik sebaliknya dianggap terlalu mengekang oleh anak atau lebih ekstrim lagi, dianggap jahat oleh anak. Mungkin atau memang iya...aku pun pernah beranggapan begitu terhadap orang tuaku. Aku menyesali sekali, diusiaku yang sudah dewasa ini, aku berharap masih bisa menebus kesalahan dan dosaku pada mereka. Juga sebagai ungkapan rasa sayangku pada orang tua yang telah berbuat banyak untukku, inginku menyenangkan sekaligus berbakti kepada Mama dan Papa. Syukur Alhamdulillah keinginanku ini didukung suamiku, kalau bukan karena mas Morry...tidak mungkin Papa dan Mama ada bersama kami di KL. Walaupun hanya sebentar, tapi InsyaAllah berkesan buat mereka. Tapi kata mas Morry, semua itu karena Allah. Ya, Allah lah yang telah memberi kami banyak rezeki selama ini...

Sabtu, 24 September 2005

Mas Morry mengajak kami ke KLCC dan Twin Towers, menara kebanggaan bangsa Malaysia. Karena kami belum punya kereta, (mobil) terpaksa naik taxi. Perjalanannya hanya 10 menit dari apartement kami. Sampai di Twin Towers kami masuk ke gedung Tower 1 lalu turun ke basement untuk antri tiket percuma (gratis) mengunjungi skybridge di lantai 41. Kami mendapat giliran jam 2 siang. Sambil menunggu waktu masuk, mas Morry mengajak ke KLCC Park, di sana ada kolam buat anak-anak bermain air. Aku sudah menyiapkan baju renang Ansya, anakku senang sekali main air di sana, di bawah air pancuran dan berendam bersama anak-anak lainnya. Aku, Papa dan Mama duduk beristirahat di bangku taman di bawah pohon yang rindang. Rizky dipangku Mama. Mas Morry lebih banyak ngurusin Ansya, membersihkan badannya dengan shower, memakaikan baju dan setelah itu menemaninya bermain di playground. Kira-kira jam 12 an kami berjalan menuju KLCC dan makan di food courtnya di lantai 4. Abis makan, salat Zuhur dan...ke basement lagi. Menunggu giliran masuk, kami duduk di ruang tunggu yang disediakan, sambil nonton film dokumentasi tentang Twin Towers di TV screen.

Twin Towers dirancang oleh Cesar Peli, arsitek asal Amerika dan berdiri pada bulan Maret 1996. Awalnya merupakan menara tertinggi di dunia. Tingginya 452 meter dan terdiri dari 88 lantai. Menara pertama ditempati oleh perusahaan minyak negara Malaysia, Petronas. Kantor mas Morry, Petronas Carigali berada di lantai 22. Selain Petronas, kedua menara tersebut di tempati berbagai perusahan pendukung Petronas dan lain-lain. Antara menara 1 dan 2 dihubungkan dengan jembatan angkasa atau skybridge. Kami naik ke sana, jembatan bertingkat di lantai 41 dan 42. Tinggi skybridge diukur di atas tanah, 58,4 meter. Tampak dari kaca sepanjang pinggiran jembatan, pemandangan Kuala Lumpur City. Kira-kira 10 menit berada di skybridge, guide atau pemandu kami membawa kami dan pengunjung lainnya turun dengan lift lagi.


Minggu 1 Oktober 2005, tak terasa cepatnya waktu berlalu... setelah 2 minggu Papa dan Mama kembali ke Jakarta. Kebetulan dua hari kemudian awal bulan puasa, jadi Mama tidak bisa lama-lama karena harus buka toko kue dan panganan berbuka puasa di rumah. Kami merasa sedih sekali, Ansya menangis waktu mengantar eyangnya sampai airport KLIA. Rasanya aku belum bisa menyenangkan mereka... sebaliknya Papa Mama lagi yang telah banyak membantuku selama mereka berada di KL. Mereka ikut membersihkan tempat tinggal baru kami yang lama tak terurus karena selama mas Morry tinggali belum ada pembantu. Mama juga yang masak, momong Rizky, bahkan membantuku mencuci dan menyetrika pakaian. Kondisi kesehatan Papa Papa mulai menurun, tubuhnya kurus, pandangannya mulai tidak jelas... Aku khawatir dengan keadaan Papa sekarang. Seperti Ansya, airmataku mengalir saat melihat mereka telah melalui counter imigrasi dan masuk menuju boarding gate. Harapanku mereka sehat dan akan datang lagi...Begitu juga Bapak Ibu mertuaku, orang tua mas Morry. Amien...






Kk umur 4 tahun

SINGAPORE,
23 - 29 JANUARI 2005






MashaaAllah sudah 17 tahun merantau, seumur Muhammad


Finally, We're Leaving...

Minggu, 18 September 2005

Saat yang ditunggu-tunggu pun tiba. Kamis siang mas Morry sampai di rumah. Akhirnya kami bertemu lagi. Suamiku menjemput kami untuk diboyong ke Malaysia. Rizky sudah berusia 2,5 bulan. InsyaAllah telinganya sudah cukup kuat untuk diajak naik pesawat. Semoga perubahan tekanan udara saat take off tidak mengganggu pendengarannya nanti.

Minggu jam 3 sore kami sudah ready. Kuikhlaskan meninggalkan rumah beserta barang-barang isinya. Dengan diantar 3 mobil dari Bekasi, kijang bapak, accord putih kami dan carry om Hudi kami menuju airport Soekarno Hatta. Karena berangkatnya sudah telat, sampainya pun keduluan Papa mama dan kakak-kakakku. Papa Mama juga ikut, mereka mengantar kami sampai Malaysia.

Begitu sampai kita buru-buru check in, masukin koper2 yang minta ampun beratnya, empat koper bekas pergi haji dulu. Terus isi form dan bayar fiskal. Untung sebelum masuk ke counter imigrasi, bergantian kami keluar pamitan kepada saudara-saudara yang mengantar. Selain kakak-kakakku, adik Mama, om Heri dan istrinya juga mengantar. Dari Bekasi, nenek, bapak ibu, tek Wen pak Untung, Idep, Tati, Reza, Inun, tek Ris dan anak-anaknya juga om Hudi dan tek Da sekeluarga.

Kami nyaris terlambat. Kasihan papa mama yang terpaksa lari-larian menuju gate tempat kami akan boarding. Kami naik pesawat KLM Royal Dutch jurusan Amsterdam yang transit di KL. Pesawatnya boeing berbadan besar, mas Morry dapat bangku di depan, first class, papa mama di kelas economy seperti aku tapi di line kiri. Aku dan anak-anak di line tengah yg terdiri dari 4 bangku, line kiri dan kanan terdiri dari 3 bangku, yang ujung-ujungnya dekat jendela. Rizky aku pangku, disebelahku Ansya. Kami di depan tepat menghadap dinding toilet dan dekat pintu darurat. Kata petugas di counter check in, tempat ini aman buat penumpang yang membawa bayi. Jam 7 malam pesawat take off dengan mulus. Ansya memperhatikan monitor TV yang digantung di kanan kiri di atas lorong tempat pramugari-pramugara kulit putih wira-wiri ngurusin penumpang, disitu ada gambar peta dan pesawat yang terus bergerak sejalan dengan geraknya pesawat, ada tulisan di setiap kota atau negara yang dilaluinya. Ansya bertanya-tanya terus, "sekarang sudah sampai mana, bu?". Disebelah kiriku seorang dosen NHI yang akan kursus perhotelan di Spanyol. Tanpa diminta beliau menawarkan tukaran tempat dengan mas Morry. Oya, kami dapat makan malam di pesawat. Lama perjalanan kurang lebih 2 jam. Pesawat mendarat jam 10 waktu setempat (lebih cepat 1 jam dr Jkt). Keluar dari pesawat, kami berjalan menuju train stop. Jarak terminal international ke pintu keluar jauh sekali jadi biar cepat naik train. Sebelum keluar kami ambil bagasi dulu, baru...pesan taxi!

Malam sudah larut, Papa mama, Ansya kelihatan letih sekali. Rizky lebih banyak tidur, dia sama sekali tidak rewel. Tapi yang paling capek adalah suamiku, dia yang mengangkat barang-barang, lari-larian urus ini itu. Perjalanan dari KLIA menuju apartement kami sekitar 1 jam. Jalannya lewat tol terus tapi aku ngga merhatiin pas keluar tolnya karena gelap. Hampir jam 12 kami sampai di apartement. Syukur Alhamdulillah...

Aku juga ngga sempat merhatiin lingkungan airport KLIA. Yang pasti baru dan modern, mirip Changi juga. Waktu ke Malaysia pertama kali, aku naik kereta dari Singapore jadi cuma tahu KL Sentral aja. Untunglah sempat foto Rizky di atas bangku waktu ayahnya sibuk isi form di depan counter imigrasi Malaysia. Wah, berada di Malaysia seperti permulaan babak baru dalam hidupku.







Family Reunion

Minggu, 11 September 2005

Sebelum pindah ke Malaysia, aku ingin sekali berkumpul bersama keluarga besarku. Kebiasaan keluargaku, berkumpul sambil makan di luar (restoran maksudnya). Biar ngga repot masak dan tempatnya lebih lega daripada di rumah. Mbak Ani ngusulin di rumah makan Gerbang Nusantara, Cibubur, mas Bambang yang bantu reservasinya. Tempatnya lumayan, makan di saung, bawahnya kolam ikan dan halaman belakangnya luas, anak-anak bisa leluasa bermain. makanannya pun sayur asem, ikan goreng, sambel lalap. Hmmm...enak!


Mama Papa, tante Yetty, mas Iwan, mbak Ita, mas Bambang, mbak Ani, Rendra, Mita, bahkan mamanya mbak Ani, adik mbak Ani, si Caca dan babynya juga datang. Oya, keponakanku Sarah, anak sepupu di Medan yang sekarang tinggal dengan mbak Ita juga ikut. Sayang, mas Roy, mbak Euis serta Vian dan Bila ngga ada karena mereka tinggal di Bali. Mas Roy seorang pegawai negeri yang sedang ditugaskan di imigrasi airport Ngurah Rai, Bali.

Waktu mas Bambang memimpin doa sebelum makan, tiba-tiba Ansya menangis, katanya ingat ayah. Sangking sedihnya, dia ngga mau makan. Untuk menghibur Ansya, mas Bambang memesan lagu (via waiter) ke personil band yang dari tadi main musik dan nyanyi di halaman belakang resto itu. Ternyata lagunya adalah "Semalam di Malaysia". Duh, jadi ingat ayah di sana.


Hari ini, aku bersyukur dapat berkumpul dengan orang tua, kakak-kakak dan keponakan. Kepada mereka aku mohon doa restu, semoga kepindahan kami nanti memberikan kebaikan buat kami semua. Dan InsyaAllah aku dan juga Ansya, Rizky, mas Morry dapat bertemu lagi dengan orang-orang tersayang di tanah air.Amien...

Melaka




MELAKA KOTA SEJARAH
Minggu, 22 April 2006

Waktu masih sekolah aku suka pelajaran sejarah. Suka aja, karena dengan membaca buku sejarah bisa membayangkan what happened in the past. Begitu juga dengan blog ini...inilah sejarahku bersama keluargaku dan orang-orang tercinta. Bisa kubayangkan betapa senangnya Ansya dan Rizky mengenang perjalanan mereka di waktu kecil.

Nah, jalan-jalan kita minggu ini ke kota bersejarah, Melaka. Aku antusias sekali karena sudah tahu sejarahnya dan ingin melihat langsung sisa-sisa peninggalan bersejarahnya. Lama perjalanan dari rumah kami ke Melaka 2 jam lebih. Lewat tol terus, jauh tapi lancar. Kota Melaka adalah ibukota negeri Melaka. Lokasinya sesudah Seremban, ibukota negeri Sembilan dan sebelum negeri Johor. Kota ini terkenal dengan pelabuhannya yang konon sering disinggahi kapal-kapal dagang bangsa Cina, India, Arab dan Eropa. Mengingatkanku pada tanah air, tepatnya di daerah kota dekat pelabuhan Sunda Kelapa. Kalau disana ada Musium Fatahillah atau Stadt Huis, di Melaka pun ada Stadthuys yang berdinding merah sama dengan gereja Christ. Dulunya Stadthuys merupakan kediaman resmi gubernur Belanda beserta pegawai-pegawainya, dibangun tahun 1650. Sekarang jadi musium sejarah dan musium kebudayaan. Kita masuk ke dalam musiumnya.


Awalnya kerajaan Melaka didirikan oleh pangeran yang diasingkan dari Sumatera pada tahun 1396, namanya Parameswara. Pelabuhannya termasyhur, bangsa Cina, India dan Arab masuk melalui pelabuhan ini. Selain berdagang bangsa Arab juga menyebarkan agama Islam. Sampai tahun 1511 daerah ini mulai dikuasai bangsa Portugis dari Eropa, setelah melalui peperangan akhirnya dikuasai Belanda pada tahun 1641. Pada tahun 1795 Belanda menyerahkan kekuasaannya di Melaka kepada Inggris supaya daerah itu tidak jatuh ke tangan bangsa Perancis yang saat itu menangkapi bangsa Belanda yang mengadakan revolusi kepada bangsa Perancis. Daerah tsb kembali ke tangan Belanda namun akhirnya ditukar, Belanda menguasai Bengkulu sedangkan Inggris menguasai Melaka lagi.


Aku dan suami memasuki sisa-sisa bangunan portugis di sana. Dari gereja St Paul di atas kami menuruni tangga, melewati kuburan Belanda, menuju A'Famosa, benteng yang dibangun Portugis. Terus berempat, bersama anak-anak naik becak yang penumpangnya duduk disamping si supir. Becaknya rame hiasan bunga plastik beraneka warna, full musik tapi lagunya itu lho, musiknya kayak musik lagu Ami search yang dulu pernah ngetop di Indonesia....he he he... Ongkosnya RM 20, putar-putar, keluar masuk ke jalan-jalan Hang Jebat, Lekir, Lekiu (jadi ingat nama jalan di Kebayoran) dan melihat sekilas makam Hang Jebat yang tewas dibunuh oleh Hang Tuah. Kemudian melewati mesjid kampung keling, mesjid tertua di Melaka yang menara mesjidnya mirip bangunan pagoda, juga lewat kuil Cheng Hoon Teng yang juga kuil cina tertua serta kuil Sri Poyyatha Vinayagar Moorthi, salah satu kuil Hindu dan Jonker Walk yang kanan kiri banyak toko-toko barang antik, souvenir dan panganan cina. Dulu, ada Sultan Melaka yang menikah dengan puteri dari Cina. Penduduk Melaka kini pun percampuran antara melayu dan cina.

Lain dulu lain sekarang...Sekarang, pelabuhan Melaka sekedar ramai untuk transportasi Melaka-Dumai, Pekanbaru. Selebihnya untuk objek wisata seperti cruise yang membawa turis-turis menyusuri sungai Melaka. Ini foto musium bahari yang berbentuk kapal portugis.

Jalan jalan ke Kelantan

KELANTAN, Wilayah Perbatasan Malaysia dengan Thailand





Blog ini untuk kalian, anak anakku

Tadi Malam

Semalam ade masuk kamar ibu lalu membangunkan ibu...kira-kira jam 1 dini hari. Sehabis shalat isya ibu ketiduran jadi gak sempat membacakan storiesnight before sleeping. "Bu, bacain buku cerita biar gak takut tidur..." pinta ade.

Sejak genap 6 tahun ade tidur di kamarnya sendiri biasanya tidur di kamar kakak. Ade selalu minta dibacain buku cerita sekaligus dibimbing membaca doa sebelum tidur. Tadi malam ade minta dibacain kisah prophet Nuh as lagi. Setelah itu ade melatih membaca sendiri bagian doa di akhir cerita, dia membaca:
"Dear Allah, always guide me to do good deeds and teach me to be responsible for my acts."
Ibu hampir menangis terharu...yaa Allah, kabulkanlah doa anakku...amiin. Selesai cerita ttg prophet Nuh as, ade juga membaca doa sebelum tidur sendiri. Alhamdulillah...
Setelah kedua mata ade terpejam, ibu keluar dan masuk ke kamar kakak. Ibu cium kening kakak lalu ibu olesi jerawat dikening kaca dengan acne cream. Yaa Allah, jadikanlah anak-anakku sholeh-sholeha...doa ibu penuh harap. Ibu tidak langsung tidur tapi mendirikan shalat qiyamul lail dulu. Shalat malam ibu putus-putus, kadang ayah sudah membangunkan tapi ibu berat sekali beranjak dari tidur, rasanya lelah. Padahal ayah lebih lelah lagi...astaghfirullah...Ayah pernah bercerita bhw ibunya tak pernah putus shalat qiyamul lail dan sering puasa sunnah senin khamis. Ayah sadar sekali bahwa apa yang ia raih sekarang adalah karena kebesaran Allah serta doa kedua orangtuanya terutama ibu...subhanAllah...

Berita meninggalnya ade dari eyang kung ibu membuat ibu sedih...Teringat ketika ibu dan ayah menikah, kami sungkem kepada para sesepuh. Eyang Yayo putri, kakung, eyang Siwi, eyang Ninien, pakde Daryono, nenek ukuh...semuanya telah meninggal dunia. Alhamdulillah nenek di Cupak (nenek dari ayah/ibunya gaek) dan bude Kadar (kakak eyang kung/ayahnya ibu) masih ada namun beliau2 sudah tua dan sakit-sakitan sekarang....ibu mendoakan semuanya, mendoakan eyang kung, eyang uti, gaek, nenek dan kita semua...Kita semua pun akan menyusul mereka yang telah tiada. Semoga Allah mengampuni kesalah dan dosa mereka, sakit yang diderita mereka menjadi penghapus dosa hingga mereka menghadap-Mu dengan dosa yang ringan bahkan terhapus...terimalah amal sholeh mereka ya Allah...lapangkanlah kubur mereka, selamatkan dari azab kubur, berikanlah cahaya dan tempatkanlah mereka dalam surga kelak...amiin.

Semoga kesempatan atau sisa umur yang ada, bisa kita manfaatkan untuk mencari bekal ke akherat. Allah sudah memberikan ladang amal pada ibu dalam rumah tangga dan keluarga kecil kita ini. Berbakti pada suami, mengasuh, mendidik kalian dengan ikhlas bisa menjadi bekal bagi ibu insyaAllah. Selain itu ibu ingin sekali mendapat kesempatan mengurus eyang uti, eyang kung, nenek dan gaek yang sudah tua dan sakit-sakitan ini. Bismillah...bukan travelling keliling dunia yang ibu impikan nak. Maafkan ibu karena ibu sering menolak jika kakak minta jalan2 ke luar negeri. Ibu rasa permintaan kakak itu karena melihat teman2 kakak yang seringkali menghabiskan liburan untuk travelling, bersenang-senang. Bukan berati kita tdk boleh bersenang-senang, kita insyaAllah akan tetap senang bertemu keluarga besar di tanah air, bisa bermain dengan sepupu dan bertemu lagi dgn eyang, nenek, gaek serta orang-orang tercinta di sana...

Anak-anakku...blog ini ibu hadiahkan untuk kalian. Tidak ada maksud memamerkan diri atau apa, nak...yaa Allah jauhkanlah ibu dari sifat ujub, riya dan sum'ah tsb...amiin.
Ibu hanya ingin dgn membaca blog ini kalian akan ingat kelak....
Diantaranya tentang ayah yang kata kalian ayah galak...
Dulu ibu juga beranggapan ayah ini keras dalam mendidik...
Tapi lihatlah sisi positifnya...
Sekalipun ayah bukan makhluk sempurna namun ayah berusaha keras memberi contoh teladan pada kalian...
Ayah kalian yang selalu dengan sabar mengajak ade shalat wajib ke masjid. Juga menunggu ade yang malas-malasan serta merengek saat berwudhu di rumah.
Ayah yang biasanya membangunkan ibu dan kakak utk shalat subuh (setelah ayah kembali dari shalat subuh berjamaah di masjid).
Ibu yang yang dengan segala kekurangan namun berusaha belajar tajwid agar bisa mengajari ade membaca huruf2 hijayah (iqro) disemangati oleh ayah.
Ayah yang memberikan segala fasilitas agar ibu bisa menghapal Qur'an (tapi belum juga hapal-hapal).
Ayah yang membimbing kakak membaca Al Qur'an dan mengajari maknanya.
Ayah yang berbakti pada kedua orang tuanya serta memperhatikan dan suka menolong adik-adiknya, keluarganya.

Anak-anakku...ibu paham jika kalian tidak sebebas teman-teman kalian yang lain, atau kakak kesal pada ibu karena ibu banyak menasehati berdasarkan agama. Kata kakak,"Ibu always talks out of topic!"
Sekarang kalian belum paham benar, tapi insyaAllah jika kalian besar dan menemukan masalah yang membingungkan, ingatlah pesan ibu...pilihlah yang sesuai dengan ajaran agama kita, semoga kita selamat, meski di dunia tidak terpenuhi keinginan namun di akherat terhindar dari siksa Allah. Bagaimana kalian bisa tahu, jangan tinggalkan shalat, berdoa pada Allah, terus membaca Al Qur'an, hadith, mengikuti kajian Islam, jangan lepas dari tali Allah, anak-anakku....(Al Qur'an dan Assunnah). InsyaAllah Allah akan menumbuhkan, menyuburkan iman dlm hati kalian...dengan beriman kepada Allah, Allah akan menjaga kalian nak...

Apa yang ayah dan ibu lakukan demi kebaikan kalian. Ibu tidak mengharapkan balas jasa, apalagi harta benda...InsyaAllah tidak, nak. Ibu hanya memohon kalian menjadi orang-orang yang alim...sholihin...bermanfaat bagi ummah...dan tentu saja, satu yang ibu mohon...doakanlah ibu dan ayahmu selalu, sekalipun kami telah mati..bahkan saat mati itulah kami sudah tak mampu berbuat apa-apa selain mengharapkan doa kalian....
Karena doa anak yang sholeh untuk orangtuanya tidak akan pernah terputus sekalipun orangtua tsb telah mati...dan Allah mengabulkan doa anak yang sholeh...amiin. Sebagaimana doa orangtua untuk anak-anaknya...adalah doa yang mustajab...maafkan ibu jika ibu pernah marah dan berkata-kata kasar atau salah kepada kalian, ibu akui ibu banyak khilaf dan dosa, bukan manusia sempurna...semoga Allah mengampuni ibu...amiin. Dan semoga Allah mengabulkan doa ibu dan ayah untuk kebaikan, keselamatan, kebahagian kalian di dunia dan akherat...amiin.

Semuanya Begitu Indah..


Semuanya Begitu Indah...Alhamdulillah...MasyaAllah laa quwwata illah billah...wal hamdulillah 'ala kulli hal (dan segala puji bagi Allah atas segala hal (yg baik maupun yg buruk))

Kutulis di tahun 2011


Kakak dan Adik

kakak pulang sambil menangis. Temannya yg bersamanya bercerita,"Fulanah's mom keluar dari mobilnya, menghampiri kami dan memarahi anakmu karena memutuskan telepon anaknya. Katanya lagi, fulanah menelpon anakmu 10x tapi tidak diangkat-angkat telponnya."
Sebenarnya kakak tidak memutuskan telepon tapi kabel telpon di atas seringkali renggang dan dia tidak tahu masalah itu. Dan ketika fulanah menelpon 10x telepon jelas tidak terdengar deringnya.
Kakak berkata,"Ibu kan gak pernah marahin anak orang meskipun kakak beritahu anaknya mengganggu kakak."
Aku mengangguk. Aku lebih sering berdialog dengannya di rumah lalu messuportnya utk berani menghadapi masalahnya sendiri karena orgtua tidak akan selamanya ada disamping kakak sementara berbagai masalah di luar akan menguji kakak. Kalau masalahnya serius dan kakak benar sebagai orgtua, ibu akan berjuang membela kakak..Dalam hal ini,
"Kakak gak salah, kalau fulanah bertanya kenapa memutuskan telpom katakan saja alasan sebenarnya soal kabel telpon kita yang bermasalah. Kalau tidak percaya, suruh ibunya bertanya kepada ibu. Kalau kakak gak salah, gak usah takut...apalagi nangis.Sabar aja, gak usah dibahas dgn teman-teman. Nanti malah jadi gossip!Gossip is not allowed by Allah"
Satu lagi pelajaran bagiku, utk tidak menghardik anak orang. Anak itu akan sedih dan terluka. Teliti dulu kebenaran informasi sebelum menegur orang lain. Terus terang ini pelajaran yang bagus buat ibu pribadi. Terima kasih fulanah dan ibunya.

Pernah Muhammad didatangi ibu temannya menanyakan keberadaan mobil2an anaknya yang diambil Muhammad. Aku berkata baik-baik, anak saya tidak membawa mainan apapun dari rumahmu tapi akan saya tanyakan anak saya sepulang sekolah nanti."
Ketika saya mendatanginya utk memberitahu bhw Muhammad memang tidak mengambil mobil-mobilan tsb, dia berkata bahwa mobil-mobilannya sudah ketemu. Tak ada kata maaf tapi Allah melapangkan hatiku, aku hanya memohon yaa Allah jauhkan aku dari prasangka buruk apalagi menfitnah karena hamba-Mu ini sangat lemah. Alhamdulillah aku memiliki tetangga yang bisa mengajariku dalam hal ini. Sejak itu aku lebih suka Muhammad bermain di taman atau di rumah sendiri saja, kalau teman-temannya mau bermain ke rumah...silahkan dengan senang hati. Pintu rumahku terbuka untuk teman-temannya....
Pernah juga Muhammad dituduh mencuri mainan dari kelas sebelah oleh gurunya sendiri. Muhammad menangis karena merasa tidak mencuri. Akhirnya aku datangi gurunya, dengan berkata baik-a
baik aku katakan bahwa Muhammad ingin berkata sesuatu. Muhammad berkata bahwa dia sebenarnya tidak mencuri mainan kelas sebelah, dia memegang mainan itu karena diberi oleh temannya dan temannya menemukan mainan itu dari rumput halaman sekolah.Dia memberitahu siapa saja teman2 yg tahu mainan itu ditemukan di rumput (ada 3 anak laki-laki). Alhamdulillah...aku ajarkan Muhammad utk jangan pernah mengambil barang orang lain, meminjam pun kita harus minta ijin serta mengembalikannya. InsyaAllah ibu akan memulai dengan kata "Boleh pinjam gunting Muhammad?" misalnya....InsyaAllah....

Semoga kakak juga bisa belajar dari apa yang diajarkan fulanah dan ibunya...untuk tidak membesar-besarkan masalah antar teman kepada orangtuanya, tetap harus sabar dan berprasangka baik dulu.Kita sama-sama belajar menahan diri dari amarah yang bisa merugikan diri kita sendiri dan juga orang lain...yuuk! Marah boleh tapi tetap...sabar...sabar...semoga ibu bisa sabar menghadapi kalian...he he he...(Don't be angry!) kecuali....bla..bla...bla....






Muhammad


Arantxa


Nenek Ukuh dan Eyang Kakung

30 January 2014

Nenek ukuh meninggal dunia...
Sebelum ada kesempatan baginya untuk menyekutukan Allah dengan persekutuan yang terkecil yaitu riya...
Sebelum beliau pulang ke kampung halaman di Talang, Sumatera Barat untuk melihat dan menempati rumah idamannya telah dibelikan oleh cucunya dengan idzin Allah Ta'ala...
Setelah sekian lama nenek tak memiliki rumah di kampung halamannya sendiri, direndahkan mungkin dihina orang namun Allah merahmati nenek Allahu yarham...tapi nenek yang sudah tua tidak sempat lagi pulang ke kampung halaman di Talang..nenek malah pulang ke kampung akherat....semoga rumah yg jauh lebih baik atau terbaik dalam Jannah menantinya, aamiin....dalam kubur atau alam barzah lah nenek sekarang, berlepas diri dari dunia yang gemerlapnya bisa menyilaukan mata, melalaikan karena senangnya pada dunia...masyaAllah nenek tidak sempat dilalaikan Allah karena dunia, nenek yang senang melangkahkan kakinya ke mesjid baik untuk shalat jama'ah maupun mengaji, nenek yang pendiam dan suka memendam rasa dan ucapan jika kesal atau sedih dengan sikap anaknya...nenek adalah teladan  di zaman kehidupannya bagiku...aku tidak pernah melihat nenek kandungku baik dari mama maupun papa...nenek suamiku inilah seorang motivator dan menjadi inspirasi bagiku...

Eyang kakung Allahu yarham yang sudah lama tiada juga selalu teringat dalam benakku...yaa Allah kenapa airmata ini mengalir deras setiap teringat eyang...aku kangen eyang...aku menyesal, ketika eyang masih ada, eyang sendirian, kesepian..duduk sendiri di kursi teras rumah sehabis beliau mandi sore...aku tidak menemaninya...aku tidak bercerita apa-apa padanya...eyang tidak bisa bercerita lagi karena sejak terkena stroke eyang tidak bisa bicara selancar sebelumnya...eyang lebih sering bicara dgn isyarat...tapi matanya selalu berbicara...seolah berkata temani aku, cucuku....yaa Allah maafkan aku, eyang...ampuni aku ya Allah...inilah alasan kenapa aku mendekatkan diri pada nenek semasa hidupnya meski ibu mertua atau suamiku sendiri kurang menyukainya...aku ingin memperbaiki kesalahanku...Alhamdulillah kesempatan itu masih Kau berikan jadi aku tidak menyesal ketika nenek pergi untuk selama-lamanya....semoga Allah menyelamatkanmu dari azab kubur nek, eyang...tenanglah dalam penantian..semoga kita bisa ketemu lagi dalam Jannah...aamiin.

It's time to call mama dan papa.....bismillah.. bil walidaini ihsanaa...semoga aku bisa berbuat baik pada kedua orangtua...aamiin...

Nasehat untuk Perempuan

Perempuan Yang Kufur Nikmat



Dari Asma binti Yazid Al Anshariyyah r.a.: Ketika aku sedang duduk bersama orang-orang sebayaku, Rasulullah Saw. lewat dan mengucapkan salam kepada kami. Kemudian, beliau bersabda, "Waspadalah kalian, jagan mengingkari orang-orang yang telah memberikan kenikmatan." Di antara mereka, akulah yang paling berani bertanya kepada beliau. Aku bertanya, "Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan pengingkaran terhadap orang-orang yang telah memberikan kenikmatan?" Beliau menjawab, "Bisa jadi seseorang dari kalian lama menjanda, lalu Allah menganugrahinya suami dan membarinya anak, tetapi ia sangat marah dan mengingkari nikmat. Ia berkata, 'Aku tidak mendapatkan satu kebaikan pun darimu'." (H.R. Al Bukhari dalam Al Adab Al Mufrad dan Ahmad)

Hadis ini mengingatkan kaum perempuan untuk menyukuri nikmat pernikahan dan kehadiran suami. Keberadaan suami adalah suatu anugrah Ilahi bagi perempuan. Apalagi bagi mereka yang telah lama menjanda. Jika Allah menganugrahi mereka pendamping hidup, maka seyogyanya mereka pun bersyukur dan membina rumah tangga yang baik dan harmonis.

Patutlah diketahui, jalan hidup manusia tidak selalu lurus. Ada lika-liku kehidupan dan berbagai perubahan dari waktu ke waktu. Seseorang bisa saja berada di puncak dan menikmati berbagai macam kenyamanan hidup, tetapi ia juga bisa jatuh miskin dan hidup sengsara dengan izin Allah. Semua itu, sudah diatur olah yang Mahakuasa, dan manusia hanya bisa berusaha.

Jika kemiskinan menimpa sebuah keluarga, istri salihah harus bisa bersabar menerima keadaan suaminya. Istri salihah harus bisa mensyukuri kehadiran suami yang saleh. Sebab, dialah pelundung bagi istri dan anak-anaknya. Dialah orang yang tetap berusaha keras untuk menghadapi keluarganya dengan makanan yang halal demi meraih ridha Allah.

Aneh, jika perempuan salehah tidak mau mensyukuri kehadiran suami. Dalam keadaan lapang maupun sempit, istri salihah mestinya mendukung suaminya denga sekuat tenaga. Inilah yang hendak diingatkan oleh Rasulullah Saw. dalam hadis di atas. Istri yang baik harus bisa mengukur kemampuan suaminya. Jika suami tidak bisa memberikan pelayan baginya, ia harus rela mengerjakan tugas-tugas rumah dengan hati lapang. Ia tidak boleh menuntut suaminya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang tidak dapat dipikulnya. Ia juga tidak pantas iri dan dengki kepada orang kaya yang berpakaian bagus dan indah serta menikmati berbagai fasilitas hidup yang nyaman.

Jika istri tidak rela dengan keadaan suaminya-dan ia selalu menuntut suaminya dengan hal-hal yang tidak sanggup dipenuhi-ia telah memilih jalan hidup yang kufur nikmat, yaitu mengingkari orang-orang yang telah memberikan kenikmatan. Sebab, ia tidak berterima kasih kepada suaminya, meniadakan pemberiannya, dan menyianyiakan kenikmatan yang telah diberikannya disertai kebencian dan kemarahan. Wallahu a'lam.[]

Masa Lalu, Masa Kini dan Masa Depan


15 November 2012

Astaghfirullah,
Saya lupa mengucapkan masyaAllah ketika memuji seseorang...
Semoga Allah mengampuni saya..
Akibatnya sesaat kemudian orang yang saya puji di hadapan orang lain berubah seratus delapan puluh derajat...
Tidak hanya itu saja, ucapannya bahkan mendzolimi batin saya.
Inilah yang dinamakan penyakit ain.
Subhanallah..benar sekali, sering sekali terjadi begini.

Alhamdulillah ala kulli hal...
Saya terima semua ini yaa Allah..
Sedih, menangis...iya lah...
Marah...engga sih...sebisa mungkin saya redam...
Hanya untuk bersikap manis dan biasa-biasa saja masih agak sulit ya...
Kalau ditanya, saya menjawab...
Kalau tidak saya memilih diam saja.
Saya memaafkan sikapnya...
Semoga Allah memaafkan dan mengampuni salah dan dosa saya selama ini.
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Satu lagi, pagi tadi saya merenungi masa lalu....
Saya bersyukur Alhamdulillah karena rahmat Allah, saya melepas masa lalu yang tdk pasti demi meraih masa sekarang.
Masa sekarang Alhamdulillah...Allah memberikan yang saya butuhkan, bukan yang saya inginkan.
Saya bersyukur sekali, hidayah Allah telah datang melalui perjalanan hidup yang tdk mulus sesuai keinginan tapi Allah Maha Tahu yang saya butuhkan. Rintangan demi rintangan yg saya lalui menjadikan diri ini ingat padaMu

Semoga saya bisa istiqomah di jalanMu dan mati husnul khatimah, supaya masa depan saya, yaitu cita-cita dan impian saya utk diterima di JannahMu dan kekal di dalamnya menjadi kenyataan..amiin.
Namun, begitu cepatnya Allah menguji iman. Tiba-tiba saja masa lalu yg telah saya lupakan...datang menyapa...
Saya yakin, ini ujian dari Allah...
Bahagiakah saya? Apalagi di saat belahan jiwa dan pasangan hidup saya lebih sering mempermasalahkan kekurangan dan kelemahan saya ini. Ini yang kadang membuat saya sedih dan lemah. Tapi saya harus kuat.
Allah menguji keteguhan hati ini. Saya harus kuatkan iman...bismillah..a'udzubillahi minasyyaitonirrojiim.

Wahai Zat yang membolak-balikkan hati...teguhkanlah hati saya istiqomah di jalanMu.
Masa lalu ini tdk memberikan manfaat apa-apa selain pengalaman hidup...kembali ke masa itu bisa jadi mudharat.
Saya berlindung padaMu dari godaan syeitan dan hawa napsu.
Engkau yang memberi ujian ini yaa Allah...
Dan Engkau yang mengawasi saya yaa Allah..
Engkau juga yang menilai iman saya...
Semoga saya bisa menghadapi segala ujianMu dengan berpegang teguh pada ajaran Nabi Muhammad shalallahu alayhi wa salam dan petunjukMu dalam Al Qur'an. Aamiin Allahumma aamiin


Masa lalu biarlah berlalu, mimpi indah dulu telah pupus...bismillah..bukan kebahagiaan dunia fana ini lagi tujuan saya ...umur terus berkurang dan berkurang, kerut-kerut wajah makin jelas, rambut menipis, kelak saya akan mati, pasti mati...saya ingin mati dengan keadaan beriman dan beramal shalih

Masa sekarang yang nyata, saya dan semua yang Allah amanahkan pada saya Alhamdulillah semoga saya bisa menjalani amanah Allah dengan ikhlas.

Masa depan, saya rindu sekali bertemu Sang Kekasih Sejati, Allah Ar rahman Ar rahiim Yang Selama Ini Selalu Mengasihi saya.
Saya rindu melihat keagungan wajah Allah Subhanahu wa ta'ala dan bersama Rasul Allah, Muhammad shalallahu alayhi wa salam dan orang orang yang saya cintai, para anbiya, orang-orang shalih, seluruh ahli keluarga saya tercinta (orangtua, pasangan, anak mantu cucu keturunan, saudara) sahabiyyah dan sahabah.

Kak Mariam

Aku mengundang kak Mariam ke rumah siang ini. Aku hanya punya roti srikaya, mie bakso dan buah untuk jamuannya. Alhamdulillah kak Mariam menikmati hidangan sederhana yang kusuguhkan. Setelah makan aku banyak bertanya padanya, tentang dirinya dan teman-teman halaqoh kami yang semuanya para istri dari anggota jama'ah tablik. Dari kak Mariam kuketahui bahwa suami Yasmin, suami Aisha dan suami Salina   selain berdakwah juga bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka. Setahuku, suami Salina seorang bussinessman, entah yang lainnya...aku tidak tahu...Hanya suami kak Mariam yang tidak bekerja, demikian pengakuan kak Mariam. Selama tiga belas tahun kak Mariam yang mencari nafkah untuk keluarga dengan terima jahitan baju tapi kak Mariam ikhlas melakukkannya, ia bahkan mendukung suaminya untuk berdakwah. ia ridho ditinggal lama jika suaminya berdakwah. Dia memang hidup zuhud, tidak menginginkan harta dunia...yang ia cari hanya secukupnya...dan selebihnya ia suka berdakwah, memperbanyak ibadah termasuk menjalankan sunnah Rasulullah saw dan menolong orang, aku termasuk orang yang sering ditolongnya. Subhanallah wanita ini mengikuti jejak Khadijah istri Rasulullah saw...wanita ini adalah guru baru bagiku...

Sebelum ia pamit pulang karena sudah waktu shalat dzuhur...kak Mariam berjanji, InsyaAllah suatu saat nanti akan mengajakku ke rumah gurunya yang pandai berbahasa Inggris dan Urdu (wanita thailand yang keturunan India). Kata kak Mariam, wanita ini mempunyai sepuluh anak perempuan yang shaliha...masyaAllah laa quwwata illah billah...aku ingin sekali bertemu dengannya...bi idznillah...dengan idzin Allah...

Nasehat kak Mariam hari ini :
"Ceritakan kisah Rasulullah saw, sahabat, sahabiyah kepada anak-anak dan ajarkan adab sebelum tidur...membaca 3 surat: Al Ikhlas, An Nas, Al Falaq dan ayat kursi lalu mengusap seluruh tubuh dengan kedua telapak tangan."

From this place....

From the higher place subhanallah I can see how is the life down.It looks like plays, games, accessories and amusement which can distract me from seeking the better life in the Hereafter. Alhamdulillah now I can understand little bit the meaning about surah Al An Am verse 32,
"And the life of this world is nothing but play and amusement. But far better is the house in the Hereafter for those who are Al-Muttaqun (the pious - see V.2:2). Will you not then understand?"




Perjalanan ini

Hampir 5 tahun kami tinggal di rumah dalam camp Aramco yang sepi dan tenang...Alhamdulillah aman buat anak anak bermain sepeda, roller blade, skate board dan jalan ke sekolah, mesjid, playground atau pantai...kemudian kami hijrah ke Bangkok...memulainya dgn tinggal di belakang mesjid...Alhamdulillah anakku punya teman bermain di sana...setelah itu pindah ke condominium  seperti wkt di KL dulu...Alhamdulillah ada pilihan yg tak jauh dari mesjid dan jauh dari tempat belanja dan hiburan...kakak kelihatan senang sekarang...tapi Alhamdulillah ala kulli hal...ayah dengan ade harus berjuang untuk mendirikan shalat berjamaah di mesjid. Di tengah keramaian jalan raya Sathorn yg tidak pernah sepi dari kendaraan sekalipun waktu subuh...suami dan anakku naik sepeda berboncengan menerobos pagi yg masih gelap gulita, menyeberang jalan raya tersebut dan menyusuri jalan menuju mesjid...aku hanya bisa mengiringi mereka dengan doa dan mengingatkan mereka untuk membaca doa menuju mesjid, memohon pada Allah diberikan cahaya dlm hati, ucapan, penglihatan, pendengaran dll...dan perbanyak istighfar semoga Allah menghapus dosa dosa mereka sepanjang perjalan menuju mesjid...amiin.

Kami tinggal di lantai 22...
Dari kaca jendela tampak pemandangan kota dengan keramaian lalu lintasnya...
Gedung edung tinggi dan jalan jalan layangnya...
Serta kerlap kerlip lampu dari gedung gedung dan jalan...
Seperti waktu masih di ampung yawa, hampir setiap malam terdengar suara ambulan...kebetulan kami tinggal dekat hospital.
Aku kadang merinding, ketakutan, mengingat maut mengintai setiap saat..hendak mengantar kami pada persinggahan selanjutnya.
Dari tempat yg sepi seperti di camp...
Kami harus melanjutkan perjalanan dan singgah di tempat yang sibuk seperti sekarang...
Tapi Alhamdulillah kami berusaha menjadikan Al Qur'an sebagai hiburan selepas kesibukan dunya kami. Alhamdulillah indahnya alunan Qur'an itu...

Perjalanan musafir...tujuan kami ke akherah...
Nanti kami harus singgah dan beristirahat dalam qubur yaitu hidup di alam barzah.
Di alam dimana kami tak mampu lagi beramal selayaknya di dunya
Di alam dunya inilah kesempatan kami beramal...
Ampunilah kesalahan dan dosa ku yaa Allah...izinkan aku memperbaiki amalanku yg dulu, sekarang
Semoga amalanku dan amalan kami ini Kau terima dan bernilai ibadah.
Hingga bisa kami jadikan bekal bila sdh sampai tujuan...

Waktu di Bangkok lagi