( Disarikan dari kitab Fafâtihul Jinân, bab
1, pasal 4, halaman 28-38 )
Diposkan oleh anak8garut di 21:54
Keutamaan Malam dan Hari Jumat
Keutamaan dan Amalan
Malam Jum’at adalah malam yang paling
utama,
harinya adalah hari yang
paling utama dari semua hari.
Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya malam Jum’at dan harinya adalah 24 jam milik Allah Azza wa
Jalla. Setiap jamnya ada enam ratus ribu orang yang diselamatkan dari api
neraka.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa)
berkata:
“Barangsiapa yang mati di antara matahari tergelincir hari Kamis hingga
matahari tergelincir hari Jum’at, Allah melindunginya dari siksa kubur yang
menakutkan.”
Imam ja’far Ash-Shadiq (sa) juga
berkata:
“Malam Jum’at dan hari Jum’at mempunyai hak, maka janganlah sia-siakan
kemuliaannya, jangan mengurangi ibadah, dekatkan diri kepada Allah dengan
amal-amal shaleh, tinggalkan semua yang haram. Karena di dalamnya Allah swt
melipatgandakan kebaikan, menghapus kejelekan, dan mengangkat derajat. Hari
Jum’at sama dengan malamnya. Jika kamu mampu, hidupkan malam dan siangnya
dengan doa dan shalat. Karena di dalamnya Allah mengutus para Malaikat ke
langit dunia untuk melipatgandakan kebaikan dan menghapus keburukan,
sesungguhnya Allah Maha Luas ampunan-Nya dan Maha Mulia.”
Dalam hadis yang mu’tabar, Imam Ja’far
Ash-Shadiq berkata:
“Sesungguhnya orang mukmin yang memohon hajatnya kepada Allah, Ia menunda
hajat yang dimohonnya hingga hari Jum’at agar ia memperoleh keutamaan
yang khusus (dilipatgandakan karena keutamaan hari Jum’at).”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa)
berkata:
“Ketika saudara Yusus meminta kepada Ya’qub agar ia memohonkan ampunan untuk
mereka, ia berkata, Tuhanku akan mengampunimu. Kemudian ia mengakhirkan
istighfarnya hingga dini hari Jum’at agar permohonannya diijabah.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa)
berkata:
“Jika malam Jum’at tiba semua binatang laut dan binatang darat mengangkat
kepalanya seraya memanggil dengan bahasanya masing-masing: Wahai Tuhan kami,
jangan siksa kami karena dosa-dosa anak cucu Adam.”
Imam Muhammad Al-Baqir (sa)
berkata:
“Allah swt memerintahkan kepada Malaikat agar pada setiap malam Jum’at ia
menyeru dari bawah Arasy dari awal malam hingga akhir malam: Tidak ada seorang
pun hamba mukmin yang berdoa kepada-Ku untuk keperluan akhirat dan dunianya
sebelum terbit fajar kecuali Aku mengijabahnya, tidak ada seorang pun mukmin
yang bertaubat kepada-Ku dari dosa-dosanya sebelum terbit fajar kecuali Aku
menerima taubatnya, tidak ada seorang pun mukmin yang sedikit rizkinya lalu ia
memohon kepada-Ku tambahan rizkinya sebelum terbit fajar kecuali Aku menambah
dan meluaskan rizkinya, tidak ada seorang pun hamba mukmin yang sedang sakit
lalu ia memohon kepada-Ku untuk kesembuhannya sebelum terbit fajar kecuali Aku
memberikan kesembuhan, tidak ada seorang hamba mukmin yang sedang kesulitan dan
menderita lalu ia memohon kepada-Ku agar dihilangkan kesulitannya sebelum
terbit fajar kecuali Aku menghilangkannya dan menunjukkan jalannya, tidak ada
seorang pun hamba yang sedang dizalimi lalu ia memohon kepada-Ku agar Aku
mengambil kezalimannya sebelum terbit fajar kecuali Aku menolongnya dan
mengambil kezalimannya; Malaikat terus-menerus berseru hingga terbit
fajar.”
Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:
“Sesungguhnya Allah swt memilih Jum’at, lalu menjadikan harinya sebagai hari
raya, dan memilih malamnya menjadi malam hari raya. Di antara
keutamaannya adalah orang yang momohon hajatnya kepada Allah
Azza wa Jalla pada hari Jum’at Allah mengijabahnya; suatu bangsa yang
sudah layak menerima azab lalu mereka memohon pada malam dan hari Jum’at Allah
pasti menyelamatkan mereka darinya. Tidak ada sesuatu pun yang Allah tentukan
dan utamakan kecuali Ia menentukannya pada malam Jum’at. Karena itu, malam
Jum’at adalah malam yang paling utama, dan harinya adalah hari yang paling
utama.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“ Jauhilah maksiat pada malam Jum’at, karena pada malam itu keburukan
dilipatgandakan dan kebaikan dilipatgandakan. Baransiapa yang meninggalkan
maksiat kepada Allah pada malam Jum’at Allah mengampuni semua dosa yang lalu,
dan barangsiapa yang menampakkan kemaksiatan kepada Allah pada malam Jum’at
Allah menyiksanya dengan semua amal yang ia lakukan sepanjang umurnya dan
melipatgandakan siksa padanya akibat maksiat itu.”
Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata bahwa
Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya hari Jum’at adalah penghulu semua hari, di dalamnya Allah azza
wa jalla melipatgandakan kebaikan, menghapus keburukan, mengangkat derajat,
mengijabah doa, menghilangkan duka, dan menunaikan hajat-hajat yang besar. Hari
Jum’at adalah hari Allah menambah jumlah orang-orang yang dibebaskan dari
neraka. Tidak ada seorang pun manusia yang memohon perlindungan di dalamnya dan
ia mengenal hak-Nya serta yang diharamkan-Nya, kecuali Allah berhak membebaskan
dan menyelamatkan ia dari neraka. Jika ia mati pada hari Jum’at atau malamnya,
ia mati syahid dan membangkitkan dari kuburnya dalam keadaan aman.Tidak ada
seorang pun yang meremehkan apa yang diharamkan oleh Allah dan menyia-nyiakan
hak-Nya, kecuali Allah berhak mencampakkannya ke dalam neraka Jahannam kecuali
ia bertaubat.”
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:
“Tidak ada terbit matahari yang lebih utama dari hari Jum’at, dan
sesungguhnya pembicaraan burung pun jika ia berjumpa dengan yang lain pada hari
ini, ia mengucapkan salam, salam kebaikan dan kedamaian.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa)
berkata:
“Jika kalian memasuki hari Jum’at, maka janganlah kalian disibukkan oleh
sesuatu selain ibadah, karena hari itu adalah hari pengampunan bagi hanba-hamba
Allah; pada hari Jum’at dan malam Jum’at Allah menurunkan kepada mereka rahmat
dan karunia lebih banyak daripada mengambilnya dalam waktu yang singkat.”
Amalan dan doa malam Jum’at
Amalan dan doa pada malam Jum’at banyak
sekali, antara lain:
Pertama:
memperbanyak membaca tasbih, tahmid, takbir, tahlil dan shalawat kepada Nabi
saw dan keluarganya. Karena dalam hadis dikatakan bahwa malam Jum’at adalah
malam yang mulia dan harinya adalah hari cahaya. Dalam suatu hadis dikatakan:
paling sedikitnya membaca shalawat 100 kali, lebih banyak lebih utama.
Kedua:
Membaca istighfar berikut:
اَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذي لاَ اِلَهَ إلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
وَاَتُوبُ اِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ خَاضِعٍ مِسْكِيْنٍ مُسْتَكِيْنٍ لاَ
يَسْتَطِيْعُ لِنَفْسِهِ صَرْفاً وَلاَ عَدْلاً وَلاَ نَفْعاً وَلاَ ضَرّاً وَلاَ
حَيَاةً وَلاَ مَوْتاً وَلاَ نُشُوراً وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعِتْرَتِهِ الطَّيِّبينَ الطَّاهِرِينَ اْلاَخْيَارِ اْلاَبْرَارِ وَسَلَّمَ
تَسْلِيْماً .
Aku mohon ampun kepada Allah, tiada Tuhan
kecuali Dia Yang Hidup dan Mengawasi, aku bertaubat kepada-Nya taubat seorang
hamba yang rendah, hina dan miskin; yang dirinya tak mampu berupaya dan berbuat
keadilan, tak mampu memberi manfaat dan mudharrat, tak mampu hidup, mati dan
hidup kembali. Semoga Allah mencurahkan shalawat dan salam kepada Muhammad dan
keluarganya yang suci dan baik, yang pilihan dan benar.
Ketiga:
Memperbanyak mendoakan saudara-saudaranya yang beriman sebagaimana yang
dilakukan oleh Fatimah Az-Zahra’ (sa). Jika mendoakan sepuluh orang yang telah
meninggal, maka wajib baginya surga, sebagaimana yang disebutkan di dalam
hadis.
Keempat:
Membaca doa-doa malam Jum’at, antara lain:
اَللَّهُمَّ اِنّى اَعُوذُ بِكَ فَاَعِذْنِى، وَاَسْتَجِيْرُ بِكَ
فَاَجِرْنِى، وَاَسْتَرْزِقُكَ فَارْزُقْنِى، وَاَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ فَاكْفِنِى،
وَاَستَنْصِرُكَ عَلَى عَدُوِّى فَانْصُرْنِى، وَاَسْتَعِيْنُ بِكَ فَاَعِنِّى،
وَاَسْتَغْفِرُكَ يَا اِلَهِى فَاغْفِرْ لِى آمِيْنَ آمِيْنَ آمِيْنَ
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu, maka
lindungi aku. Aku memohon keselamatan kepada-Mu, maka selamatkan daku. Aku
memohon rizki kepada-Mu, maka berilah aku rizki. aku bertawakkal kepada-Mu,
maka cukupi daku. Aku memohon pertolongan kepada-Mu terhadap musuhku, maka
bantulah daku. Aku memohon bantuan kepada-Mu, maka bantulah aku. Ya Ilahi, aku
memohon ampunan kepada-Mu, maka ampuni daku, amin amin amin.
اَللَّهُمَّ اِنْ وَضَعْتَنِي فَمَنْ ذَا الَّذِي يَرْفَعُنِي وَاِنْ
رَفَعْتَنِي فَمَنْ ذَا الَّذِي يَضَعُنِي وَاِنْ اَهْلَكْتَنِي فَمَنْ ذَا
الَّذِي يَعْرِضُ لَكَ فِي عَبْدِكَ اَوْ يَسْأَلُكَ عَنْ اَمْرِهِ وَقَدْ
عَلِمْتُ اَنَّهُ لَيْسَ فِى حُكْمِكَ ظُلْمٌ وَلاَ فِى نَقَمَتِكَ عَجَلَةٌ
وَاِنَّمَا يَعْجَلُ مَنْ يَخَافُ الْفَوْتَ وَاِنَّمَا يَحْتَاجُ اِلَى الظُّلْمِ
الضَّعِيفُ وَقَدْ تَعَالَيْتَ يَا اِلَهِى عَنْ ذَلِكَ عُلُوّاً كَبِيْراً.
Ya Allah, jika Engkau hinakan daku, siapa
lagi yang akan memuliakan aku. Jika Engkau muliakan aku, siapa lagi yang mampu
menghinakan aku. Jika Engkau binasakan aku, siapa lagi yang akan beribadah
kepada-Mu atau yang akan memohon pada-Mu tentang persoalannya. Sungguh, aku
tahu tidak ada kezaliman dalam hukum-Mu, tidak ada yang tergesa-gesa dalam
siksaan-Mu. Karena tergesa-gersa itu hanya terjadi pada orang takut
ketinggalan, dan butuh pada kezaliman yang lemah. Sementara Engkau ya Ilahi
benar-benar Maha Mulia dari semua itu.
Di antara amalan dan doa pada Hari
Jum’at
Pertama:
Mandi sunnah. Waktunya dari terbit fajar sampai matahari tergelincir.
Yang paling utama menjelang matahari tergelincir.
Rasulullah saw bersabda kepada Imam Ali
bin Abi Thalib (sa):
“Wahai Ali, mandi sunnahlah kamu setiap hari Jum’at walaupun kamu harus membeli
air, karena tidak ada amalan sunnah yang lebih mulia darinya.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa)
berkata:
“Barangsiapa yang mandi sunnah pada hari Jum’at, kemudian membaca doa berikut,
ia disucikan dari dosa-dosanya dari hari Jum’at ke hari Jum’at berikutnya,
amal-amalnya diterima dan disucikan secara spritual:
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إلاّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ
اَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ
مُحَمَّدٍ وَاجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِي مِنَ
المُتَطَهِّرِيْنَ.
Aku bersaksi tiada Tuhan kecuali Allah Yang
Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, Muhammad adalah hamba-Nya dan rasul-Nya. Ya
Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, jadikan aku
tergolong kepada orang-orang yang bertaubat, dan jadikan aku termasuk kepada
orang-orang yang mensucikan diri.
Kedua:
Ziarah ke kuburan orang-orang mukmin khususnya kedua orang tua.
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:
“Ziarahlah kalian ke kuburan pada hari Jum’at, karena mereka mengetahui orang
yang datang kepada mereka dan mereka bahagia.”
Amalan dan doa-doa ini diajarkan dan
dicontohnya oleh Rasulullah saw dan keluarganya.
( Disarikan dari kitab Fafâtihul Jinân, bab
1, pasal 4, halaman 28-38 )
Diposkan oleh anak8garut di 21:54