Our Life

Saturday, December 17, 2011

Tenangnya Hati dengan Bercadar

Saya belajar mengenakan cadar...wajah saya tertutup kain hitam kecuali kedua mata...
Alhamdulillah walaupun suami tidak menyuruh begini tapi beliau memberi ijin.
Saya tidak mengenakannya di hadapan kakak...dia marah sekali bahkan menangis...melihat saya mengenakan cadar. Dia tak mau saya kelihatan bercadar di hadapan guru-guru dan teman-temannya.
Saya mengenakannya kalau mengantar Muhammad ke masjid untuk shalat berjamaah maghrib dan isya. Saya pikir inilah kesempatan terbaik untuk belajar mengenakan cadar...dimana tak ada suami (biasanya kalau suami ke rig saya yang mengantar Muhammad ke masjid) sementara di masjid banyak lelaki. Saya tidak cantik, jadi tidak ditutupi pun tidak apa, tidak menarik perhatian lelaki...mungkin orang-orang yg mengenal saya setuju dengan statement ini...tapi saya hanya ingin mengikuti istri-istri Rasulullah saw yang menutup wajahnya di antara lelaki yang bukan mahram..dan tentu saja for the sake of Allah.
Muhammad tidak masalah melihat saya memakai cadar tapi dia bilang,"Jangan pakai di Indonesia ya bu...nanti orang takut," katanya....mungkin dia bisa melihat bedanya hidup di Saudi dan di Indonesia...bahwa memakai cadar di Saudi sudah biasa sedang di Indonesia tidak biasa...kalau pun ada image nya negatif...seperti yang dikhawatirkan kakak...,"Nanti ibu dikira "T" " Astaghfirullah..nak, apakah ibumu ini mengganggu orang lain, ingin merusak, menyakiti...tidak nak...kamu sendiri lihat...kepada para tetangga yang bukan muslim pun ibu berusaha mengikuti sunnah Rasulullah saw untuk berbuat baik kepada mereka...memberi hadiah, makanan kepada mereka...dan berusaha membantu mereka semampu ibu...mana mungkin ibu berubah menjadi "T" selain segala yang ibu lakukan...Bismillah...dengan nama Allah, for the sake of Allah...dan mencari keridhoan-Nya, ketenangan jiwa jika melakukan semuanya untuk Allah. Bagi saya sudah cukup saya bersenang-senang di dunia hingga sering lalai dalam mengingat Allah, ingin rasanya lebih taat pada Allah dan meminimalkan kelalaian tapi saya tidak bisa egois...ada anak-anak yang ingin menikmati kesenangan dunia...semoga permintaan mereka masih dalam batas kewajaran...inilah cobaan saya, doakan saya untuk bersabar dalam mengenakan cadar....Semoga suatu saat saya bisa menapak di tahapan ini, amiin.
Biarlah orang berkata, ibu ini fanatik...some people here may say that I become an "extremist" biarlah, tak apa, hanya Allah yang Maha Tahu Yang Tersembunyi di hati ibu, niat semata-mata untuk Allah bukan untuk kemungkaran dan kerusakan di muka bumi ini.....kalaupun ada yang bilang ibu "T"  itu adalah fitnah...semoga Allah mengampuni ibu dan kita semua serta memberikan taufik dan hidayah kepada kita semua...amiin.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home