Our Life

Wednesday, December 28, 2011

So many things happened

So many things happened....
Ayah saya semakin menua dan lemah akibat penyakit diabetesnya. Ibu saya juga sudah tua dan tak sekuat dulu lagi dalam mengurus ayah saya. Sedih rasanya karena saya tidak bisa membantu ibu saya selain menelponnya, memberi support dan menyakinkannya bahwa dengan sabar mengurus suami (secerewet apapun suami), ibu akan meraih ridho suami dan jika ibu meninggal, menjadi jalan bagi ibu untuk menuju surga...amiin.
Meninggal atau mati...Kullu nafsin dzaiqotul maut...semua yang bernyawa pasti merasakan mati...hanya kita tak tahu kapan waktunya....suami saya pernah memberi kultum tentang ini kepada saya dan anak-anak beberapa hari yang lalu...saya pernah posting dalam blog ini.
Minggu lalu, suami dari teman saya yang berasal dari Trinidad (Sita), di kelas "Understanding of Qur'an" meninggal dunia saat sedang "exercises" di gym di daerah Tanajib, lapangan Aramco dimana dia bertugas selama 5 hari di sana dan kembali setiap weekend. Meninggal tiba-tiba karena serangan jantung. Sita memeluk Islam karena menikah dengan almarhum suaminya. Sekalipun dia sudah menjadi muslimah tapi dia masih tetap merayakan Christmas dengan memasang pohon natal dan mendekorasi rumahnya bertemakan Christmas. Setelah kematian suaminya, kawan-kawannya yang nonmuslim berusaha menariknya kembali ke agamanya semula, mereka memanggilkan "Priest" untuknya...tapi sebagai kawannya yang muslim...saya, Sophia, Robeena insyaAllah akan berusaha tetap disampingnya, bahkan ketika melihat jenazah suaminya hingga pemakaman suaminya saya dan Robeena terus mendampinginya...
Saya bisa merasakan dan melihat langsung ketidaksukaan kawannya yang dari Sweden kepada kaum saya, muslimah...saat kami membentuk tim khusus untuk membantu Sita sampai Sita dan kedua anaknya pulang ke tanah airnya, dalam meeting salah seorang kawannya jelas-jelas mengemukakan ketidaksukaannya kepada kaum kami, muslimah. Saya dan Robeena minta pertolongan Shanaz untuk memberi dukungan moril dan materil kepada Sita karena Shanaz punya latar belakang yang sama dgn Sita, datang dari keluarga non muslim dan kini ia memperdalam Islam dan mulai berdakwah. Saya pikir "Sisters" dalam Islam bagaikan batu bata...jika batu bata ini ditumpuk-tumpuk, maka akan membentuk suatu dinding yang kokoh. Jika bersama-sama insyaAllah kita akan kuat.. kita tdk akan menarik-narik Sita sedemikian rupa tapi cukup menunjukkan akhlak baik kita pada Sita, berusaha menolongnya "For the sake of Allah" semoga Allah membukakan mata dan hatinya. Musibah juga menimpa Sita dan kami para muslimah di sini...seorang wanita muslim India mencuri perhiasan dan uang di rumah Sita. Suami pelaku pencurian tersebut shock sekali, tindakan kriminal sang istri bisa berdampak negatif pada pekerjaannya tapi inilah kesempatan bagi Sita untuk menolong saudaranya sesama muslim karena kalau ia menolong saudara sesama muslim insyaAllah Allah akan menolong Sita dan anak-anaknya yang telah yatim. Jika Sita memaafkan dan tidak membawa kasus ini ke Personnel...suami si pelaku bisa tetap bekerja di sini InsyaAllah. Semoga Allah menolong kita semua...
Musibah juga menimpa om saya yang masih muda, beliau meninggal dunia dalam kecelakaan kerja ketika sedang mengecek kapal laut, beliau terjatuh ke dalam tanki..
"Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun..Allahumma ajirni fii musibati wa khluf li khairan minha"
Artinya: "Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada-Nya. Ya Allah, berilah kami pahala dalam musibahku ini dan berilah pengganti yang lebih baik."
Inilah doa yang diajarkan Rasulullah saw kepada sahabatnya, suami ummu Salamah lalu dibaca oleh ummu Salamah ketika suaminya meninggal dunia.
Kakak laki-laki saya yang hari ini genap berusia 40 tahun yang mengabarkan berita duka diatas via sms...
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji’una wa inna ila rabbina lamunqalibuna. Allahummaktubhu ‘indaka fil muhsinina, waj’al katabahu fi ‘illiyyina wakhluf fi ahlihi fil gabirina."
Artinya: "Sesungguhnya kami milik Allah dan kami akan kembali kepada-Nya dan kami pasti akan kembali kepada Tuhan kami. Ya Allah! Tulislah dia (yang meninggal dunia) termasuk golongan orang-orang yang berbuat kebaikan di sisi Engkau dan jadikanlah tulisannya itu dalam tingkatan yang tinggi serta gantilah ahlinya dengan golongan orang-orang yang pergi."
Segalanya telah tercatat dalam lauhul mahfuz...rezeki, jodoh dan maut kita...
Ketika maut menjemput, kita tak mampu memanjangkan hidup kita karena Allah telah menetapkannya.
Untuk kakak saya tercinta, umur adalah bilangan yang berkurang setiap waktu....mari kita sama-sama membaca doa ini:
"Ya Allah, jadikanlah sisa umur kami ini dalam mentaati-Mu, dan mentaati utusan-Mu serta jadikanlah kami hamba-hambaMu yang saleh."
Amiiin....

0 Comments:

Post a Comment

<< Home