Pandemik Covid19
وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS Al-‘Ankabut: 64).
Dunia ini bukan kehidupan yang sesungguhnya, hanya senda guru dan main-main saja. Jangan sampai kita terlena dan lupa untuk mempersiapkan diri untuk kehidupan yang sebenarnya. Bermain tentu saja boleh tapi tetap ada batasnya. Batasannya dibuat oleh Allah Yang Menciptakan kita. Kalau kita ikut batasan Allah insyaa Allah kita sudah mempersiapkan kehidupan yang lebih baik di akhirat setelah kematian.
Biar, biar kita ditertawakan, beberapa orang mengejek bahwa keimanan seorang muslim seperti orang yang mempercayai dongeng. Teguhkan iman, mohon kepada Allah dikaruniakan kesabaran atas cobaan ini.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pernah mengatakan, bahwa dunia itu laksana surga bagi orang kafir, dan penjara bagi orang mukmin (HR Muslim). Kenapa? Karena di dunia itu dipenuhi aturan-aturan yang sama sekali tak boleh diterjang. Ada halal-haram, ada perintah-larangan, ada ini dan itu. Kerap kali untuk menjalankan suatu perintah, harus meninggalkan beberapa perkara yang nampak indah dan di saat tertentu harus menelan rasa pahit. Seluruh perintah ini hanya akan dilaksanakn oleh orang-orang mukmin karena meraka bersabar dan yakin bahwa kehidupan sebenarnya yang terdapat berbagai kenikmatan hanya akan ada di akhirat, di dunia bukanlah tempat berfoya-foya dan leyeh-leyeh. Dalam sebuah kaedah agung disebutkan,
من تركَ شيئًا للهِ ، عوَّضهُ اللهُ خيرًا منه
“Orang yang meninggalkan sesuatu karena Allah, pasti Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik untuknya”
0 Comments:
Post a Comment
<< Home