Our Life

Sunday, April 23, 2017

Mau kemanakah anak-anakku, murid-muridku dan anak-anak muslimin kami?

Subhanallah...
Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi nanti...
Bahkan dalam beberapa menit kemudian.
Beberapa tahun teman-teman kami hidup nyaman disini...anak-anak mereka senang, pergi ke sekolah tenang dengan school bus yang bagus. Pulang sekolah kembali ke rumah yang nyaman, makan, istirahat, belajar, menonton berbagai film atau acara dari berbagai saluran TV, bermain di taman, di lapangan basket, lapangan bola, lapangan tennis, jogging atau melakukan exercises di fitness center, berenang atau bermain tennis meja di game room, jalan-jalan liburan ke luar negeri.
Tiba-tiba datang berita bahwa ayah mereka tidak bisa  lagi bekerja di perusahaan ini. Segala fasilitas rumah, sekolah, kenyamanan hidup disini harus ditinggalkan. Semua terjadi begitu tiba-tiba.
Kutatap wajah-wajah kakak  dan ade.
Kubayangkan wajah-wajah murid-muridku di kelas Friday School. Anak-anak kami, anak-anak muslimin dari Pakistan, India, Sudan, Aljeria, Nigeria. Mereka adalah anak-anak yang masyaaAllah laa quwwata illaa billah hidup dalam guyuran berbagai nikmat dari Allah. Alhamdulillah orangtua mereka termasuk saya berinisiatif mengirim mereka ke mesjid untuk belajar agama Islam. Diantaranya mereka belajar tauhid dan bagaimana meneladani Rasulullah saw. Tapi cukupkah teori dalam buku? 
Subhanallah...kita tidak pernah tahu kondisi yang akan datang bagaimana.
Jika ayah mereka kehilangan pekerjaan di Saudi Arabia ini karena krisis ekonomi dunia perminyakan, InsyaaAllah mereka masih bisa kembali ke negara mereka atau kebanyakan dari mereka sudah menjadi warganegara America, Canada dan Inggris. Tapi apakah itu sudah menjadi jaminan keamanan buat mereka terutama anak-anak muslimin kami. Kita tidah tahu, tidak ada yang pasti kecuali mati. Kami sebagai orangtua tidak boleh merasa tenang karena anak-anak aman menjadi warganegara dari negara-negara super power atau yang punya power. Subhanallah, fitnah makin besar di luar sana...
Subhanallah...
Sister Samar berkata bahwa anak-anak muslimin sekarang banyak terlena dengan kenikmatan dunia hingga di tengah perang pun pikirannya hanya untuk hidup di negara yang lebih baik seperti di Eropa padahal subhanallah, mereka di sana tidak suka menerima kalian.
Sister Samar bercerita bahwa seorang anak Syria yang terpaksa keluar negaranya yang sedang perang lalu mengungsi, memaksakan diri membawa koleksi sepatu bermerknya. Koleksi sepatu bermerek?!
Dan anak-anak muda pengungsian afghanistan yang ditempatkan di tempat2 penantian di Indpnesia sementara menanti suaka dari negara yg ditunjuk UN, mereka kelihatannya hanya sibuk belajar bahasa Inggris, sport dan menanti dengan bermain...mengerjakan permainan penghilang kejenuhan. Subhanallah...bagaimana dengan ikhtiar dan doa kalian pada Yang Maha Kaya, anak-anakku wahai anak-anak kaum muslimin?
Apakah yang dalam pikiran kalian? Sekedar bayangan kenikmatan dunia? Apakah jika sudah bisa tinggal di Eropa,Amerika, Canada atau Australia semua sudah beres?
Belum...
Subhanallah...
Saya tidak mengatakan bahwa semua orang non muslim jahat. Tidak, ada diantara mereka yang baik dan semoga Allah memberi hidayah pada mereka, aamiin.
Tapi ada banyak diantara mereka yang memusuhi Islam dan orang-orang Islam. Berati segala cobaan dan ujian akan tetap terbentang di sana. Apakah kalian mengikuti aturan mereka atau kalian meninggalkan negara mereka? Jangan kalian jual agama kalian demi dunia karena keadaan perang yang terjadi di negara kalian...jangan Kau salahkan Allah Yang Menguji iman kalian...mengeluh adalah manusiawi karena sifat manusia memang suka mengeluh tapi subhanallah tidak bagi orang yang beriman dan mengerjakan sholat.
Menyalahkan keadaan adalah yang paling mudah tapi subhanallah tidak demikian bagi orang yang sabar.
Anak-anakku,bagaimana sholat kalian? Bagaimana kalian menunaikan kewajiban kalian sebagai muslim. Jangan karena permainan dan segala kenikmatan dunia kalian lalai sholat berjama'ah di mesjid wahai pemuda muslim. Janganlah karena kemiskinan, perang atau ketidak adilan kalian menjadi pemarah, perusak, pengeluh dan justru lari dari pintu-pintu masjid. Subhanallah...
Kembali...kembalilah anak-anakku pada Al Qur'an, tinggalkan sejenak gagget mu...tinggalkan secara bertahap dunia gemerlapmu. Jangan tunggu sampai Allah mengambil segala kenikmatan duniamu karena krisis ekonomi seperti pengurangan pegawai di perusahaaan tempat orangtuamu bekerja atau karena krisis perang seperti di Syria sekarang ini. Berubahlan dari sekarang. Berubahlah dari mendengarkan lagu menjadi membaca dan mendengar Al Qur'an. Berubahlah dari bermain dan bersenang-senang menjadi membantu orangtua di rumah dan jangan malas belajar ilmu agama dan juga ilmu dunia. Berubahlah dari kebiasaan meminta uang untuk shopping menjadi menabung, belajar business dan shodaqah untuk muslimin di sekitar kita yang membutuhkan. Sport boleh karena kita memang harus menjaga kesehatan dan fisik, Allah pun suka orang yang kuat daripada yang lemah karena dengan kekuatan kita bisa jadi orang yang bermanfaat seperti menolong orang yang lemah tapi datangilah masjid ketika adzan berkumandang, makmurkan masjid, hadirilah majelis taklim atau majelis dzikir dan jalinlah ukhuwah Islamiyah dengan baik, anak-anakku.
Kembalilah mempelajari Al Qur'an dan sunnah semoga Allah menolong kalian di zaman yang makin penuh dengan fitnah ini. Semoga Allah menolong kalian di dunia dan akherat aamiin.



0 Comments:

Post a Comment

<< Home