Our Life

Sunday, September 09, 2012

Majelis Taklim di Bangkok

Gak menyangka di negara non muslim ini justru saya mudah menemukan komunitas muslimah yang mengenakan cadar ketimbang sewaktu saya berada di Indonesia,derah tempat tinggal orgtuaku...mertuaku...juga rumah kami sendiri...
(Sebenarnya di Indonesia juga sdh banyak muslimah yang menjalankan sunnah cuma saya belum ketemu aja ya...)

Kakak berkata, eyang uti cerita bahwa pernah ada muslimah pakai cadar ngontrak rumah di daerah perumahan eyang tetapi cuma sebentar, ia sudah pindah karena anak-anak kecil takut padanya...
"Eyang uti kan gak suka ibu pake cadar," kata kakak lagi.
"Gak apa-apa...yang penting ibu suka sama eyang uti...ibu sayang dan insyaAllah akan berbakti ke eyang uti semampu ibu..."
Kak Mariam selalu mengundang saya untuk menghadari majelis taklim yang rutin diadakan bersama istri kun Abdurrahman, Yasmin, kak Maryam sendiri, seorang wanita bercadar yang menjadi guru di TK depan mesjid Jawa dan kali ini ada dua muslimah lain yang hadir...satu tdk mengenakan cadar dan yang satu lagi mengenakan cadar, namanya Aisha. MasyaAllah dia juga seperti Yasmin, istri kun Abdurrahman dan Asma, Aisha juga hijrah dari agamanya yang dulu, Budha.
Walaupun taklim menggunakan bahasa Thailand tapi tidak mengapa saya hadir karena hadits di bawah ini:

Tidaklah suatu kaum berkumpul di satu rumah Allâh,
mereka membacakan kitabullâh dan mempelajarinya,
kecuali turun kepada mereka ketenangan, dan rahmat menyelimuti mereka,
para malaikat mengelilingi mereka
dan Allâh memuji mereka di hadapan makhluk yang ada didekatnya.
Barangsiapa yang kurang amalannya, maka nasabnya tidak mengangkatnya.

Belakangan barulah suami memberitahu bahwa mereka kelompok jama'ah dakwah tablik. Suami-suami mereka biasa meninggalkan mereka untuk dakwah. Kadang-kadang istri mereka diajak juga...mereka berdakwah pindah2 dari satu daerah ke daerah llain bahkan negara ke negara lain. Kak Mariam dan kawan-kawannya membaca buku hadits fadhail amal...saya mendengarkan meski tdk paham bahasa Thai tapi sedikit2 paham bahasa arab dari hadits-hadits yang saya pernah baca atau dengar.

Walaupun semenjak kami tinggal di Saudi...kami mengenal dakwah ahlus sunnah wal jama'ah tapi kami tidak anti pada kelompok Islam yang lain... kami bermuamalah sesuai tuntunan Rasulullah saw. Nikmat Allah mana lagi yang kami dustakan...kami dipertemukan dengan saudara saudari seiman yang baik-baik di sini...

Muslimin di kampung Jawa ini beragam...muslim Thai keturunan Jawa, muslim Thai yang berasal dari South Thailand atau muslim Thai yg sebelumnya agama Budha, muslim Pakistan, orang Bangladesh diantaranya finance Manager dan Math Teacher di sekolah anak-anak...Mereka juga tinggal di Kampung Jawa, mendekatkan Mesjid. Sekarang ditambah muslim dari Indonesia...Indahnya ukhuwah Islamiyah....

0 Comments:

Post a Comment

<< Home