Our Life

Sunday, December 16, 2012

Jalan-Jalan

Sabtu pagi saya mengajak suami dan anak-anak jalan-jalan. Ya, kami jalan kaki dari rumah menuju Sathorn pier dekat SaphaTaksin BTS skytrain station. Kami naik boat yang berbendera orange, menyusuri sungai Chao Pharaya lalu berhenti di Monument Bridge pier, ngikuti arahan ayahnya anak-anak. Dekat pier tersebut    ada pasar bunga. Kebanyakan orang menjual bunga krisan kuning untuk sesajenan tapi ada juga bunga-bunga lain seperti rose, lavender, orchid...bagus-bagus deh! Sempat bingung...mau naik bis ke arah mana ya..kalau kita mau ke lumpini park.?
Sejarah orang-orang jawa hijrah dan mukim di Bangkok, awalnya karena Raja Chulalongkorn mengunjungi Yogyakarta dan tertarik dengan taman istana di sana lalu Raja ingin membuat taman istana seperti itu di Bangkok. Maka direkrutlah orang-orang Jawa untuk bekerja di Bangkok, membuat taman di sana. Kata kak Walida, kakek dari ibunya (Haji Muhammad Sholeh) orang Jogjakarta yang juga direkrut utk project landscape di istana Raja Chulalongkorn ini. Haji Sholeh juga yang mewakafkan tanahnya untuk mesjid Jawa di sini. Taman yang dibuat orang-orang Jawa adalah taman grande palace.  Kalau info dari kun Ramsang kata suami saya, lumpini park juga dibuat oleh orang-orang Jawa makanya di daerah Wittayu ada kampung Jawa juga, disana ada mesjid yang dikenal dengan mesjid Indonesia.

Sebelum mengunjungi Grande Palace saya ingin mengajak anak-anak jalan-jalan ke Lumpini Park dulu tapi qadarAllah gak ketemu bis ke arah sana dan anak-anak kecape'an jalan akhirnya kami mampir di sebuah taman, istirahat sebentar sambil makan bekal yang kusiapkan dari pagi, risoles dan roti isi coklat nutela. Dalam taman saya lihat ada dua group , satu khusus gadis-gadis berjilbab dengan t-shirt sewarna dan grup lainnya khusus laki-laki...sepertinya mereka mahasiswa/mahasiswi...dan sedang ada kegiatan seperti tim building...subhanallah...bahagia hati ini setiap kali menemukan kumpulan muslim/muslimah di Bangkok. Ingin juga cari tahu awal mula berkembangnya Islam di Bangkok.



Akhirnya kami sepakat pulang ke rumah, di tengah jalan kami bertemu laki-laki Miyanmar...dia menanyakan tujuan kami ke suami saya, lalu dia mengajak naik bis bareng karena tujuannya sama...ke Charoeng Krung (kembali ke area dekat Sathorn pier aja). Melihat penampilan suami saya berpeci putih dan baju gamis ala bangladesh/pakistan dia mengira suami saya jamaah dakwah tablik dan sedang dakwah, apalagi saya juga mengenakan cadar. Orang itu juga muslim, dia membayari ongkos bis kami. Semoga Allah membalasnya dengan lebih baik dan banyak,amiin. Di jalan Charong Krung saya temui seorang wanita bercadar dan abaya hitam berjalan di 'pedestrian' dan ada juga dua wanita bercadar dan abaya hitam2 naik motor berboncengan. Jamah dakwah tablik tampaknya cukup lumayan di Bangkok ini...tapi yang Islam seperti kebanyakan orang Jawa jelas lebih banyak di sini..hampir tiap hari di mesjid ada tahlilan atau kenduri...dan wanita-wanitanya kurang mengenakan jilbab. Saya juga sempat melihat dari jendela bis, seorang laki-laki berdiri di pedestrian sambil memengang tongkat dgn spanduk bertuliskan "If you the one who believes in Jessus...Jesus's blood cleans human's sins." leher dan badannya mencangklong tape (pakai tali) dengan loud speaker yang bersuarakan orang ceramah...

0 Comments:

Post a Comment

<< Home