Our Life

Sunday, October 07, 2012

Alhamdulillah Tetap Tinggal di Rumah Belakang Mesjid

Alhamdulillah kami tetap tinggal di pavilion keluarga Dhahlan.
Kakak lebih suka tinggal di rumah ini daripada di ruko.
Jujur aku juga merasa seperti kakak. Aku tidak mau juga aku dan kakak pindah ke ruko karena terpaksa hingga kami hidup tidak nyaman.
Rumah tiga lantai terlalu besar buat aku yang kadang lemah. Mengurus rumah kecil ini saja, saya sudah kelelahan apalagi tiga lantai...ditambah lagi rumah ini benar-benar di belakang mesjid jadi kalau Muhammad mogok ke mesjid aku gampang mengantarnya ke mesjid...
Alhamdulillah suami memutuskan tidak jadi pindah dengan segala konsekwensinya aku tidak boleh mengeluh, harus menerima kondisi rumah ini apa adanya...insyaAllah I will...
Hanya aku merasa tidak enak hati dengan keluarga Abdurrahman...mereka sudah memasang tangga karena kami akan tinggal di sana...aku sudah meminta maaf sama istrinya...yaa Allah, ampunilah aku, bagaimana aku harus mengganti rugi biaya yang dikeluarkan mereka...suami menyuruhku tidak ikut campur, dia sdh memberitahu Abdurrahman bhw dia akan mengganti biaya pasang tangga, beritahu saja...tapi Abdurrahman tidak memberitahu apa-apa lagi...
Inilah tembok dan pagar tempat tinggal kami (yg ada mail box warna pink) sebelahnya rumah saudara kak Walidah Dhahlan setelah itu sudah pintu belakang mesjid Jawa....masyaAllah dekat sekali kan...
Memang access  nya gang kecil ini tapi gak apa....Alhamdulillah.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home