Our Life

Monday, October 08, 2012

Sedikit Tentang Kampung Jawa

Tidak sulit mencari dimana Kampung Jawa. Kalau kita naik BTS, turun di stasiun BTS Surasak, keluar dari gate 2 turun tangga menuju pinggir jalan Sathorn, di depan Thai CC terdapat tuktuk atau tidak jauh dari situ ada pangkalan ojek. Beritahu tujuan kita "Kampung Yawa" (begitu org Thai menyebutnya) insyaAllah supir Tuktuk atau ojeksudah tahu.
Kampung ini seperti kampung-kampung dalam kota metropolitan Jakarta, yaitu daerah Setia Budi atau Palbatu...

Disebut kampung Jawa karena konon merupakan pemukiman pekerja landscape untuk Grande Palace yang didatangkan dari Jawa, Indonesia. Sekarang yang tinggal adalah generasi kelima dari para pekerja-pekerja tersebut. Kebanyakan sudah tidak bisa berbahasa Jawa lagi tapi masih ada eyang-eyang yang masih bisa berbahasa Jawa seperti Haji Slamet (muadzin Mesjid Jawa) dan khun Muslim (imam Mesjid Indonesia) yang tinggal di kampung Jawa. Khun Muslim ini rajin ikut halaqah atau pengajian bersama bapak-bapak dari MMIT (Msyarakat Muslim Indonesia di Thailand) pada hari Ahad bergiliran di beberapa Mesjid diantaranya Mesjid Jawa, Mesjid Indonesia dan Islamic Center, Ramkangheng. Masyarakat kampung Jawa juga ada yang bekerja sebagai local staff di KBRI, diantaranya ibu Nara dan ibu Hafsah yang saya kenal...ada lagi seorang ibu tapi saya lupa namanya...juga kedua kakak perempuan kak Walida Dahlan...(kak Rampai (sdh pensiun) dan kak Aminah). Ada juga eyang Mon, nenek berusia 79th ini juga tidak bisa berbahasa Jawa apalagi Indonesia tapi dia fasih bahasa Inggris karena pernah bekerja sbg chef di American Embassy. Beliau suka sekali bercerita padaku ttg almarhum ayahnya yang berasal dari Kendal dan menikahi wanita Thai.

Aku betah tinggal di sini, tinggal di pavilion keluarga besar alm Irfan Dhahlan, bersama suami dan anak-anak tercinta.
Rasanya aman buat wanita bercadar seperti aku dlm lingkungan muslim. Alhamdulillah banyak yg berjilbab di sini, meskipun masih belum menutup aurat secara benar seperti lengan bajunya masih pendek tapi semoga Allah memberikan taufik dan hidayah pada kita semua...aamiin. Subhanallah ada wanita bertudung penjual majalah dan koran itu menjajakan majalah laki-laki dewasa yang covernya photo wanita mengumbar aurat...semoga ada orang alim di sini yang mengingatkannya (amar ma'ruf nahi munkar)...aamiin...Banyak penjual makanan halal...kalau kita belanja pada mereka, mereka biasanya mengucapkan, jazaakallah....ada tukang cukur setengah baya yang aku perhatikan kalau lagi gak ada customer, dia membaca Qur'an...masyaAllah...Anak-anak laki-laki kecil rame-rame ke mesjid pakai peci dan sarung untuk shalat dan mengaji di Mesjid kalau malam...dan kalau bertemu saling mengucapkan salam, Assalamu'alaikum...Alhamdulillah...Ada juga kuburan muslim di seberang Mesjid...Alhamdulillah bisa tinggal di tempat ini....

Yuk liat foto2nya...






0 Comments:

Post a Comment

<< Home