Our Life

Tuesday, January 10, 2012

Marah

Mrs William, perawat di first aid sekolah menelpon saya.
Dia bertanya, apakah Muhammad sedang sakit atau mengkonsumsi obat karena pagi tadi dia marah dan menangis. Gara-gara temannya teriak di kelas, mengadu bahwa Muhammad menyontek. Muhammad tidak menyontek, dia sudah membela diri tapi tetap dituduh menyontek oleh temannya akhirnya dia marah dan menangis.

Saya bilang pada Mrs. William bahwa Muhammad sehat Alhamdulillah tapi akan membicarakan masalah ini dengan Muhammad saat lunch.
Muhammad kekeh mengatakan dia tidak menyontek dan saya percaya dia, semoga Allah senantiasa menuntunnya untuk berkata benar dan berbuat kebenaran, amiin. Dia marah dan menangis karena omongan temannya menyakiti perasaannya, dia malu di hadapan guru dan teman-temannya. Saya nasehati Muhammad, "Kalau Muhammad tidak bersalah dan tidak berbohong karena Allah Maha Tahu Muhammad berkata benar atau bohong, Muhammad  gak perlu malu, marah apalagi menangis...ngomong saja sama teacher dengan  baik-baik. Ingat cerita ibu bahwa orang yang bisa menahan marah akan dimasukkan surga oleh Allah, ditemani bidadari..."
Muhammad memang sering marah sekarang, dia agak temperamental. Bisa juga dia mengikuti sifat jelek saya dan ayahnya yang berbuat khilaf, marah-marah. Astaghfirullah.....

Rahmat Allah buat saya melalui kejadian ini...
Supaya saya pun membiasakan diri menahan marah...
Kalau masih mau marah juga...mohon perlindungan Allah dari godaan syeitan
A'udzubillahi minnasyaitanirrajiim...
Karena marah itu syeitan, ambil wudu...
Lawan api dengan air, dan...
Salat..
Semoga saya bisa mengajarkan Muhammad "Menahan Marah" dengan contoh bukan dengan marah-marah....

0 Comments:

Post a Comment

<< Home