Our Life

Friday, October 28, 2011

Shaybah dan Papua


Kemaren kami sekeluarga ikut field trip ke Shaybah. Syahbah adalah nama daerah di wilayah tenggara Saudi dimana terdapat lahan produksi minyak dan gas milik Saudi Aramco. Lahan ini terisolir, dikelilingi gurun pasir yang luas. Kami naik pesawat Saudi Aramco dari Damam ke Syahbah,  kurang lebih 1 jam. Begitu pesawat mendarat di airport Shaybah, tampak jelas bukit-bukit pasir yang dibentuk indah oleh angin. Pasirnya merah dan tampak halus...masyaAllah. Kataku pada ade "Wow it's amazing. Look at the landscape! It's so beautiful sand dune. We're in the middle of nowhere now" Ia dan kakaknya begitu terpesona dengan indahnya kreasi Allah dalam bentuk bukit-bukit pasir yang alami itu. Kakak sempat foto dengan background gurun pasir, ade Alhamdulillah sempat meluncur menuruni bukit pasir itu dengan board. Mereka senang sekali, ade juga membawa pulang sedikit pasir merahnya pakai botol air mineral, buat kenang-kenangan ya de?

Saya gak sempat menulis panjang lebar ttg Shaybah ini tapi saya upload film dokumenter milik Saudi Aramco ttg Shaybah. Perjalanan ini mengingatkan saya pada sumber alam kekayaan bangsa Indonesia di pegunungan Jayawiyaja Papua dimana terdapat perusahaan pertambangan asing di sana. Saya ingin memperlihatkan film dokumenter perusahaan tambang tersebut (Freeport) kepada anak-anak. Saya ingin mereka bangga dengan negara, alam dan sumber alamnya sendiri. Selain minyak, pertambangan emas ini merupakan harta kekayaan Indonesia yang kalau dikelola dgn bijak oleh anak bangsa sendiri insyaAllah bisa memakmurkan rakyat Indonesia...sayangnya tidak demikian...miris kalau baca berita tentang Freeport yang yang mengeruk hasil tambang negara kita dan hanya menguntungkan segelintir orang Indonesia (pejabat tinggi) yang punya kekuasaan. Mirip2 juga sih sama Saudi Aramco dimana negeri ini juga lebih banyak menguntungkan negara partnernya, mensubsidi minyak ke sana termasuk mensubsidi bahan bakar untuk pesawat tempur yg menggempur negara tetangganya sendiri, saudara seimannya dalam perang teluk dulu.....bahkan pangkalan militernya ada di sini dulu.

Saya hanya ibu rumah tangga biasa yang sekedar mengungkapkan rasa prihatin dengan keadaan seperti ini...yang berharap dan berdoa...
Semoga anak-anak bangsa Indonesia semakin pandai (tidak lagi dibodohi yang kuat), menjadi kuat, bersatu, beriman dan bertakwa (sehingga tidak lagi membodohi yang lemah)...begitu juga seluruh muslim di dunia, semoga bersatu dan kuat, bisa bekerja sama dalam kebajikan utk kemaslahatan seluruh ummat. Sebaliknya tidak lagi berbuat kerusakan di muka bumi ini. Sedangkan dengan bangsa yang berbeda agama, semoga kita bisa hidup rukun, damai, saling mengerti, tolong menolong dalam kebaikan juga, tanpa mengganggu keyakinan dan ibadah masing-masing, saling toleransi sehingga tercipta kehidupan yang harmonis. Subhanallah....

0 Comments:

Post a Comment

<< Home