Our Life

Wednesday, July 13, 2022





Family Reunion

Minggu, 11 September 2005

Sebelum pindah ke Malaysia, aku ingin sekali berkumpul bersama keluarga besarku. Kebiasaan keluargaku, berkumpul sambil makan di luar (restoran maksudnya). Biar ngga repot masak dan tempatnya lebih lega daripada di rumah. Mbak Ani ngusulin di rumah makan Gerbang Nusantara, Cibubur, mas Bambang yang bantu reservasinya. Tempatnya lumayan, makan di saung, bawahnya kolam ikan dan halaman belakangnya luas, anak-anak bisa leluasa bermain. makanannya pun sayur asem, ikan goreng, sambel lalap. Hmmm...enak!


Mama Papa, tante Yetty, mas Iwan, mbak Ita, mas Bambang, mbak Ani, Rendra, Mita, bahkan mamanya mbak Ani, adik mbak Ani, si Caca dan babynya juga datang. Oya, keponakanku Sarah, anak sepupu di Medan yang sekarang tinggal dengan mbak Ita juga ikut. Sayang, mas Roy, mbak Euis serta Vian dan Bila ngga ada karena mereka tinggal di Bali. Mas Roy seorang pegawai negeri yang sedang ditugaskan di imigrasi airport Ngurah Rai, Bali.

Waktu mas Bambang memimpin doa sebelum makan, tiba-tiba Ansya menangis, katanya ingat ayah. Sangking sedihnya, dia ngga mau makan. Untuk menghibur Ansya, mas Bambang memesan lagu (via waiter) ke personil band yang dari tadi main musik dan nyanyi di halaman belakang resto itu. Ternyata lagunya adalah "Semalam di Malaysia". Duh, jadi ingat ayah di sana.


Hari ini, aku bersyukur dapat berkumpul dengan orang tua, kakak-kakak dan keponakan. Kepada mereka aku mohon doa restu, semoga kepindahan kami nanti memberikan kebaikan buat kami semua. Dan InsyaAllah aku dan juga Ansya, Rizky, mas Morry dapat bertemu lagi dengan orang-orang tersayang di tanah air.Amien...

0 Comments:

Post a Comment

<< Home