Our Life

Wednesday, March 04, 2015

MENJAGA DIRI DAN KELUARGA DARI API NERAKA

neraka

قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
Lebih lengkapnya, bunyi ayat tersebut adalah :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلآئِكَةٌ غِلاَظٌ شِدَادُُ لاَّيَعْصُونَ اللهَ مَآأَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَايُؤْمَرُونَ . التحريم : 6
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim 66:6)

Segala puji bagi Allah Ta’ala, sholawat dan salam kita tujukan kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa Salam , para Sahabat, Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in serta kepada siapa saja yang mengikuti jejak mereka sampai hari Qiyamat.
Marilah kita senantiasa berusaha meningkatkan amal harian kita, sebagai suatu bukti ibadah kita kepada Allah Ta’ala. Sehingga hidup kita mendapat ridha dari-Nya. Yaitu dengan cara menjaga diri dan keluarga, istri, anak, orang tua, dan sanak kerabat kita dari adzab api neraka. Berikut ini kami ambilkan beberapa perkataan sahabat dan tabiin serta ahli fiqih dari berbagai macam Tafsir.
“Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”

Umar bin Khottob radhiaallahu ‘anhu berkata; saat turun ayat ini, bertanya kepada Rasul Shalallahu ‘alaihi wa Salam. Kami akan jaga diri kami, lalu bagaimana dengan keluarga kami ? Jawab Rasul: “Kau larang mereka apa yang Allah telah larang dari-Nya, kamu perintah mereka dengan apa yang Allah telah perintah dari-Nya, jika itu kau lakukan, akan menyelamatkan mereka dari neraka.”
Al-Qurtubi rahimahullah berkata: “Di dalamnya hanya ada satu masalah, yaitu penjagaan seseorang terhadap diri dan keluarganya dari siksa neraka.”
Ali bin Abi Tolhah t berkata dari Ibnu Abbas z: Jaga diri dan keluargamu, suruhlah mereka dzikir dan doa kepada Allah, sehingga Allah menyelamatkan kamu dan mereka dari neraka.
Sebagian Ulama berkata: “Kalau dikatakan Qu anfusakum, mencakup arti anak-anak, karena anak adalah bagian dari mereka. Maka hendaklah orang tua mengajarkan tentang halal dan haram dan menjauhkannya dari kemaksiatan dan dosa, juga mengajarkan hukum-hukum lain selain hal tersebut.”
على بن أبى طالب : ادبوهم وعلموهم
Ali bin Abi Tholib z berkata: “Didiklah dan ta’limlah (ajarlah) mereka (dirimu & keluargamu).”
ابن عباس : اعملوا بطاعة الله واتقوا معاصي الله وأمروا أهليكم بالذكر ينجيكم الله من النار
Ibnu Abbas z berkata: “Ta’atlah kamu kepada Allah. Janganlah bermaksiat kepada-Nya, Suruhlah keluargamu untuk dzikir mengingat Allah, niscaya Allah akan selamatkannya dari neraka.”
مجاهد : اتقوا الله وأوصوا اهليـكم بتقوى الله.
Mujahid t berkata: “Takwalah kepada Allah dan suruhlah keluargamu untuk takwa kepada-Nya.”
قتادة : تأمرهم بطاعة الله وتنها هم عن معصية الله فإذا رأيت لك معصية قذعتهم عنها وزجرتهم عنها
Qotadah t berkata: “Kau suruh keluargamu untuk taat kepada Allah, kau cegah mereka supaya tidak maksiat. Jika kamu lihat maksiat di antara keluargamu, maka ingatkan mereka dan tinggalkan kemaksiatannya.”
الضحاك : حق على المسلم ان يعلم اهله من قرابته وامائه وعبيده ما فرض الله عليهم وما نهاهم الله عنه.
Adh-Dhohak t berkata: “Hak seorang muslim adalah supaya mengajari keluarga dan sanak kerabatnya tentang kewajiban mereka kepada Allah dan memberitahu larangan-larangan-Nya.”
الفقهاء : وهكذا فى الصوم, ليكون ذلك تمرينا له على العبادة لكى يبلغ وهو مستمر على العبادة والطاعة ومجانبة المعصية وترك المنكر.
Ulama Fiqih berkata: “Demikian juga seperti mengajarkan masalah-masalah shoum, agar keluarga membiasakan ibadah, agar mereka terus-menerus dalam kondisi selalu ibadah, taat kepada Allah, menjauhi larangan dan meninggalkan kemungkaran.”
Al-Maroghi t berkata: “Hai orang-orang yang membenarkan Allah dan Rasul-Nya, hendaklah di antara kamu memberitahukan satu dengan yang lain, yaitu apa-apa yang menyelamatkan kamu dari neraka, selamatkanlah diri kalian darinya, yaitu dengan taat kepada Allah melaksanakan perintah-Nya, beritahulah keluargamu, tentang ketaatan kepada Allah, karena dengan itu akan menyelamatkan jiwa mereka dari neraka, berilah mereka nasehat dan pendidikan. Hendaklah seorang lelaki itu membenahi dirinya dengan ketaatan kepada Allah, juga membenahi keluarganya sebagai rasa tanggungjawabnya sebagai pemimpin dan yang dipimpinnya.
Al Qurthubi t mengingatkan lagi: “Hak anak terhadap orang tua, hendaklah orang tua memberikan nama yang baik, mengajarkannya tulis menulis dan menikahkan bila telah baligh. Tidak ada pemberian orang tua terhadap anak yang lebih baik daripada mendidiknya dengan didikan yang baik. Perintahlah anak-anakmu sholat jika sudah berumur 7 tahun, dan pukullah jika umur 10 th, jika meninggalkan sholatnya, pisahkan tempat tidur mereka.”

Tadzkiroh & Peringatan Bagi Kita
  • Jika suatu keluarga ingin selamat dari api neraka, hendaklah mereka mempelajari dan mengikuti jejak Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Salam, para Sahabat radhiallahu ‘anhum, Tabi’in dan Tabiut Tabi’in, dengan memahami pesan-pesan mereka.
  • Islam mendorong pemeluknya untuk menjadi pandai dan berkwalitas, memotivasi untuk selalu mencari ilmu yang benar, kemudian mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain, dalam hal ayat tersebut adalah perhatian tegas kepada sanak keluarga dekat, agar tidak lengah & tenggelam dalam kebodohan.
  • Semoga Allah Ta’ala  Menjaga diri kita, keluarga, dan sanak kerabat kita dari siksa api neraka, kita ingatkan kembali do’a berikut ini :

ربنا آتنا فىالدنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النار

“Ya Rob kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan di akhirat, dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka.”
Tentang do’a ini, Al Hasan t mengatakan: “kebaikan di dunia adalah ilmu dan ibadah yang baik” sedang Ibnu Wahab t mengatakan: “kebaikan di dunia adalah ilmu dan rizki yang baik, dan penjagaan dari api neraka, adalah Surga.” – Wallahu A’lam Bish Showab -



Refferensi:
  1. Tafsir Ad-Durrul Mansyur Fit Tafsir Al Ma’tsur, Imam Suyuthi.
  2. Tafsir Jami’ul Bayan Fi Tafsiril Qur’an, Ath Thobari.
  3. Tafsir Al Jami’ Liahkamil Qur’an, Al Qurthubi.
  4. Tafsir Al Qur’anul Adhim, Abul Fida’ Ismail Ibnu Katsir.
  5. Tafsir Al Maroghi, Ahmad Musthofa Al Maroghi
  6. Tafsir Al Qosimi, Muhammad Jamaluddin Al Qosimi
  7. Tafsir Fathul Qodir, Al Imam Asy-Syaukani
  8. Tafsir Alkamul Qur’an, Abu Bakar Muhammad bin Abdullah Alma’ruf Ibnul Aroby
  9. Al Asas Fie Tafsir, Said Hawa
  10. Taisir Aly Al Qodir Li-ikhtishor Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib       Ar-Rifai

0 Comments:

Post a Comment

<< Home