Our Life

Thursday, February 05, 2015

Penggalan sejarah hidup kita

Kembali ke Saudi Aramco in syaa Allah menjadi bagian dari sejarah hidup kita, anak-anakku. Ibu teringat ucapan kakak bahwa Mekkah adalah kota yang tidak terdengar suara musik. Subhanallah...benar kak, kecuali orang-orang yang menyetel musik di dalam mobil-mobil mereka atau dalam rumah-rumah mereka. Allahu a'lam...kita tidak mengetahuinya. Subhanallah kota Mekkah dan Madinah tidak dimasuki orang-orang non muslim..karena itu yang terbaik, semoga Allah menjaga kedua kota suci ini...amiin.

Tempat tinggal kita dan kota-kota lain di Saudi termasuk Jeddah ditinggali tidak hanya oleh muslimin, banyak juga orang-orang non muslim tinggal di sini. Diantaranya bahkan ada yang jadi memeluk agama Islam seperti pekerja-pekerja dari Philipina. Yang tetap dengan agamanya alhamdulillah...mereka, orang2 Amerika, Eropa dsb hidup tenang dan damai di sini. Mereka bebas membawa budaya dan kebiasaan mereka....mereka tidak sepenuhnya mengajak...tapi gaya hidup mereka, iklan-iklan mereka yang mengajak....karena semua itu bisnis, perdagangan, ekonomi....dan apa yang muslim lakukan? Mereka mengikutinya tanpa memikirkan apakah sesuai dgn Al Qur'an dan As sunnah...Tidak semuanya, ya..sebagian dari mereka.

Ibu berdoa semoga ibu, kalian dan kita seklg tidak termasuk di dalamnya anak-anakku.
Ibu sedih ketika melihat pohon natal di tengah-tengah lobby apartement kita, Dhahran Tower.
Ibu menangis ketika bbrp pegawai wanita muslimah berbangsa Arab melepas abayanya dan bekerja dengan pakaian ala wanita non muslimah, tidak menutupi rambutnya bahkan menunjukkan keindahan dadanya...subhanallah... Fitnah dunia ini begitu besar yaa Allah..

Walaupun dakwah sunnah gencar di negeri ini. Buku-buku  Islam dibagi-bagikan gratis. Tapi tetap tidak semua orang mau menerima hidayahNya. Atau mungkin sebagian dari kita melambat-lambatkan amalan shalih dengan dalih bersenang-senang dulu sampai puas barulah menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya.? Tapi bukankah kita tidak bisa menjamin kita masih ada umur untuk itu? Bukankah kematian bisa datang kapan saja?  Sungguh pelajaran terindah dalam hidupku....orang-orang disekitarku adalah guru bagiku...Semoga kita ikhlas dan ittiba anakku, biarlah dunia bagaikan neraka bagi kita asalkan kita taqwa. Balasan Allah di akherat lebih baik daripada dunia dan segala keindahannya.


0 Comments:

Post a Comment

<< Home