Our Life

Sunday, March 30, 2014

KIAT MERAIH KEIKHLASAN & BUAHNYA
HALAQOH - 5

Oleh : Ustadz Nuruddin Abu faynan,Lc

Assalamu'alaikum wa rohmatullohi wa barokatuh.

Alhamdulillaah wa sholatu wa sallam 'ala Rosulillaah,wa ba'ad

Saudaraku yang dimuliakan Alloh Subhanahu wa Ta'ala,
Sebelum kita menjelaskan kiat yang ke- empat untuk meraih keikhlasan,ada ralat pada halaqoh yang ke-4,kemarin dijelaskan bahwasanya berapa banyak orang yang beramal karena untuk dikenal namanya,kemudian saya mengatakan bahwasanya diambil dari kitab Tahdzib al Madaarik,yang benar adalah bahwasanya hal itu perkataan Syaikh Husain Al Uwaisah hafizhahulloh.

Ikhwah fillah, kembali ke halaqoh yang berikutnya : Kiat meraih keikhlasanyang keempat adalah dengan cara selalu melihat kepada siroh orang- orang yang ikhlas,yang jujur.

jikalau kita membaca sejarah ulama salaf terdahulu yang shalih,akan membangkitkan dalam diri kita untuk meniru mereka,bisa menerangi,bisa mengambil cahaya dengan cahaya petunjuk mereka,bisa mengambil manfaat dari kalimat- kalimat ungkapan- ungkapan mereka.
Perkataan mereka itu sedikit,tapi banyak barokahnya,sedangkan yang selain mereka itu banyak bicara tapi sedikit barokahnya.

Hamad bin Zayid berkata : " Aku bertanya kepada Ayub : " Ilmu pada hari ini yang paling banyak atau apa yang telah lalu ? " maka Ayub menjawab : "Pada hari ini kalam atau berbicara itu lebih banyak,dan ilmu pada masa lalu adalah lebih banyak".

Maka oleh karena itu bilamana kita menginginkan untuk bisa merealisasikan keikhlasan ,maka selayaknya bagi kita sebagaimana dinasehatkan oleh Al Imam Ibnu Qoyyim rahimahulloh didalam kitab Ar Risalah At Tabukkiah,maka selayaknya menemani orang- orang yang sudah mati ,yang mana mereka itu seolah- olah masih hidup di alam ini,seperti : Ibnu Taimiyah,Ibnu Qoyyim,Imam Dzahabi,Ibnu Rajab,Ibnu Katsir,Ibnu Baz,Ibnu Utsaimin,Syaikh Bakar Abu Zaid , Syaikh Al Bani,semoga Alloh merahmati mereka.

Maka dengan menemani mereka akan sampai kepada maksudnya dan waspada menemani orang- orang yang hidup sedangkan mereka itu mati.
Maka mereka telah memutuskan jalannya,dan tidak ada manfaat untuk menemaninya dan yang lebih cocok adalah berpisah dengan orang yang hidup tapi dalam keadaan mati.

Oleh karena itu ikhwah fillah,jikalau kita mentafakuri keadaan para ulama Islam,para ulama hadits dan fiqih,bagaimana mereka itu berada dibawah tanah dan mereka di alam semesta ini seolah-olah mereka itu dalami keadaan hidup,tidak hilang dari mereka kecuali bentuknya saja, dan jika tidak maka pembicaraan mereka,ucapan mereka,sanjungan kepada mereka itu tidak terputus.
Inilah kehidupan yang sebenarnya,sehingga dianggap bahwasanya hal itu adalah kehidupan yang kedua.

Saudaraku yang dimuliakan Alloh Subhanahu wa Ta'ala,
Jadi dengan cara kita selalu membaca siroh ulama salaf yang sholih,yang ikhlas,yang jujur,itu salah satu kiat yang membuat kita bisa ikhlas.
Oleh karena dengan sebab kita memperhatikan mereka,akan bisa mendapatkan bimbingan dan bisa bisa istiqomah dan bisa menyempurnakan kekurangan.

Demikian yang dapat kami sampaikan,semoga bermanfaat.

Wassalamu'alaikum wa rohmatullohi wa barokatuh.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home