Sholat Jamaah Bersama Teman Teman di Kost
Saya selalu mengagumi teman seangkatan saya ini masyaaAllah Allahu yubarik fihi. Banyak yang cantik di kampus saya karena memang hanya perempuan yang bisa kuliah di akademi sekretari itu dan tentu saja semuanya cantik-cantik masyaAllah. Tapi yang cantik, shaliha (taat pada Allah, selalu sholat 5 waktu, puasa senin kamis dan qiyamul lail), pintar, aktif, kreatif, ramah, baik hati dan temannya banyak sekali ya dia lah orangnya.
Saya sampai pindah ke rumah kost dia agar bisa mengenal dia lebih dekat dan ingin belajar darinya. Wieta namanya. Wieta menyambut baik keinginan saya. alhamdulillah. Dia mengajari saya untuk banyak berdoa atau memohon pada Allah dalam sujud sholat tahajud."Minta apa saja pada Allah, Yes. Allah Maha Kaya. Minta jodoh dan apa pun padaNya," kuingat begitulah kira-kira nasihatnya waktu itu. Kegiatannya menunggu waktu subuh adalah mempelajari Al Qur'an. Setelah sholat sunah qobliyah dan sholat subuh ia memberitahu saya bahwa ia manfaatkan belajar atau mengulang ulang pelajaran kuliah.
Biasanya kami tiba di kost jam 3.30 sore. Setelah sholat ashar biasanya Wieta tidur, atau istirahat. Setelah bangun, dia mandi dan tetap di dalam kamar. Setelah makanan sore/malam siap, kami anak-anak kost keluar kamar dan berkumpul di ruang TV, makan sambil nonton TV. Hanya kami berempat penghuni rumah kost itu. Begitu acara TV terputus karena selingan adzan maghrib, Wieta langsung masuk ke kamar mandi untuk berwudhu.
Biasanya kami tiba di kost jam 3.30 sore. Setelah sholat ashar biasanya Wieta tidur, atau istirahat. Setelah bangun, dia mandi dan tetap di dalam kamar. Setelah makanan sore/malam siap, kami anak-anak kost keluar kamar dan berkumpul di ruang TV, makan sambil nonton TV. Hanya kami berempat penghuni rumah kost itu. Begitu acara TV terputus karena selingan adzan maghrib, Wieta langsung masuk ke kamar mandi untuk berwudhu.
Dia mengajak saya dan Septi untuk sholat maghrib jama'ah di kamarnya yang selalu bersih dan nyaman sementara Morina tetap menonton TV karena ia non muslim. Wieta mengatur posisi kami dan meminta kami bergiliran membaca qomat, menjadi imam dan makmum. Awalnya saya tidak percaya diri jadi imam karena bacaan Qur'an saya masih belum sesuai tajwid dan saya hanya bisa sedikit surah itupun surah yang pendek (dalam juz amma). Tapi Wieta tetap yakin saya bisa jadi imam dan memotivasi saya berusaha menghafal surah-surah. "Yessy harus berusaha...nanti kalau jadi ibu insyaAllah Yessy bisa mengimami sholat jama'ah anak-anak Yessy," begitu katanya. Selesai sholat maghrib kami berkumpul lagi, ngobrol dan nonton TV. Waktu isya kami sholat lagi dan sibuk di kamar masing-masing. Wieta memilih tidur cepat jika tidak ada tugas yang harus dia kerjakan karena dia bangun pagi sekali untuk sholat tahajud.
Alhamdulillah sekarang saya sudah menjadi ibu. MasyaAllah sementara anak laki-laki saya bersama ayahnya pergi ke mesjid, saya dan anak perempuan saya sholat jama'ah di rumah. Dengan susah payah saya pun berusaha menghafal surah-surah panjang sekarang masyaAllah laa hawlaa wa laa quwwata illaa billaah..saya usahakan baca setengah halangan setiap rakaat dalam sholat fajr, maghrib dan isyaa insyaaAllah...semoga istiqomah.
Sekarang saya mulai membimbing anak perempuan saya untuk berusaha menghafal surah Qur'an dan memahami arti dan tafsir surah sehingga Qur'an bisa diamalkan sebagaimana tante Wieta mengamalkan Al Qur'an, nampak sekali dari akhlaknya yang baik. Suatu hari nanti kakak yang menjadi imam sholat jama'ah diantara perempuan ya insyaAllah. Semoga kelak kakak bisa mengajak teman-teman kakak dalam kebaikan juga seperti yang dilakukan tante Wieta pada ibu. InsyaAllah jika kakak menjadi ibu maka kakak bisa mengimami sholat jama'ah bersama anak-anak di rumah, aamiin.
Sekarang saya mulai membimbing anak perempuan saya untuk berusaha menghafal surah Qur'an dan memahami arti dan tafsir surah sehingga Qur'an bisa diamalkan sebagaimana tante Wieta mengamalkan Al Qur'an, nampak sekali dari akhlaknya yang baik. Suatu hari nanti kakak yang menjadi imam sholat jama'ah diantara perempuan ya insyaAllah. Semoga kelak kakak bisa mengajak teman-teman kakak dalam kebaikan juga seperti yang dilakukan tante Wieta pada ibu. InsyaAllah jika kakak menjadi ibu maka kakak bisa mengimami sholat jama'ah bersama anak-anak di rumah, aamiin.
Semoga Allah menjagamu dan merahmatimu selalu Wieta dan Septi dimana pun kalian berada. Jazaakunallah khayran
0 Comments:
Post a Comment
<< Home