Our Life

Tuesday, July 12, 2022

Mata Berharap Kasih Sayang

Begitu aku turun dari mobil, ada seekor anjing coklat di depan halaman rumahku. Kaki belakangnya putus satu, Yaa Allah...kasihan...matanya memandangku, pandangan mengharap kasih. Aku memanggilnya, "Sayang....kenapa kamu?". Mungkin karena aku hanya berdiri memandanginya tanpa berbuat apa maka anjing itu pun meninggalkanku, pelan-pelan berjalan dengan tiga kakinya.

Anjing siapa itu? Tidak biasanya ada anjing berkeliaran sendirian dalam camp. Biasanya selalu ada pemiliknya atau orang yang bertugas membawa anjing jalan-jalan. Sampai keesokan hari, masih teringat jelas pandangan mata anjing itu dalam benakku, pandangan yang berharap kasih sayang.

Melalui mata kadang kala kita bisa merasakan sesuatu tersirat. Tiba-tiba aku menangis, ingat almarhum papa. Beberapa hari terakhir kami bertemu papa ketika liburan tahun 2017, jarang ada suara yang terdengar dari bibirnya, hanya matanya...ya, matanya yang hampa memandangiku dan anak-anak. Setiap kali aku ingat papa, aku menangis. Waktu itu papa kesepian. Bermacam-macam rasa campur aduk di batin ini, ga bisa kuungkapkan  Hanya air mata yang terus mengalir sampai aku kembali tenang dan berhenti menangis. 

Datangi orang yang kita sayang selagi sempat atau video call dan telpon jika jauh...atau paling tidak dengan text, sapa  lah! Tanya kabar mereka apalagi ketika mereka sakit...jangan sampai kita menyesal ketika mereka telah tiada

Rabbighfirli waliwalidayya warhamhumma kamma Rabbayani shoghiroo

0 Comments:

Post a Comment

<< Home