Our Life

Wednesday, January 06, 2016

Shalat di Musholla Pesawat

Menurut kebiasaan, jam segitu sudah menunjukkan masuk shalat shubuh untuk Pulau Jawa. Namun masalahnya pesawat baru memasuki perairan Thailand, sekitar laut Andaman. Pada waktu tersebut, kami sudah dibangunkan oleh teman di samping. Kami lihat ke langit-langit, belum masuk waktu Shubuh.

1. Orang Saudi sangat memperhatikan waktu shalat, sepertinya mereka sudah merasa Shubuh sudah akan masuk karena sebelum waktu shalat tiba, mereka sudah berkumpul untuk menanti.

2. Kami baru tahu ada musholla di dalam pesawat. Ini baru kami temui di pesawat Saudia Airlines, belum di maskapai lainnya.

3. Pilot Saudia sangat memperhatikan kemaslahatan jamaah, sebelum masuk shubuh ia selalu memperhatikan keadaan langit. Lalu ia umumkan mengenai waktu shalat.

4. Sempat terjadi dialog dengan orang Indo yang ikut shalat. Kala itu ia mengambil tayamum dengan debu di dinding pesawat. Orang Saudi sempat menasihati. “Masih ada air dan bisa gunakan sedikit-sedikit saja. Tidak boleh beralih pada tayamum.”

Memang benar, kami juga praktikkan seperti itu selama shalat di pesawat. Air masih ada, dan Insya-Allah masih cukup untuk jamaah 400-an. Tak boleh beralih sama sekali pada tayamum dalam kondisi ada air yang mencukupi seperti itu.

Akhirnya, setelah dinasihati dengan baik dan santun, sambil kami juga menerjemahkan perkataan orang Saudi, orang Indo pun beralih memakai air.

5. Semangat shalat malam walau di pesawat.

6. Mau rela ngantri menunggu gantian menggunakan musholla.

7. Tetap semangat menjaga shalat jamaah meskipun di pesawat.

8. Tetap melakukan shalat dalam keadaan berdiri dan menghadap kiblat sedangkan arah pesawat saat itu ke arah timur.

 

Semoga bisa jadi pelajaran berharga dan jadi penyemangat kita untuk beribadah.

Berbagi cerita saat di Saudia Airlines, Rabu, 25 Rabi’ul Awwal 1437 H

Akhukum fillah: Muhammad Abduh Tuasikal

Channel Telegram @RumayshoCom


0 Comments:

Post a Comment

<< Home