Our Life

Saturday, January 18, 2014

Banjir Setelah Pesta Tahun Baru Terulang Lagi...

Bismillah...
Inna lillahi wa inna ilaihi roji'uun...
Aku ingat setahun yg lalu...setelah pesta tahun baru di Jakarta yang besar-besaran...
Kemeriahan, gelak dan tawa riang itu pun berganti kesedihan bahkan tangis karena hujan yang terus menerus menyebabkan banjir. Musibah itu menyebabkan banyak kerugian, harta benda dan jiwa raga.
Aku sudah membayangkan seandainya hal itu terjadi lagi di tahun baru ini. Semoga hujan yang turun terus menerus hingga hari terakhir di tahun 2013 menjadi penghalang bagi masyarakat terutama ummat Islam untuk merayakan pergantian tahun 2013 dgn 2014 karena tidak ada tuntunan Rasulullah saw dalam agama kita. Itu hanya mengikuti budaya non muslim. Alangkah baiknya waktu libur  itu dimanfaatkan untuk banyak bersujud alias shalat nafilah. Membaca dan memahami ayat-ayat Al Qur'an, istirahat hingga bisa bangun tahajud, bermunajat memohon pada Allah dikaruniai pemimpin yang bertaqwa, adil dan taufik hidayah serta keselamatan kita semua. Lalu shalat jama'ah subuh di mesjid dilanjutkan dzikir setelahnya. Berdoa ketika turun hujan sebagaimana yang disunnahkan, memohon semoga diturunkan hujan yang bermanfaat. Banyak-banyak berdoa untuk keberkahan di kala hujan, semoja doa kita mustajab. Doa yang ikhlas dan ittiba tentunya. Setelah hujan berhenti berdoa, mensyukuri nikmat yang Allah turunkan dan jika hujan deras daripada mengeluh dan memaki hujan, berdoalah memohon hujan yg lebat ini merata, dialihkan ke daerah yg membutuhkan air seperti gunung, pertanian dan perkebunan. Dan banyak lagi amalan yg sesuai agama kita, berkumpul dgn keluarga, berhalaqah sama2 mengkaji ilmu Al Qur'an dan As sunnah.

Aku nasihati anak gadisku demikian karena dia ingin keluar bersama teman-temannya untuk merayakan malam tahun baru. Alhamdulillah teman-temannya tidak ada yg bisa dan acaranya tidak jadi...maasyaaAllah laa hawwla wa laa quwwata illah billah. Alhamdulillah kakak mau mendengarkan nasihat ibu meski dengan sedikit argumentasi. Sebagai penengah, ba'da Isya ayah mengajak kita makan di warung makan halal dekat mesjid Darul Amman. Kita naik BTS ke soi 7...sepanjang perjalanan kita melihat kemeriahan di jalan-jalan dan di pelataran mall Siam Paragon. Orang-orang berpakaian aneh-aneh hendak menghadiri pesta malam tahun baru di sana. Sementara kita mau makan di warung Ali Selatan, pemiliknya muslim dari Pathani, Thailand Selatan.

Setelah kami duduk dalam warung datang seorang laki-laki berbahasa Melayu dengan dialek orang Indonesia...saya tutupi identitasnya untuk menjaga perasaanya. Tapi subhanallah semua terjadi karena Allah, yang menggiringkan langkah kaki kita memasuki warung tsb dan yang mempertemukan kita dgn bapak itu pun Allah Ta'ala. Aku sebut bapak S saja...beliau menikmati malam tahun barunya sendiri...entah sebelum ke warung ini ia dari mana...kemudian sambil makan  ia bercerita bahwa ia sudah belasan tahun bekerja dan tinggal di Bangkok. Pernah mempunyai istri wanita Thai tetapi qadarullah sudah meninggal karena kanker payudara setahun lalu. Dia dan istrinya rahimahullah tidak dikaruniai Allah anak namun mereka hidup bahagia. Dia bercerita bagaimana kisah cinta dan perjuangannya dengan istrinya...istrinya yang memeluk agama Islam setelah dinikahinya otomatis tidak terlalu diurus keluarganya dan dialah yang paling banyak mengurus dan merawat istrinya hingga sang istri meninggal dunia. Anak gadisku mendengarkan kisah si bapak tsb dgn terharu dan semoga kakaka bisa memetik pelajaran darinya.Alhamdulillah...
Inilah pengalaman tahun baru kita ya nak..subhanallah..

Semoga kita menjadi orang yg bisa mengambil pelajaran dari pengalaman ya anak-anakku..
Sekarang di awal tahun 2014 banjir datang lagi menjadi ujian keimanan bagi saudara-saudariku di tanah air. Inna lillahi wa inna ilaihi roji'uun...saatnya kita saling tolong menolong sesama saudara-saudari sesuai kemampuan masing-masing...semoga Allah memberikan pahala dan ganti yang lebih baik dari musibah yang menimpa mereka...aamiin. Jika banjir telah surut, musibah telah berakhir...semoga kita bisa banyak belajar ketimbang salah-salahan dan caci maki pada pemerintah DKI...hingga kita paham bahwa solusi sebenarnya ada pada diri masing2...kita semua kembali kepada Allah...tidak lagi melampaui batas dalam berbagai hal...semoga menjadi peringatan bagi kita ini dibalik musibah ini ada nikmat taufik dan hidayah bagi kita...semoga kita kembali padaNya...menauhidkan Allah dan menghidupkan sunnah Rasulullah saw..semoga kita tidak sesat dan selamat di dunia dan akherat...aamiin...

0 Comments:

Post a Comment

<< Home