Hikmah Dibalik Niqab Ibu
Setelah saya memutuskan memakai niqab, saya memberitahukan keputusan saya kepada kakak dan Muhammad. "Ibu memakai ini karena ingin mengikuti sunnah Rasulullah saw, mengikuti istri-istri Rasulullah saw yang mengenakan hijab seperti ini." Kataku pada kakak. Allahu a'lam apakah saya sudah mengikuti pakaian istri-istri Rasulullah atau belum atau baru mendekati saja. Semoga Allah senantiasa menolong saya untuk mendapatkan ilmu serta pemahaman yang benar dan dalam mengerjakan amalan wajib serta sunnah yang haq, amiin."Bukan karena ibu berubah menjadi penjahat, peneror, pengganggu seperti yang diberitakan dalam media. Ibu melakukan ini karena Allah Ta'ala, Ingin lebih taat pada Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah ketimbang mengikuti gaya hidup jaman sekarang yang telah keluar dari syariah Islam yang diajarkan Rasulullah pada ummatnya."
Saya tahu kakak tidak suka saya mengenakan niqab. Tapi Alhamdulillah lama-lama dia mulai biasa. Dia masih malu berdekatan dengan saya lalu dilihat kawan-kawannya. Saya bisa mengerti dan tetap sabar padanya insyaAllah.Namun saya tetap berusaha membulatkan azzam, ketaatan saya pada Allah dan cinta saya pada Rasulullah harus melebihi cinta saya pada anak-anak saya. Ini adalah bagian dari dakwah saya terutama kepada anak-anak atau keluarga. Nasehat saja belum cukup tapi ditambah contoh bahwa saya mengamalkan Al Qur'an dan As sunnah yang saya sampaikan pada anak-anak. Setiap dakwah pasti ada tantangan dan cobaan tapi saya harus sabar dan istiqomah. Dibalik tantangan dan cobaan yang datang dari kakak saya juga bersyukur, Alhamdulillah ala kulli hal. Ada hikmah dibalik "niqab saya" ini. Kakak jadi bangun lebih pagi (setelah sebelumnya sudah bangun utk shalat fajr lalu tidur lagi) supaya tidak ketinggalan bis sekolah atau kalau pun ketinggalan bis, dia bilang bahwa dia lebih suka jalan kaki sekarang (ketimbang diantar saya naik mobil). Naluri keibuan saya bisa merasakan bahwa karena dia malu diantar saya tapi tetap Alhamdulillah, dia sekarang berubah lebih mandiri dan bertanggungjawab. Dulu dia sangat tergantung pada saya, kalau bangun tidur, sarapan, mandi dia malas-malasan dan kalau ketinggalan bis dia yakin saya akan mengantarnya ke sekolah bahkan kadang-kadang dia tak sempat sarapan di rumah lalu sarapan di dalam mobil. Allah lebih mengetahui...perubahan ini semoga membuat kakak menjadi mandiri dan bertanggung jawab.
Saya selalu bersyukur pada Allah Yang Maha Penolong...Kakak Alhamdulillah mau memakai jilbab dan tetap memakai jilbab masyaAllah laa hawla wa laa quwwata illah bilah..padahal dia sudah mulai remaja dan masyaAllah dia memiliki rambut yang indah, hitam, halus dan panjang sementara teman-teman sebayanya mulai berdandan dan bergaya supaya menarik perhatian kawan laki-laki mereka. Pelan-pelan...saya mulai menasehatinya untuk menjauhi nyanyi-nyanyi apalagi mendatangi karaoke jika kami pulang ke Jakarta nanti. Alhamdulillah Muhammad sudah tidak mengikuti kelas musik...semoga kakak pun berpikir, merenung dan menyadari...musik dan nyanyian memang bukan kejahatan tapi ini adalah bahaya...kerusakan yang mengerogoti dan mengikis iman secara pelan-pelan tapi pasti. Melantunkan ayat-ayat suci Al Qur'an lebih indah dan nikmat, anakku..ibu Alhamdulillah bisa merasakan nikmatnya membaca/mendengar ayat-ayat suci Al Qur'an ketimbang menyanyi/mendengar nyanyian dan musik.
Semoga Allah menolong kita menjauhi hal-hal yang telah diprediksikan Rasulullah saw akan dihalalkan bahkan jadi merajalela di jaman setelah beliau tiada ini...
Saya tahu kakak tidak suka saya mengenakan niqab. Tapi Alhamdulillah lama-lama dia mulai biasa. Dia masih malu berdekatan dengan saya lalu dilihat kawan-kawannya. Saya bisa mengerti dan tetap sabar padanya insyaAllah.Namun saya tetap berusaha membulatkan azzam, ketaatan saya pada Allah dan cinta saya pada Rasulullah harus melebihi cinta saya pada anak-anak saya. Ini adalah bagian dari dakwah saya terutama kepada anak-anak atau keluarga. Nasehat saja belum cukup tapi ditambah contoh bahwa saya mengamalkan Al Qur'an dan As sunnah yang saya sampaikan pada anak-anak. Setiap dakwah pasti ada tantangan dan cobaan tapi saya harus sabar dan istiqomah. Dibalik tantangan dan cobaan yang datang dari kakak saya juga bersyukur, Alhamdulillah ala kulli hal. Ada hikmah dibalik "niqab saya" ini. Kakak jadi bangun lebih pagi (setelah sebelumnya sudah bangun utk shalat fajr lalu tidur lagi) supaya tidak ketinggalan bis sekolah atau kalau pun ketinggalan bis, dia bilang bahwa dia lebih suka jalan kaki sekarang (ketimbang diantar saya naik mobil). Naluri keibuan saya bisa merasakan bahwa karena dia malu diantar saya tapi tetap Alhamdulillah, dia sekarang berubah lebih mandiri dan bertanggungjawab. Dulu dia sangat tergantung pada saya, kalau bangun tidur, sarapan, mandi dia malas-malasan dan kalau ketinggalan bis dia yakin saya akan mengantarnya ke sekolah bahkan kadang-kadang dia tak sempat sarapan di rumah lalu sarapan di dalam mobil. Allah lebih mengetahui...perubahan ini semoga membuat kakak menjadi mandiri dan bertanggung jawab.
Saya selalu bersyukur pada Allah Yang Maha Penolong...Kakak Alhamdulillah mau memakai jilbab dan tetap memakai jilbab masyaAllah laa hawla wa laa quwwata illah bilah..padahal dia sudah mulai remaja dan masyaAllah dia memiliki rambut yang indah, hitam, halus dan panjang sementara teman-teman sebayanya mulai berdandan dan bergaya supaya menarik perhatian kawan laki-laki mereka. Pelan-pelan...saya mulai menasehatinya untuk menjauhi nyanyi-nyanyi apalagi mendatangi karaoke jika kami pulang ke Jakarta nanti. Alhamdulillah Muhammad sudah tidak mengikuti kelas musik...semoga kakak pun berpikir, merenung dan menyadari...musik dan nyanyian memang bukan kejahatan tapi ini adalah bahaya...kerusakan yang mengerogoti dan mengikis iman secara pelan-pelan tapi pasti. Melantunkan ayat-ayat suci Al Qur'an lebih indah dan nikmat, anakku..ibu Alhamdulillah bisa merasakan nikmatnya membaca/mendengar ayat-ayat suci Al Qur'an ketimbang menyanyi/mendengar nyanyian dan musik.
Semoga Allah menolong kita menjauhi hal-hal yang telah diprediksikan Rasulullah saw akan dihalalkan bahkan jadi merajalela di jaman setelah beliau tiada ini...
0 Comments:
Post a Comment
<< Home