Our Life

Tuesday, February 21, 2012

Jangan Malu Mengakui Identitas Kita

Besok ada writing celebration di kelas kakak. Dia diam aja, gak ngingatin saya untuk datang. Saya tanya,"Kak, besok ada writing celebration kan?" Dia hanya mengangguk. "Kakak mau ibu datang atau engga?" Dia mengangkat bahu kemudian menatap saya...."Iya tapi ibu jangan pakai cadar...," pintanya. Lagi-lagi masalah cadar..."Maaf nak...ibu gak bisa lepas cadar karena ibu sudah komit pada Allah untuk mengenakan cadar." Matanya mulai berkaca-kaca. Kakak harus menerima kenyataan ini bahwa ketaatan ibu pada Allah harus di atas segalanya, betapa sayangnya ibu pada kakak tetap Allah yang utama. Menutup wajah dengan cadar memang tidak bisa dibilang wajib karena ada hadits shahih yang mengatakan aurat wanita kecuali wajah dan telapak tangan jadi keduanya boleh ditampakkan namun penafsiran ayat 59 dalam surah Al Azhab dimana Allah berfirman kepada Rasulullah saw untuk mengatakan kepada istri2, anak2 perempuan dan istri2 orang mukmin, hendaklah mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh agar mereka mudah dikenali....Kenapa mudah dikenali padahal wajahnya ditutupi kecuali matanya (ada haditsnya juga) karena jaman dulu jaman jahiliyah dimana wanita-wanitanya berpakaian ala jahiliyah dan masih ada perbudakan...dengan pakaian sesuai ayat 59 istri-istri, anak-anak Rasulullah dan wanita-wanita mukmin berpakaian berbeda sehingga mereka dikenali sebagai wanita muslimah hingga dihormati.

Kenapa malu, nak? Meski di dalam camp kita menyerupai miniatur Amerika tingkat Kelurahan namun di luar camp tetap Saudi Arabia, sebuah  negara Islam dimana banyak muslimah mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh atau bercadar dan mereka aman, dilindungi negara...Kenapa harus takut, nak? Lain hal kalau di negara lain dimana keamanan ibu terancam dengan bercadar. Meski begitu, mengingat keistiqomahan saudari-saudari ibu seperti Khadijah Amerika dan Khadijah Kanada membuat ibu malu...semoga Allah memudahkan ibu dalam mengenakan pakaian ala istri-istri,anak-anak Rasulullah dan wanita-wanita mukmin hingga berbeda dengan wanita jaman sekarang yang modern dan mengikuti budaya western yag tak sesuai syariah..amiin. Begitu juga dengan kakak...cerita kakak bahwa Harriet pernah berkata, "Arantxa you look prettier without head scarf..." "Mereka" memang akan mengajak kita untuk menyerupai mereka bahkan mengajak kita hingga ke liang biawak, nak. "But you are pretty too with your headscarf..." kata Harriet lagi...See...tanpa 'headscarft'mu kamu memang cantik di mata manusia namun dengan 'headscarft'mu kamu juga cantik dalam pandangan Allah karena tengah belajar mengerjakan perintahNya. Semoga hatimu tetap teguh dalam ketaatan pada Allah dan bisa mengikuti sunnah Rasulullah saw...amiin.

Alhamdulillah.... halaqoh Qur'an di rumah kita tadi kedatangan anggota baru...Amy namanya, wanita Amerika yang menikah dengan laki-laki Palestine...Subhanallah...ada Alia dari Palestine yang mengajar ibu dan teman-teman...ada Shanaz wanita Amerika juga yang menikah dengan laki-laki Palestine/Mesir (mix) dan Khadijah wanita Kanada yang menikah dengan laki-laki Mesir. Ada Ruqayah dari Nigeria (suaminya juga Nigeria), kak Rozy dan Ira dari Malaysia, suami mereka pun Malaysian dan ibu yg bersuamikan orang Indonesia juga....MasyaAllah kak, Amy sedang belajar intensive bahasa Arab dengan Sophia (wanita Palestine, guru ibu juga dulu...) dan kini dia mulai belajar Qur'an...masyaAllah...semoga cerita ini memotivasi ibu dan juga...ibu jadi bersemangat lagi belajar bahasa Arab supaya lebih paham bahasa Qur'an..Senangnya berteman dengan wanita-wanita shaliha...jadi terpacu untuk berlomba-lomba dalam ketaatan..fasabiqotul khairat.

Kakak, tidak usah malu mengakui identitas kita sebagai muslim/muslimah berikut dengan atributnya ya....yang kita lakukan/kenakan ada dalilnya kok insyaAllah bukan berlebih-lebihan dalam beribadah...tujuannya untuk mentaati Allah dan rasulNya....JANGAN MALU, anakku....dan kita jangan ikut-ikutan kaum kuffar. Bukahkan wanita-wanita non muslim sekarang sudah banyak yang memeluk Islam (kembali ke agama mereka sejak lahir, agama yang fitrah) dan tidak malu-malu mengenakan niqob bahkan jilbab ke seluruh tubuh mereka subhanallah..jadilah ummat muslim sejati, pengikut Rasulullah saw. Ibu tidak malu...ibu tidak membicarakan reaksi orang-orang non muslim setelah melihat penampilan ibu berubah. Mereka adalah orang-orang yang tidak paham...semoga hidayah sampai kepada mereka kelak..amiin. Namun orang Islam sendiri bahkan yang paham makna ayat demi ayat dalam Qur'an karena bahasa ibu mereka adalah bahasa arab...astaghfirullah ada yang mengatakan mengenakan jilbab hingga seluruh badan dan niqob seperti 'ghost'...ada juga yang memandang ibu lalu mentertawakan ibu, bernada menghina... Ini musibah buat ummat Islam, nak. Ada lagi yang mencibir sambil berkata,"Di negara saya (Aljeria) wanita-wanitanya sudah jarang memakai pakaian seperti ini, sekarang mereka sudah maju..." Dalam hati ibu memohon yaa Allah bukakanlah mata dan hati saudari-saudariku ini. Kemajuan atau kemundurankah jika wanita muslimah condong pada kaum yang memusuhi Islam? Kalau sampai kakak yang malu bahkan menghina kaum muslimah sendiri (ibu mewakili mereka) berati musibah juga buat ibu...jangan sampai ya nak...Na udzubillahi min zalik.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home