Our Life

Saturday, November 19, 2011


Cerita Pagi

Alhamdulillah, kemaren sore Nathaniel masih mau datang ke rumah kami...
Dia bahkan ambil sendiri susu atau snack anak-anak yang saya taruh di atas lemari. Saya tidak lihat jelas karena sedang masak di dapur.
Saya gak apa-apa melihat teman-teman anak-anak nyaman di rumah kami seperti di rumah mereka sendiri tapi saya nasehati anak-anak...kalau di rumah orang tidak boleh ambil barang orang, kalau mau minum minta ke pemilik rumah dengan baik-baik," Can I have some water, please..." kalau diberi, ucapkan terima kasih.
Tapi yaa...namanya juga anak-anak kalau di luar rumah mana saya tahu...
Mudah-mudahan saja they have good manners and behave nicely...ameen..
Kemaren sebelum kembali ke sekolah setelah jam musik (dia tidak ikut music class lagi) saya ingatkan Muhammad kalau melewati security gate sekolah, sapa security personnel nya si Mr. Usamah dengan salam.
Dari dalam mobil saya perhatikan Usamah melongokkan kepalanya ke arah pintu, sepertinya Muhammad menuruti nasehat saya...menyapa Usamah dan dia membalasnya.
Tadi saya tanya,"Kemaren Muhammad menyapa Mr. Usamah?"
Dia mengangguk. "Bagaimana sapanya?" saya penasaran
"Assalamu'alaikum..."
"Alhamdulillah...subhanallah anak sholeh..." pujiku sambil menghela nafas lega.
Hari ini Muhammad tidak mau ke sekolah naik sepeda...katanya dia pernah diejek anak kelas 2, ada yang bilang, mau membuang sepedanya...
Memang, Muhammad sudah beberapa kali mengeluh...sepedanya jelek, jok nya robek dan stang dll nya sudah karatan...lalu dia mogok naik sepeda tapi tiba-tiba dia lupa dan naik sepeda lagi supaya tidak terlambat sampai ke sekolah kalau bis jemputannya gak datang-datang (terlambat).
Sepeda itu dibeli ayahnya di garage sale, sejak pertama kali ayahnya datang ke ras tanura, 4 tahun yang lalu
Sepeda bekas memang...dan sudah dipakai kakaknya lebih dulu...baru turun ke Muhammad...
Kakak tertawa mendengar aduan adiknya,"Dulu kakak juga diketawain..tapi kakak diam aja...they said,'Hey, your bike is too small for you'..."
"Muhammad....mobil ibu juga mobil bekas...sementara mobil teman-teman ibu (orang-orang Indonesia disini) mobilnya baru-baru...tapi ibu gak malu, cuek aja! Kan ibu tidak mencuri jadi kenapa harus malu? Kalau dikatain orang...biar aja...yang penting ibu tidak menghina atau mengejek orang...itu gak baik...Mobil, sepeda yang penting bisa dipakai bukan karena baru atau lamanya..."
Juga barang-barang dalam rumah kita...kebanyakan adalah barang bekas yang ibu dan ayah beli di garage sale bahkan tas dan sendal yang ibu pakai ini adalah barang bekas...
Malu? Yaa...kakak pernah bertanya,"Kok ibu gak malu sih pake barang bekas?"
Barang bekas itu ibu beli dan orangnya pun sudah menjualnya...ibu tidak meminta-minta apalagi mencuri.
Jadi tidak ada alasan untuk malu. Kalau dilihat yang punya atau dilihat orang yang kenal barang tersebut...ooh itu barangnya nya si ini...dibeli dia...
terus kenapa? Biar saja, orang bebas berpikir dan berbicara...yang penting barang kita bukan hasil mengemis atau mencuri.
Danlagi ngapain juga orang berpikir begitu, orang-orang kan sibuk dengan urusan masing-masing...kita aja kali yang ge-er...he he he...
Kalian belum pernah dengar cerita ayah waktu SMA dulu ya...
Tas sekolah ayah rusak dan gantinya ayah terpaksa pakai tas nenek yang buat belanja ke pasar...tapi ayah gak merasa malu...baru sekarang ayah mikir kok bisa yah, saya gak malu pakai tas itu...sambil tertawa sendiri dan geleng-geleng kepala...
"Habis gimana? Gak punya tas lagi...dan gak punya uang buat beli tas...sementara tetap perlu tas buat sekolah..."
Kapan-kapan...ibu suruh ayah cerita di depan kalian ya nak....
Kakak benar, sekarang kita punya uang tapi kalau barang yang lama masih bisa dipakai kenapa harus beli yang baru hanya karena gengsi dan ingin diterima teman-teman. Yuk kita berorientasi ke Allah...Allah tidak melihat rupa kita, harta benda kita tapi hati dan amal kita...yuk kita membersihkan hati, berpikir baik dan berbuat baik...kalau Muhammad tidak suka diejek jadi jangan mengejek teman dan sayangilah teman yang lemah yang diperlakukan tidak baik oleh teman-teman yang lain. Kakak mau berteman dan menerima kedatangan Tasneem sekalipun dia bukan anak populer...ibu senang dan bersyukur sekali...

Ibu juga belajar dari ayah...dulu ibu merasa minder jika mengundang tamu ke rumah. Rumah tamu-tamu yang ibu undang itu barang-barang dan makanan yang mereka pernah hidangkan lebih wah daripada ibu yang sederhana ini...sekalipun ibu sudah berusaha menyajikan yang terbaik tapi rasanya ibu masih kalah dibandingkan mereka...kemudian ayah membimbing ibu untuk berani tampil apa adanya...memang hidup kita sederhana, makanan yang kita makan memang begini...yang penting kita menjamu dengan hati yang ikhlas. Alhamdulillah...terima kasih ayah yang telah banyak mengajarkan ibu untuk bersikap bersahaja. Alhamdulillah ternyata teman-teman yang baik...bukan karena isi rumah kita dan makanan yang kita sajikan...tapi karena ketulusan hati kita...ibu bersyukur ibu mempunyai cukup banyak teman...

0 Comments:

Post a Comment

<< Home