Our Life

Sunday, October 30, 2011

Bismillahirrahmanirrahim....

Setelah shalat istikharah dan Alhamdulillah konsultasi dengan saudari seiman yang berpengetahuan agama lebih luas daripada saya, akhirnya saya memutuskan untuk mengirim email kepada guru Muhammad. Saya memberitahukan bahwa saya akan mengambil Muhammad setiap ada kelas musik. Keputusan ini saya buat karena permintaan Muhammad sendiri. Di kelasnya sudah ada seorang anak muslim yang tidak ikutan kelas musik. Saya perhatikan Muhammad sempat bimbang antara ya dan tidak tapi...saya mohon kepada Allah semoga Allah meneguhkan iman saya dan Muhammad. Karena mengikuti sunnah Rasul dan ketakutan pada Allah jika lalai mengingat Allah karena kecintaan pada musik dan harapan saya, Allah menggantikan dengan yang lebih baik dari yang kami tinggalkan...Saya berdoa semoga Muhammad semakin semangat belajar Al Qur'an dan Al Qur'an lambat laun tertanam dalam qalbunya. Ingin...ingin saya melihat akhlaknya seperti Rasulullah saw, akhlaknya bagaikan apa yang ada dalam Al Qur'an...mungkin saya terlalu berlebihan...sementara Muhammad hanyalah anak biasa.

Banyak teman-teman saya bercerita tentang kepandaian anak-anaknya yang mengaji dengan seorang sheik...saya belum mengirimkan anak saya belajar kepada orang berilmu agama...sejauh ini dengan kemampuan saya yang minim, saya membimbing sendiri Muhammad di rumah...ayahnya membimbingnya shalat wajib berjamaah di masjid. Mudah-mudahan saya bisa menemukan dan mengirimkan Muhammad belajar dengan guru agama atau di sekolah Islam, amiin...

Sudah dua hari ini Muhammad dibangunkan utk shalat subuh berjamaah di masjid. Dia marah, dia menangis....saya ikut bersamanya ke masjid...seperti biasa saya berusaha menepati janji padanya untuk memberi minum susu buat keluarga kucing di masjid. Muhammad kesal sama ayahnya, saya katakan Muhammad seharusnya bersyukur...tidak semua ayah bisa membimbing anaknya shalat di masjid dan Muhammad termasuk anak yang dipilih Allah untuk jalan di jalan yang lurus...(seperti yang kita pelajari dalam surah Al Fatihah). Ayahnya juga menunjuk ke beberapa anak laki-laki yang ikut ayah mereka ke masjid. Subhanallah...Yaa Allah, tolong lembutkan hati anak-anakku dan anak-anak muslimin utk mau berlatih menjadi muslim yang kaffah.

Saya ingat kakaknya yang sudah saya suruh pakai jilbab sejak kelas 1 SD. Awalnya berat buat anak saya dan juga saya karena tiap hari menjadi sasaran kekesalan dan kemarahan si kakak karena ia merasa dibuat berbeda dengan teman-temannya dalam sekolah sekuler di dini.
Pernah seorang ibu dari temannya berbicara tentang kapan perempuan mulai berjilbab...dia tidak menghakimi saya apa-apa tapi mungkin dia menganggap saya ini ekstrim.

Saya sayang anak-anak saya ya Allah....saya prihatin dengan keadaan zaman sekarang dimana kecintaan musik melebihi kecintaan pada Allah dan Rasul-Nya. Waktu shalat yang dilalaikan ketika mendengar musik, kegemaran menyanyi dan bermain musik melebihi kegemaran mempelajari Al Qur'an...

Anak-anakku, terutama kakak...
Ibu prihatin kakak gemar bernyanyi lama-lama, senang mendengarkan musik tapi jika ibu ajak mendengar murotal Qur'an...kakak sulit mendengarnya,jika ibu ajak membaca Qur'an kakak berkata,"Bacanya sedikit aja ya...5 ayat aja ya bu..."
Anak-anakku...ketahuilah fitnah zaman sekarang, dari musik dan lagu bisa menimbulkan angan2 kosong, hasrat seksual bebas apalagi ditambah menonton penyanyi serta penarinya yang berpakaian vulgar yang bisa mengotori jiwa generasi muslim. Jangan jadikan selebritis dan para artis (yang akhlak mereka bertentangan dengan nilai-nilai agama) menjadi panutan, nak. Kehidupan mere ka yang glamour dan kelihatan happy sesungguhnya semu. Mereka berjalan di jalan yang menyimpang, akhirnya larut dalam kehidupan yang diharamkan Allah ....minum alkohol, perzinaan, bermegah-megahan dan bahagiakah mereka? Fenomena...kebanyakan mereka ternyata malah menderita. Itu baru penderitaan di dunia...bagaimana pertanggungan jawab mereka atas perbuatan2 yang dimurkai Allah yang menjadi halal bagi mereka. Sekalipun mata kita terpesona memandang kemegahan dan kemahsyuran mereka, jangan tertipu nak...bukan itu tujuan kita. Bahagia dunia dan akherat. Berjalan di atas jalan yang ditunjukkan Rasulullah saw adalah kebahagiaan yang hakiki.


Bukankah Rasulullah saw pernah bersabda:


لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ
"Sungguh ada dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan (menganggap halal perzinahan, sutera, minuman keras, dan musik-musik." (HR. Bukhari)

Makna yastahilluuna (menghalalkan), menurut Ibnul 'Arabi adalah mereka meyakininya sebagai sesuatu yang halal, sehingga mereka terus-menerus melakukannya tanpa beban, seolah-olah menikmati sesuatu yang halal. (Disarikan dari ucapan Ibnul 'arabi dari Fathul Baari: 16/61 dari Maktabah Syamilah)

Kembali lagi pada keputusan saya di atas, saya tahu...saya telah menjadi. fanatik dengan Islam..saya tahu apa akibatnya bagi kami terutama Muhammad, anak saya menjadi asing, tidak ikut pertunjukan musik, lagu dan tari....tapi biarlah dia asing namun kami taat dalam pandangan Allah. Semoga Allah menggantikan musik dengan ganti yang lebih baik di sisi Allah, semoga pada akhirnya ia menjadi hafidz Qur'an...amiin.


Ibu ingin nilai-nilai agama tertanam dalam diri kalian sejak kecil...ibu dan juga ayah berusaha menyelamatkan kalian, ikhtiar sebagaimana perintah Allah...selebihnya ibu hanya bisa berdoa,"Semoga Allah memberikan taufik dan hidayah-Nya pada kalian."


0 Comments:

Post a Comment

<< Home