Our Life

Wednesday, August 31, 2016

Tentang orang-orang tercinta

Mencintai Allah harus di atas kecintaan kita pada makhlukNya.
Dengan mencintai Allah barulah kita bisa mencintai makhlukNya.
Kita tahu dan sadar bahwa mencintai makhluk Allah tidak akan pernah mendapat balasan sempurna dari mereka.
Ya, karena manusia memang tidak ada yang sempurna, termasuk diri sendiri.
Kita adalah ujian bagi yang lain dan orang lain adalah ujian bagi kita.
Mencintai makhluk tidak selalu mendapat manisnya cinta tapi juga pahitnya cinta dan segala pernak pernik kesakitan....tapi....kalau kita mencintai Allah, in syaa Allah kita bisa menerima semua itu dengan lapang dada. Karena semua itu terjadi atas kehendakNya, sebagai ujian keimanan. Iman pada Allah Ta'ala.

Mencintai Rasulullah saw juga diatas cinta kita pada kedua orangtua, pasangan, anak dan kerabat lainnya. Sebagaimana mencintai Allah, dengan takwa yaitu mengerjakan perintah Allah dan berusaha menjauhi laranganNya, mencintai Rasulullah saw dengan mengikuti sunnahnya. Apa yang diajarkan, lakukanlah semampu kita dan apa yang ditinggalkannya, tinggalkanlah...tidak perlu dikerjakan. In syaa Allah dengan berpegang teguh pada keduanya (Al Qur'an dan Sunnah) hati ini akan tenang, selamat dan tidak sesat...in syaa Allah.

Apa pun perlakuan tidak menyenangkan dari orang-orang yang kita cintai, terimalah dengan ikhlas. Jadikan sabar dan sholat penolong kita. Tidak mengapa...tidak ada yang perlu disesali...maafkanlah orang-orang tercinta, lupakanlah kesalahan dan sakit yg kita rasa karena mereka...toh, kita juga tidak sempurna. Kita juga merupakan ujian bagi mereka. Daripada menyalakan orang lain lebih baik interospeksi diri. Musibah terjadi biasanya karena ulah kita sendiri. Memperbaiki diri, bertaubat itu lebih baik daripada marah dan dendam pada orang lain. Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. seberapa banyak salah dan dosa kita yang telah kita perbuat tapi Allah masih memberi kita berbagai nikmat dan memberi waktu untuk taubat hingga ajal tiba.

Hidup kita harus terus berjalan...terus beribadah, beramal shalih terutama untuk orang-orang tercinta yang dititipkan Allah pada kita. Berusaha ikhlas tanpa mengharap balasan dari mereka. Berusaha ikhlas menegakkan agama Allah dan mengingatkan mereka....terus dan terus dakwah untuk mereka. Cukuplah Allah sebagai pemberi balasan terbaik. 

Kelak Rasulullah saw adalah manusia terbaik yang dimintai syafaah (Rasulullah saw memohon pada Allah untuk mulai menghisab amalan kita semua setelah 50.000 tahun menunggu di padang mahsyar...subhanallah) oleh kaumnya juga kaum terdahulu pada yaumil qiyamah. Nabi-nabi yang lain, diantaranya nabi Nuh as tidak dapat memberikan syafaah yand diminta seluruh kaum karena dahulu telah berdoa memohon adzab pada kaumnya yang kafir (Allahu a'lam). Meski demikian nabi Nuh as tetap utusan Allah yang mulia yang lebih terjaga daripada kita. Jadi siapakah kita sampai mendoakan keburukan untuk orang lain apalagi orang-orang yang kita cintai karena Allah semata...Semoga Allah memberikan kita kesabaran dan kesadaran dalam berdoa agar tidak menyesal aamiin Allahumma aamiin.


0 Comments:

Post a Comment

<< Home