Our Life

Wednesday, November 19, 2014

Curhat Ibu....

Sabar adalah ketika pertama kali menghadapi musibah lalu tetap mengucapkan Alhamdulillah. Namun kesedihan tetap susah ditutupi. Airmata tetap saja menetes. Yaa Allah aku harus kuat...aku tahu ini yang terbaik darimu. Perjuanganku belum tuntas, aku belum bisa mendidik anak-anakku dengan baik sesuai jalan-Mu. Padahal apalagi yang bisa kuwariskan untuk mereka jika aku tiada nanti? Aku tidak punya uang simpanan apalagi harta. Bahkan perhiasan emas satu-satunya milikku adalah cincin kawin kami...ya cincin yang menghiasi jari manisku...

Anak-anakku...yang ibu miliki hanyalah ilmu agama yang sedikit ini...yang sedikit demi sedikit ibu bagikan lagi untukmu. Tapi kakak seperti tidak mau mendengar apalagi menerima. Adek...entahlah...sepertinya belum mengena. Ya Allah, tolonglah hamba-Mu ini, didiklah anak-anakku ya Rabbi...dan aku rindu padaMu. Yaa Rabbi, kalau aku tiada...aku hanyalah orang yang akan dilupakan. Namun kumohon yaa Rabbi, jadikanlah anak-anakku ingat akan nasihatku.

Yaa Rabbi...seandainya aku Kau rahmati dengan rumah fii Jannah...subhanallah...
Aku sadar bahwa aku tidak pantas...aku bukanlah wanita seteguh Asiyah, bukan pula sepenyayang dan penuh pengorbanan sebagaima Khadijah ra. Tapi aku juga ingin...ingin sekali rahmah-Mu yaa Rabbi...aku ingin melihat wajah-Mu...subhanallah...Engkaulah tempatku bergantung...bukan makhluk-Mu sekalipun dia adalah suamiku. Suamiku adalah nikmat sekaligus cobaan untukku. Semoga Engkau menguatkan aku untuk selalu bersyukur, sabar, ridho dengan ketetapan-Mu, tetap patuh dan bisa berbakti pada suami, Semoga melalui ladang amal ini aku bisa mendapatkan tiket untuk memasuki pintu Surga-Mu ya Rabb....amiin

0 Comments:

Post a Comment

<< Home