Jodoh, Maut, Rezeki
Kakak sering berkhayal,"Oneday if I get married...Ansya ingin menjadi istri yang bisa membimbing suami to the straight path...kalau ibu kan sebaliknya ya bu...ayah who leads you to the straight path.." In syaa Allah...aku berdoa dalam hati, "Aamiin...Yaa Allah kabulkanlah doa-doa baik dari anakku tapi karuniakanlah juga ia, suami yang beriman, takwa dan bisa membimbingnya ke jalan yang lurus juga...aamiin."
Adek sering berkata," Kalau Kiki married...I will love you more than my wife, bu..." Aku tersenyum padanya, bahagia dengarnya. Mungkin ini dampak positifdari kisah Aqomah...Subhanallah..."If you love your mom more..adek harus dengar nasehat ibu ini...perlakukan istrimu dengan baik...perempuan itu diciptakan dari part of men's ribs. Makanya perempuan tidak seperti laki-laki yang kuat...perempuan lemah, bahkan bengkok jadi gak boleh dikasarin apalagi disakiti nanti dia malah patah...Nabi Muhammad itu laki-laki yang paling baik sama istrinya."
Ibu mertuaku adalah ibu yang sangat baiikkk...lemah lembut dan pengertian. Dialah wanita yang paling dicintai suamiku. Dan aku selalu mendukungnya untuk terus mencintai ibunya, lebih dari cintanya padaku. Ibu dan mama sama-sama wanita yang berjasa dan sangat aku cintai. Ibu mertua yang dulu bersusah payah mengurus suamiku ketika kecil, bahkan ibu ikut banting tulang bantu bapak mencari uang untuk memenuhi biaya kuliah suamiku. Sedangkan aku mendapatkan suamiku dalam keadaan mudah...aku tidak harus mengurusnya seperti ibunya dulu mengurusnya...
Ketika aku merasa berat hingga menolak permintaan suami untuk bolak balik ke Jakarta-luar negeri hanya untuk tanda tangan akte jual beli tanah atau rumah, kusarankan pada suami, sekarang property suami beratas namakan ibunya saja (suami selalu menghindari atas namanya)...tanah dan rumah atas nama bapak sudah ada dua...selanjutnya atas nama ibu sekarang sudah 2 atas nama ibu, in syaa Allah begitu untuk selanjutnya, aku muliakan ibu, aku percayakan ibu. Alhamdulillah aku justru lebih tenang dan lega setelah berlepas diri dari fitnah harta...subhanallah....plong rasanya...Tugasku membekali anak-anakku dengan iman dan takwa disamping berbakti pada suami tercinta.
Sedangkan suamiku mencari nafkah, mempersiapkan wasiat, harta peninggalan untuk anak-anak dan orangtuanya (jika umur mereka lebih panjang...Allahu a'lam) dibantu saudara-saudaranya yang kemungkinan menjadi wali bagi anak-anak kami jika kami tiada. Semoga amanah. Allahu a'lam.
\
Adek sering berkata," Kalau Kiki married...I will love you more than my wife, bu..." Aku tersenyum padanya, bahagia dengarnya. Mungkin ini dampak positifdari kisah Aqomah...Subhanallah..."If you love your mom more..adek harus dengar nasehat ibu ini...perlakukan istrimu dengan baik...perempuan itu diciptakan dari part of men's ribs. Makanya perempuan tidak seperti laki-laki yang kuat...perempuan lemah, bahkan bengkok jadi gak boleh dikasarin apalagi disakiti nanti dia malah patah...Nabi Muhammad itu laki-laki yang paling baik sama istrinya."
Ibu mertuaku adalah ibu yang sangat baiikkk...lemah lembut dan pengertian. Dialah wanita yang paling dicintai suamiku. Dan aku selalu mendukungnya untuk terus mencintai ibunya, lebih dari cintanya padaku. Ibu dan mama sama-sama wanita yang berjasa dan sangat aku cintai. Ibu mertua yang dulu bersusah payah mengurus suamiku ketika kecil, bahkan ibu ikut banting tulang bantu bapak mencari uang untuk memenuhi biaya kuliah suamiku. Sedangkan aku mendapatkan suamiku dalam keadaan mudah...aku tidak harus mengurusnya seperti ibunya dulu mengurusnya...
Ketika aku merasa berat hingga menolak permintaan suami untuk bolak balik ke Jakarta-luar negeri hanya untuk tanda tangan akte jual beli tanah atau rumah, kusarankan pada suami, sekarang property suami beratas namakan ibunya saja (suami selalu menghindari atas namanya)...tanah dan rumah atas nama bapak sudah ada dua...selanjutnya atas nama ibu sekarang sudah 2 atas nama ibu, in syaa Allah begitu untuk selanjutnya, aku muliakan ibu, aku percayakan ibu. Alhamdulillah aku justru lebih tenang dan lega setelah berlepas diri dari fitnah harta...subhanallah....plong rasanya...Tugasku membekali anak-anakku dengan iman dan takwa disamping berbakti pada suami tercinta.
Sedangkan suamiku mencari nafkah, mempersiapkan wasiat, harta peninggalan untuk anak-anak dan orangtuanya (jika umur mereka lebih panjang...Allahu a'lam) dibantu saudara-saudaranya yang kemungkinan menjadi wali bagi anak-anak kami jika kami tiada. Semoga amanah. Allahu a'lam.
\
0 Comments:
Post a Comment
<< Home