Our Life

Tuesday, July 02, 2013

Cerita seorang sahabat....

Terharu baca email dari Dyah, sahabat saya di Saudi. Alhamdulillah kami masih tetap berbagi cerita, mengambil manfaat semoga bisa berbagi manfaat juga. Yaa...jika ada manfaat yang bisa diambil dari diri saya yand dhoif ini...

Ini cuplikan emailnya...

kurang seminggu lagi nih mbak, saya ke indonesia, hmmmm..rasanya nggak sabar, waktu  terasa lama jika menghadapi yang satu ini...hehehehe....me- reka- reka rencana ketika sudah di indonesia hehehe...karena disamping waktu cuti yang lumayan sedikit berbeda, lebih sedikit lama, hehehe...ada sedikit kebahagiaan di sudut hati. beberapa bulan yang lalu bapak saya mengabarkan kalau beliau sekarang selalu membaca Al- Qur'an sepulang dari dhahran mbak, beliau terketuk malu melihat zidane hafal banyak surat dan bisa membaca Al-Qur'an, yang bikin saya terharu beliau bilang seperti ini,


"BAPAK SAIKI WIS TEKAN JUZ SEPULUH , WIS BEN POKO'E MASIO SALAH- SALAH LAN PLEGAK PLEGUK BAPAK MOCO WAE" (bapak sekarang sudah sampai juz 10, biar saja meskipun masih salah dan terbata bata,bapak terus membaca saja )
"TAK GOLEKKE GURU PO PIYE PAK, BEN LANYAH" timpal saya (saya carikan guru gimana, pak?, biar lancar)
"SIK KOSIK THO, ALON ALON, AKU ISO GOLEK DHEWE" (nanti, nanti dulu, pelan- pelan, aku juga bisa cari sendiri)
"SEDHELO MANEH GURU SOKO ARAB TEKO, BEN MENGKO DIAJAR SING TEKO ARAB WAE, NEK MURIDE NAKAL GUR DI TABOK WAE" kelakar saya (sebentar lagi ada guru arab datang, biar nanti di ajar sama yang dari arab saja, kalau muridnya nakal, tinggal di pukul saja).

Saya tidak malu menceritakan ini, justru saya bangga (semoga Allah menjaga hati saya), dulu........Semua pasti merasakan kekolotan orang tua, mereka merasa bahwa apa yang dilakukan sudah benar dan sesuai dengan toto coro tetuwo (tata cara para sesepuh), sehingga kita takut untuk melangkahi, takut untuk melangkah di jalan kita sendiri, takut menyampaikan, sehingga takut salah berbicara, takut menyinggung.

Bismillahi Tawakkaltu, saya ingin menyapa orang tua dan orang- orang terkasih dengan cara saya, cara islam yang hanif, cara yang mungkin masih susah diterima oleh mereka, teringat ketika mengajari zidane belajar bahasa indonesia atau sejenisnya, bahwa bagi kita mudah namun bagi yang belum tahu pasti susah dan sulit menerimanaya, jika semakin bawel, semakin mereka menjauh, semakin keras kita mengatakan itu batil, ini tidak boleh, maka semakin keras pula mereka melawan, saya jadi teringat kajian yang saya pernah dengarkan "sekiranya kamu bersikap keras lagi kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu" (Ali Imran.........)lupa....hehehehe

intinya sejak saat itu saya mau berdakwah untuk keluarga saya dulu, untuk orang- orang yang saya cintai, setiap doa saya sebut satu- satu orang- orang yang saya cintai, semoga Allah melembutkan hati saya dan orang- orang yang saya cintai, meminta untuk selalu dieratkan cinta kasih diantara kami, dan sungguh itu membutuhkan waktu dan menguras kesabaran, tetapi saya yakin, setiap penderitaan di jalanNYA pasti ada pahala, dan Allah telah membuka mata dan hati saya akan indahnya sebuah doa, Allah membuka mata dan hati saya kesekian kalinya akan indahnya ikhtiar. Saat ini saya ingin merangkul mereka, melepaskan keegoan saya, melepaskan keberadaan saya yang terkesan telah mengkotakkan diri, salah apa mereka, salah apa saya, semua tidak ada yang salah, semua belum tentu benar, berusaha membaur untuk mencari titik temu, berusaha memperbaiki Akhlaq yang menjadi pemberat timbangan amal saya, bersaya akan berusaha menebar kebaikan, selama ini banyak teori di dalam diri saya namun sangat sedikit teori2 tsb yg saya amalkan.

sebelum saya merantau dan pergi dari tengah2 mereka, karib kerabat saya, mereka memandang saya sebagai anak yg masih ingusan, dan sekarang mereka melihat saya masih seperti yang mereka lihat sebelas tahun yang lalu, bahwa saya masih ingusan.
ya..sebagian dari mereka masih memandang saya masih ingusan......saya tau, saya faham.....ternyata saya harus lebih banyak belajar memahami dan mengerti apa yang dimau dan dipikirkan orang......saya sadar setiap dakwah ada seni nya, setiap dakwah ada aturannya, dan setiap dakwah ada rambu rambunya...dan saya akan belajar, belajar dan belajar, belajar diam, belajar mendengarkan, belajar mencari celah dan belajar ikhlas.

Yaaaaa.....sekedar curhat mbak....semoga bisa saling belajar sukur sukur memberi saran hehehe....

0 Comments:

Post a Comment

<< Home