Our Life

Friday, March 15, 2013


Khutbatul Haajah
خُطبَة الحَاجَة
Tulisan yang paling tepat yang saya jadikan sebagai tulisan pertama dalam blog ini adalahKhutbatul Haajah. Bagi yang belum mengetahuinya, khutbatul haajah adalah khutbah atau perkataan yang diucapkan atau dituliskan untuk memulai khutbah atau tulisan-tulisan. Yang mendukung hal ini – khutbatul haajah – adalah perbuatan para salafus shalih, dimana mereka mendahului kitab-kitab mereka dengan khutbah ini.
Syeikh Al-Albani berkata dalam bagian mukadimah, “Ini adalah khutbah yang sama yang dipakai oleh Salafus Shalih ketika memulai majelis, buku-buku dan berbagai perkara.” Dan Abu Ja’far Ath-thahawi rahimahullahu menyatakan dalam mukadimah kitabnya Muskhilul Authar, “Dan saya memulai dengan apa yang beliau shallallahu ‘alaihi wasallam perintahkan kepada kami untuk memulai hajat kami dengannya, dalam apa yang telah diriwayatkan dari beliau dengan sanad yang akan saya sebutkan kemudian,..”
Seperti juga yang dikatakan Syeikh Albani ada bagian kesimpulan dari buku ini, “Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah juga mengikuti metode ini, dimana ia secara tetap menyebutkan khutbah ini di dalam tulisan-tulisannya, sebagaimana yang jelas terlihat bagi orang-orang yang membacanya.”
Adapun nash (teks) khutbatul haajah adalah sebagai berikut.
[Inna]lhamdulillah, naHmaduhu wa nasta’inuhu wa na’udzuubillahi min syuruuri anfusina [wa min sayyiaati a’maalinaa].
[Sesungguhnya], segala puji bagi Allah, [kami memuji-Nya], kami memohon pertolongan dan ampunan-Nya.  Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kami [dan dari kejahatan amal perbuatan kami].
Man yahdihillah falaa mudhillalah wa man yudhlil falaa haadiya lah, wa asyhadu an laa ilaha illallah [waHdahu laa syariika lah] wa asyhadu anna muHammadan ‘abduhu wa rasuuluh.
Barangsiapa yang Allah berikan petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa  yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberikan petunjuk kepadanya. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah – [Maha Esa Dia dan tidak ada sekutu bagi-Nya] –  dan  aku  bersaksi  bahwa  Muhammad  adalah hamba dan Rasul-Nya.
Yaa ayyuhalladziina aamanuu ttaqullaha Haqqa tuqaatih wa laa tamuutunna illa wa antum muslimuun
“Hai  orang-orang  yang  beriman,  bertakwalah  kepada  Allah sebenar-benar  takwa  kepada-Nya;  dan  janganlah  sekali-kali kamu mati melainkan  dalam  keadaan  beragama  Islam.”  (QS Al-Imran  [3] : 102).
Yaa ayyuhannasu ttaquu rabbakumulladzii khalaqakum min nafsin waahidatin wa khalaqa minhaa zauzahaa minhumaa rijaalan katsiraan wa nisaa-an wattaqullahalladzii tasaa-aluuna bihi wal-arHam, innallah kaana ‘alaikum raqiiba.
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembangbiakkan  laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mem-pergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain,dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS An-Nisa [4] : 1).
Yaa ayyuhalladziina aamanuu ttaqullaha wa quuluu qaulan sadiidan, yushlih lakum a’maalakum wa yaghfirlakum dzunuubakum wa man yuthi’illaha wa rasuluhu faqad fauzan azhiima.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,  niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan  barangsiapa menta’ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS Al-Ahzab [33] : 70-71)
[Amma ba’du]: Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan hajatnya.
Bagi yang ingin mendapatkan versi offline dari tulisan di atas, sudah saya siapkan link untuk men-downloadnya di bawah. Tersedia juga isi dalam font arab. Silakan mengunduh. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabaraakatuh.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home