Our Life

Thursday, May 03, 2012

Salam sist,
ya kalau baca kisah ini, saya jadi teringat kisah wanita-wanita yang dibahas di edisi khusus tarbawi beberapa tahun yang lalu...

Disitu diceritakan 5 orang wanita yang bermacam-macam profesinya mulai dari yang pedagang sampai seorang wanita yang bekerja di NGO lepas internasional...
Yang paling berkesan buat saya adalah kisah dari ibu mulia kurungsen.  Beliau menjadi janda, suaminya menjadi almarhun disaat anaknya yang kelima belas masih berumur tiga tahun...

Selanjutnya di ceritakan kisah hidupnya yang berusaha berkarir menjadi pedagang kain hingga saya lihat semua list anaknya sekolah dengan baik minimal menyelesaikan S1nya. Tiga diantara anaknya menjadi profesor dan banyak sekali yang dokter dan insinyur.  Klu lihat list sekolah anaknya semua sekolah di universitas negri dan sebagian mendapat beasiswa dari universitas ternama di luar negri.  Memang sekolah bukan ukuran sih. Btw si ibu mulia ini hanya lulusan SD atau SMP gitu, saya agak lupa..
Hanya saja saya kagum melihat saja mengikuti kisahnya sebagai seorang janda yang tidak pernah menikah lagi,anak 15 pula dan ga ada sanak saudara yang membantu..


Ada juga kisah ibu lain yang bekerja di salah satu NGO sosial 10 anaknya hafidz Qur'an ada yang kuliah di kairo & ITB dsb..Intinya subhanallah lah saya membaca kisah mereka sangat mengispirasi.
Pernah juga saya mengenal sebuah keluarga yang memang ibunya tidak bekerja namun hobi sekali shopping sehingga ayahnya terpaksa korupsi dan dikeluarkan dari perusahaannya. Sang ibupun juga sedihnya, karena hobi belanjanya yang sudah mengakar sampai rela menipu dan dipenjarakan. Anaknya ada yang OD dan putus sekolah...

Intinya sih memang dari semua cerita itu belum tentu menjadi jaminan menjadi ibu rumah tangga saja atau wanita karir kita bisa menghadirkan generasi unggulan/ sholeh.  Kita semua di dunia ini berusaha saja.  Allah pula yang nantinya memberikan berkahnya. Anak sebagai investasi amal kita. Semua dilihat dari niatnya  dan usahanya juga terkadang dari kondisi & situasi.

Dulu pernah saat saya menjadi full time mummy ehem saya baru melahirkan, ibu muda yang bener2 baru fresh hehehe maksutnya punya anak satu aja kayanya repoot dan capeek sekali. Apalagi memang blum punya asisten sampai radhi 9 bulan. Saya kedatangan teman suami saya & istrinya yang kebetulan wanita karier.  Selayaknya tuan rumah yang ingin memuliakan tamu, saya masak makanan khusus & macam-macam browse resep kemana2 & membersihkan rumah yang jarang di bersihin hehhehe...Plus menyusui radhi yang dikit-dikit nagis abisan masih asi eklusif jadi dikit2 laper dia..Pokoknya hari itu sampe saya rasanya mo pingsaan hehehe...

Stelah mereka datang dan mencicipi berbagai masakan yang terhidang, mereka banyak bertanya ini makanan apa dsb, trus si suami nyeletuk, yang membuat saya terkesan sekali..Wah memang klu housewife tak banyak activity jadi bisa cuba-cuba resipi macam-macam.. Duuh rasanya saat itu senyum saya paallllllllsuuuuuuu sekali..Rada tersinggung sih. Dibilang saya ga banyak kerjaan..

Terkadang memang orang tidak bisa duduk di perasaan orang lain, kita harus membayangkan duduk di posisi seseorang baru mungkin kita bisa mengerti walaupun sedikit  Saat saya mulai bekerjapun pernah saya mendapat pengalaman teman menanyakan tentang anak saya sekarang ini dekat sama bapaknya atau dekat sama pembantu ya..Terkadang saya agak sedih juga.
Bagaimana ya si ibu ini bisa menjugde anak saya tidak ada bonding dengan saya.  Padahal saya juga baru bekerja 6 bulan saja, saya juga memiliki management waktu antara anak saya dan pekerjaan saya..Anyway hanya Allah sajalah yang tau bagaimana usaha kita..

Kok jadi curhaat panjang banget sih hehehe..
Tetap semangat sist bagi yang menjadi full time mummy atau wanita karier.. Kita bisa mencontoh umahat: Zainab yang menyamak kulit sehingga dari hasil kerjanya dia dijuluki yang paling panjang tangannya karena sadaqohnya. Khadijah yang berbisnis sehingga membantu dakwah islamnya rasulullah, atau asiyah istri fir'aun yang menjadi ibu rumah tangga, permaisurinya fir'aun tapi beliau yang mengasuh nabi Musa sehingga menjadi wanita utama di syurga.

Intinya kita semua harus berusaha berkontribusi untuk umat, untuk agama ini dan untuk mencapai ridho Allah. Nanti Allah lah yang akan memberikan balasannyan berupa anak yang sholeh amiiin..........

-dev-

0 Comments:

Post a Comment

<< Home