Pagi ini kakak bertanya," Ibu sayang gak sama aku?"
"Ya sayang dong...mana ada ibu yang gak sayang sama anaknya," ujarku.
"Ada! Aku tahu siapa orangnya..."
"Siapa?"
"Ibunya Josephine..."
"Gak mungkin ah!"
"Iya, Josephine yang cerita, ayahnya jahat suka teriak dan marah, semua keluarganya gak suka ayahnya juga kakeknya sendiri. Ibunya apalagi...tapi ibunya juga gak ngurusin anak-anaknya. Makanya Josephine gak suka ibunya.Orangtuanya kan divorce"
Aku lemas mendengar cerita kakak tentang Josephine. Kasihan anak itu...anak yang cantik dan malang, aku bisa lihat ketidak bahagiaan di wajahnya yang cantik. Gadis cantik dengan rambut lurus panjang, pirang dan indah itu tidak seceria teman-temannya. Dia jarang terlihat senyum. Kalau berangkat dan pulang sekolah jalan kaki sendirian, cuek sekali...kadang aku sapa,"Hi, Josephine!" Dia hanya melirik sekilas dan senyum kecil tanpa berkata apa-apa...
"Itu pikiran Josephine aja! Belum tentu ibunya seperti itu. Ibu kan sering liat dia dulu diantar jemput sekolah sama ibunya itu tandanya ibunya ngurusin anak..."kataku pada kakak.
"Ajaklah Josephine main ke rumah!"
"Aku gak begitu dekat sama dia..."
"Yaa dekati..."
Tapi anakku mungkin sama seperti aku. Aku tidak terlalu ingin mengurusi orang lain karena khawatir orang itu tdk suka tapi aku pun belajar utk memperhatikan orang lain terutama tetangga-tetanggaku. Dari hal-hal yang kecil saja, mengirim email ke Kalpana, tetangga Indiaku yang liburan ke India tapi belum kembali-kembali...menanyakan keadaan Vivien ke teman senengaranya. Dan bulan lalu menengok pembantu teman (pembantunya orang Indonesia) yang sedang sakit dan mengirimi makanan buat teman yang baru pulang ibadah haji. Memang hal sepele dan remeh tapi baru segitulah wujud perhatianku yang bisa kuperbuat pada tetanggaku tapi bismillah, kulakukan karena kasih sayang pada sesama. Yang penting, mudah-mudahan sampai lidah dan tanganku menyakiti tetangga-tetanggaku yang baik-baik di sini...
"Ya sayang dong...mana ada ibu yang gak sayang sama anaknya," ujarku.
"Ada! Aku tahu siapa orangnya..."
"Siapa?"
"Ibunya Josephine..."
"Gak mungkin ah!"
"Iya, Josephine yang cerita, ayahnya jahat suka teriak dan marah, semua keluarganya gak suka ayahnya juga kakeknya sendiri. Ibunya apalagi...tapi ibunya juga gak ngurusin anak-anaknya. Makanya Josephine gak suka ibunya.Orangtuanya kan divorce"
Aku lemas mendengar cerita kakak tentang Josephine. Kasihan anak itu...anak yang cantik dan malang, aku bisa lihat ketidak bahagiaan di wajahnya yang cantik. Gadis cantik dengan rambut lurus panjang, pirang dan indah itu tidak seceria teman-temannya. Dia jarang terlihat senyum. Kalau berangkat dan pulang sekolah jalan kaki sendirian, cuek sekali...kadang aku sapa,"Hi, Josephine!" Dia hanya melirik sekilas dan senyum kecil tanpa berkata apa-apa...
"Itu pikiran Josephine aja! Belum tentu ibunya seperti itu. Ibu kan sering liat dia dulu diantar jemput sekolah sama ibunya itu tandanya ibunya ngurusin anak..."kataku pada kakak.
"Ajaklah Josephine main ke rumah!"
"Aku gak begitu dekat sama dia..."
"Yaa dekati..."
Tapi anakku mungkin sama seperti aku. Aku tidak terlalu ingin mengurusi orang lain karena khawatir orang itu tdk suka tapi aku pun belajar utk memperhatikan orang lain terutama tetangga-tetanggaku. Dari hal-hal yang kecil saja, mengirim email ke Kalpana, tetangga Indiaku yang liburan ke India tapi belum kembali-kembali...menanyakan keadaan Vivien ke teman senengaranya. Dan bulan lalu menengok pembantu teman (pembantunya orang Indonesia) yang sedang sakit dan mengirimi makanan buat teman yang baru pulang ibadah haji. Memang hal sepele dan remeh tapi baru segitulah wujud perhatianku yang bisa kuperbuat pada tetanggaku tapi bismillah, kulakukan karena kasih sayang pada sesama. Yang penting, mudah-mudahan sampai lidah dan tanganku menyakiti tetangga-tetanggaku yang baik-baik di sini...
0 Comments:
Post a Comment
<< Home