Memaafkan

“…dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

(Surah an-Nur [24]:22)

Tiga hari yang lalu kakak pulang ke rumah utk "lunch" sambil menangis.
Dia langsung cerita pakai bahasa Inggris tentang temannya yang menyakitkan hati dia...
Saya gak bisa nangkap jelas ceritanya karena dia bercerita sambil menangis dalam bahasa Inggris dan cepat-cepat pula.
"Ibu pernah gak punya teman kayak begitu?" tanyanya setelah ia selesai bercerita.
"Ohh..pernah sayang, tapi Ibu udah gak ingat lagi siapa...ibu berusaha memaafkan orang-orang yang nyakitin hati Ibu. Malah bersyukur pada Allah karena mereka mengajarkan ibu untuk tidak menyakiti hati orang lain seperti itu..."
"Teman Ansya itu udah minta maaf tadi."
"Kakak maafin, gak?"
"Ansya pergi aja! Sambil nangis..."
Ngga lama kemudian temannya menelpon...saya panggil kakak tapi dia gak mau menerima telpon. Saya beritahu temannya bahwa kakak sedang menangis dan saya gak tahu jelas kenapa? Dia bilang,"I know why. That's why I want to talk to her." Saya tanya,"Ada apa sebenarnya?" "But I need to talk to her first." Saya suruh dia telpon lima menit lagi. Saya menasehati kakak, "Kalau kakak ingin Allah mengampuni dosa kita, kakak maafkan ya teman yang sudah minta maaf itu....Allah saja Maha Pengampun masa kita manusia tidak mau memaafkan orang lain..."
Ketika teman kakak telpon lagi, akhirnya kakak mau bicara. Saya bisa dengar jawaban dia di telpon,"Ohh..it's okey...." dan lagi,"It's okey...okey...bye."
Setelah itu kakak bersikap biasa lagi, ceria lagi sambil makan dia cerita tentang sekolah dan teman-temannya.
Saya bersyukur, Alhamdulillah....saya hargai usahanya untuk mau memaafkan orang lain. Rasanya malu pada Allah kalau saya tidak mau memaafkan kesalahan anak-anak saya juga dan bagaimana mereka mau memaafkan saya kalau saya tidak memberi contoh nyata...yaa...saya juga banyak bersalah pada anak-anak...maafkan ibu, nak...